Taufan Pawe
Muhammad Taufan Pawe (lahir 14 Oktober 1965) adalah Wali Kota Parepare Periode 2013–2023 didampingi oleh Faisal Andi Sapada periode pertama, dan Pangerang Rahim periode kedua sebagai Wakil Wali Kota Parepare. Riwayat pendidikanTaufan Pawe memulai pendidikannya di SD Negeri 20 Parepare pada tahun 1971 dan tamat pada tahun 1977. Selepas sekolah dasar, ia melanjutkan pendidikannya di SMP Frater Parepare mulai dari 1977 hingga tahun 1980. Selanjutnya Taufan bersekolah di SMA Negeri 1 Parepare. Di sekolah tersebut, ia menjadi Ketua OSIS (Organisasi Sekolah Intra Siswa). Ia menamatkan sekolah menengah atasnya di tahun 1983.[1] Di tingkat pendidikan tinggi, Taufan melanjutkan pendidikannya dengan program studi Ilmu Hukum dari strata-1 hingga strata-3. Ia menyelesaikan pendidikan sarjananya di Universitas Muslim Indonesia, kemudian menyelesaikan pendidikan magister dan doktoralnya di Universitas Hasanuddin.[2] Karier
Kiprah politikPemilihan Umum Kepala Daerah Parepare 2008Taufan Pawe memulai karir politik pada tahun 2008, dimana ia mencalonkan diri bersama Arvanita Andi Dengkeng, seorang dokter menjadi calon Wali Kota dan calon Wakil Wali Kota Parepare peeriode 2008–2013. Ia bersama pasangan calon kepala daerah memperoleh dukungan dari Partai Bulan Bintang dan Partai Penegak Demokrasi Indonesia. Pada Pilkada tersebut, dia dikalahkan oleh Wali Kota petahana Zain Katoe. Taufan hanya memperoleh 28,74% suara, sedangkan Zain Katoe memperoleh 42,32%.[3] Pemilihan Umum Kepala Daerah Parepare 2013Taufan kembali mencalonkan diri di Pilkada Parepare 2013. Kali ini dia dipasangkan dengan pesaingnya pada Pilkada Parepare 2008, Faisal Andi Sapada dengan dukungan tunggal dari Partai Golkar. Pada pilkada tersebut, dia menang dengan perolehan sebanyak 40% dengan 29.981 suara.[4][5] Ia mengalahkan Wali Kota petahana Sjamsu Alam dan 3 kandidat lainnya.[6] Wali Kota Parepare periode pertama (2013–2018)Taufan Pawe dan Faisal Andi Sapada dilantik pada 30 Oktober 2013. Di awal kepemimpinannya, Desember 2013, Taufan mengganti 3 nama pelabuhan di Parepare melalui Keputusan Wali Kota Nomor 61 tahun 2013. Tiga pelabuhan yang diganti, yaitu Pelabuhan Nusantara berubah menjadi Pelabuhan Penumpang Nusantara, Pelabuhan Cappa Ujung berubah menjadi Pelabuhan K.H. Ambo Dalle, dan yang terakhir Pelabuhan Rakyat menjadi Pelabuhan Lontangnge.[7] Pada Februari 2014, Taufan Pawe menerima kunjungan presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Ibu Negara Ani Yudhoyono. Dalam kunjungannya tersebut, presiden Yudhoyono bersama pelajar SD dan SMP menanam pohon Aju Pallapi yang bahasa latinnya Palaquium leiocarpum.[8][9] Pada Agustus 2014, Taufan Pawe mendapatkan dukungan dari presiden ke-3 Bacharuddin Jusuf Habibie untuk membangun perguruan tinggi Institut Teknologi Bacharuddin Jusuf Habibie, disingkat ITH. Pembangunan pertamanya memanfaatkan eks lahan Gedung Pemuda Parepare. Habibie bersama Wakil Gubernur Sulawesi Selatan Agus Arifin Nu'mang dan Taufan Pawe melakukan peletakan batu pertama ITH Parepare.[10][11]. Pada bulan September 2014, Parepare mendapat penghargaan Wahana Tata Nugraha oleh Kementerian Perhubungan.[12] Taufan menerima penghargaan tersebut yang diberikan E. E. Mangindaan, Menteri Perhubungan.[13] Awal Oktober 2014, Taufan Pawe melalui Pemerintah Kota Parepare menfungsikan layanan Call Center 112, yang dimana memberikan layanan kegawatdaruratan gratis di bidang kesehatan, bencana maupun kebakaran.[14] Call Center 112 diresmikan pada 24 Oktober 2014.[15] Di tahun 2015, Taufan membangun monumen memorial presiden ke-3 dan ibu negara Bacharuddin Jusuf Habibie & Hasri Ainun Besari di alun-alun tepatnya di sudut Lapangan Andi Makkasau. Monumen itu bernama Monumen Cinta Sejati Habibie Ainun dan diresmikan pada 12 Mei 2015 oleh BJ Habibie sendiri, Taufan Pawe serta Agus Arifin Nu'mang, bertepatan hari pernikahannya[16][17]. Akhir tahun 2015 tepatnya di bulan Oktober–November, Taufan melalui pemerintah kota mengadakan Habibie Cup yang sudah 3 tahun tidak diadakan sejak tahun 2012. Terdapat hal unik yang terjadi pada kejuaraan ini. Banyak pemain-pemain nasional yang dipinjam klub-klub lokal yang bertanding, karena adanya pembekuan PSSI oleh FIFA di tahun tersebut.[18] Kejuaraan ini dimenangkan oleh Persipare Parepare.[19][20] Awal tahun 2016, pasar senggol selesai direvitalisasi. Pengerjaan proyek ini oleh pemerintah kota dimulai tahun 2014 dan memakan biaya 15,9 miliar.[21][22] PenghargaanTanda kehormatanSejarah elektoral
Referensi
|