Talium(I) iodida
Talium(I) iodida adalah sebuah senyawa anorganik dengan rumus TlI. Senyawa ini tidaklah biasa karena merupakan salah satu dari beberapa iodida logam yang tak larut dalam air, bersama dengan AgI, CuI, SnI2, SnI4, PbI2, dan HgI2. KimiaTlI dapat dibentuk dalam larutan berair melalui metatesis garam talium yang dapat larut dengan ion iodida. Ia juga terbentuk sebagai produk sampingan dalam iodinasi fenol yang dipromosikan talium dengan talium(I) asetat. Upaya untuk mengoksidasi TlI menjadi talium(III) iodida gagal dilakukan, karena oksidasi TlI akan menghasilkan talium(I) triiodida, Tl+I3−. Sifat fisikPada suhu kamar, TlI memiliki warna kuning dan struktur ortorombik[3] yang dapat dianggap sebagai struktur NaCl yang terdistorsi. Struktur yang terdistorsi ini diyakini disebabkan oleh interaksi talium–talium yang menguntungkan, dengan jarak Tl–Tl terdekat adalah 383 pm.[4] Pada suhu 175 °C, bentuk kuning akan berubah menjadi bentuk CsCl berwarna merah. Transisi fase ini disertai dengan lonjakan konduktivitas listrik sekitar dua kali lipat. Struktur CsI dapat distabilkan hingga suhu kamar dengan mendoping TlI dengan halida logam lain seperti RbI, CsI, KI, AgI, TlBr, dan TlCl.[5] Dengan demikian, keberadaan pengotor mungkin bertanggung jawab atas koeksistensi fase TlI kubik dan ortorombik pada kondisi sekitar.[3] Di bawah tekanan tinggi, 160 kbar, TlI akan menjadi konduktor metalik. Film TlI setipis beberapa nanometer yang ditumbuhkan pada substrat LiF, NaCl, atau KBr menunjukkan struktur garam batu kubik.[6] AplikasiPada awalnya, talium(I) iodida ditambahkan pada lampu busur raksa untuk meningkatkan kinerjanya.[7] Cahaya yang dihasilkan utamanya berada pada bagian hijau-biru dari spektrum cahaya tampak yang paling sedikit diserap oleh air, sehingga lampu ini telah digunakan untuk penerangan bawah air.[8] Di zaman modern, senyawa ini ditambahkan pada lampu halida logam keramik dan kuarsa yang menggunakan senyawa halida tanah jarang seperti disprosium, untuk meningkatkan efisiensinya dan mendapatkan warna cahaya yang lebih mendekati lokus benda hitam. Talium iodida sendiri dapat digunakan untuk menghasilkan lampu halida logam berwarna hijau. Talium(I) iodida juga digunakan dalam jumlah kecil dengan NaI atau CsI untuk menghasilkan sintilator yang digunakan dalam detektor radiasi. Kemunculan alamiTalium(I) iodida pertama kali ditemukan dalam keadaan alami pada tahun 2017 sebagai poliwujud ortorombik yang disebut mineral nataliyamalikit. Butiran-butiran kecil ditemukan tertanam dalam maskagnit yang bersumber dari fumarol di Avachinsky, sebuah gunung berapi di Semenanjung Kamchatka, Rusia yang dapat mencapai suhu 640 °C (1.184 °F). Para ahli geologi yang menemukannya berspekulasi bahwa penelitian lebih lanjut mengenai mineral ini kemungkinan akan menambah pemahaman mengenai evolusi geokimia planet ini.[9][10] KeselamatanSeperti semua senyawa talium, talium(I) iodida sangatlah beracun. Referensi
Sumber terkutip
|