Syukur Abdullah
Syukur Abdullah (1 Februari 1939 – 25 Februari 1992) adalah seorang akademisi asal Indonesia. BiografiSyukur yang lahir di Malua desa kecil di kaki Gunung Latimojong. Masa kanak-kanaknya sepenuhnya dihabiskan di Malua. Setamatnya dari Sekolah Rakyat di Malua, dan memutuskan untuk meninggalkan kampung halamannya menuju Parepare untuk melanjutkan sekolah. Selepas menamatkan Pendidikan SGA Negeri di Pare-Pare pada 1958, Syukur melanjutkan pendidikan tingkat tinggi pada Fakultas Tata Praja, Universitas 17 Agustus 1945 di Makassar, tiga tahun berselang Syukur meraih gelar Sarjana Muda kemudian melanjutkan kuliah di Ilmu Administrasi Negara, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), Universitas Hasanuddin dan bergelar sarjana lengkap pada 1964. Pada 1973-1974, dia melanjutkan jenjang pendidikan master di Jurusan Ilmu Politik, Universitas Wisconsin. Beberapa tahun setelahnya, dia berpartisipasi dalam program Lokakarya Studi Implementasi, Harvard Institute for International Development yang diselenggarakan oleh Universitas Harvard dari 1981-1982. Pada 1985, dia meraih Doktor setahun setelahnya dia dikukuhkan sebagai guru besar dalam Ilmu Administrasi Negara. KarirSyukur memulai karier profesionalnya sebagai pengajar dan asisten ahli hingga menduduki posisi sebagai dekan di Fakultas Sosial Politik Universitas Hasanuddin. Selain mengajar dia juga peneliti yang menjabat sebagai sekretaris Lembaga Penelitian. Pada 1986-1987, Syukur menginisiasi penelusuran dan penelitian Lontara' Duri dan membentuk tim untuk mentranskripsi dan mentransliterasi hasil temuan penelitian dan wawancara. Syukur terlibat langsung dalam pengetikan naskah. Naskah asli transkripsi dan transliterasi Lontara' Duri disimpan oleh pihak keluarga dan akan diterbitkan dalam waktu dekat agar bisa dibaca oleh publik yang lebih luas, terutama masyarakat Duri agar mengenali akar budaya dan silsilah bermula. Untuk mengenang dan menghormati Syukur Abdullah, sebuah aula pertemuan di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), Universitas Hasanuddin diberi nama Auditorium Syukur Abdullah.[1] Pendidikan
Pekerjaan
Karya Tulis
Syukur FoundationInisiatif yang bertujuan melanjutkan dan merealisasikan pemikiran serta cita-cita Syukur Abdullah dalam membangun manusia dan alamnya melalui pengembangan pendidikan dan kebudayaan. Upaya ini digerakkan oleh kerja dan kolaborasi berbagai individu serta pihak yang berasal dari beragam disiplin pengetahuan dan keterampilan yang tersebar di berbagai tempat, terutama di kawasan di mana Orang Duri menetap di Enrekang, Makassar dan Jakarta.[5] GaleriCatatan Kaki
|