Suku Duri
Suku Duri adalah salah satu suku bangsa yang mendiami Kabupaten Enrekang, Provinsi Sulawesi Selatan. Permukiman suku Duri ini berbatasan dengan Kabupaten Tana Toraja. Permukiman orang Duri meliputi Kecamatan Anggeraja, Masalle, Alla, Baroko, Curio, Malua, Baraka dan Buntu Batu. Permukiman suku Duri ini berbatasan dengan Tana Toraja.[2] Duri adalah etnis yang terbesar di Kabupaten Enrekang, diikuti etnis Enrekang dan Maiwa. AgamaIslam menjadi agama bagi sebagian besar orang suku Duri. Aluk To Jolo’ menjadi agama kepercayaan tradisional mereka sebelum Islam masuk ke suku Duri. Agama kepercayaan tradisional ini mirip dengan agama kepercayaan tradisional suku Toraja. Meskipun Islam telah mendarah daging bagi orang suku Duri, tetapi sebagian kecil orang Duri masih ada yang mempertahankan agama kepercayaan tradisional. Misalnya di Baraka, pengikut agama kepercayaan Aluk To Jolo’ ini mengadakan pertemuan secara teratur 1-2 kali dalam sebulan. Masyarakat suku Duri juga tetap mempertahankan dan memelihara adat-istiadat sesuai dengan ajaran nenek moyang mereka.[2] PekerjaanPetani menjadi mata pencarian sebagaian besar masyarakat suku Duri. Beberapa di antara mereka menanam tanaman keras dan memelihara hewan ternak. Sebagian kecil lagi membuat barang kerajinan.[2] Adapun tanaman pertanian suku Duri, terdiri dari padi, jagung, ubi, cabai, dan bawang merah. Selain itu, ada pula yang memproduksi keju yang diolah secara tradisional yang dikenal dengan nama dangke. Keju tersebut diolah dari susu sapi dan kerbau ditambah sari buah atau daun pepaya.[2] Rencana Pembentukan Kabupaten Tanah Duri Beberapa waktu lalu sempat bergulir wacana Pembentukan Kabupaten Tanah Duri. Hal itu dilakukan agar pelayanan publik semakin dekat dengan masyarakat Duri atau Toduri. Begitu pula dengan pemerataan pembangunan yang sampai saat ini terus diupayakan namun kenyataan belum sesuai dengan harapan. Oleh karenanya jalan menuju pembentukan Kabupaten Tanah Duri akan terus diupayakan. Referensi
|