Sudaji, Sawan, Buleleng8°09′08″S 115°09′46″E / 8.152325°S 115.162784°E
Sudaji adalah desa di kecamatan Sawan, Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali, Indonesia. Desa ini memiliki rata-rata ketinggian 500 meter dari permukaan laut.[3][4] EtimologiBerdasarkan informasi lisan, konon nama Sudaji yang dijadikan nama sebuah desa ini berasal dari kata Sariaji. Namun, perubahan nama dari Sariaji menjadi Sudaji tidak diketahui, karena ketiadaan sumber-sumber tertulis. Ada juga yang mengatakan bahwa kata Sudaji berasal dari dua kata, yakni suda dan aji yang berarti ajaran yang bersih. GeografiLuas wilayah Desa Sudaji 8,17 km² (817 ha). Keseluruhan wilayah dipergunakan untuk berbagai keperluan hidup, diantaranya untuk sawah, perkebunan, pekarangan, dll. Luas tanah sawah 453 ha, tanah perkebunan 210,68 ha, tanah pekarangan 94,5 ha, dan tanah negara 40 ha. PemerintahanPembagian Dusun/BanjarDesa Sudaji terbagi dalam Banjar Dinas, yaitu:
DemografiHingga Desember 2009, Sudaji berpenduduk sebanyak 8.402 orang, dengan rincian: laki-laki 4.173 orang dan perempuan 4.229 orang. Pada sensus tahun 2010, Penduduk desa Galungan berjumlah 7.283 jiwa terdiri dari 3.611 laki-laki dan 3.672 perempuan dengan rasio sex 98.[1] PendidikanDari sudut pendidikan, penduduk Sudaji mengalami peningkatan dalam kesertaan dalam pendidikan. Tahun 2008, tingkat pendidikan di berbagai jenjang berjumlah 262 orang dan tahun 2009 meningkat menjadi 292 orang. Berdasarkan pendidikan, jumlah terbesar adalah tamatan SD 127 orang, SMP 106 orang, SLTA 51 orang dan 8 orang tamatan perguruan tinggi. Jumlah penduduk menurut kelompok umur tenaga kerja pada tahun 2008 berjumlah 6.054 orang atau 80,5% dari total penduduk Sudaji (7.518 orang), dan tahun 2009 menjadi 6.283 orang atau 75% dari total penduduk (8.402 orang).
EkonomiDilihat dari mata pencahariannya, penduduk desa ini sebagian besar adalah petani. Petani sawah pemilik sebanyak 344 orang, petani sawah penggarap 216 orang, petani perkebunan pemilik 955 orang, dan petani perkebunan penggarap 142 orang. Ada pula petani peternak sebanyak 15 orang, dan pengrajin 7 orang. Sisanya meliputi beragam profesi, diantaranya sebagai ABRI, PNS, pegawai swasta, tukang bangunan, pedagang, tukang mebel, dll. Sebagai masyarakat yang didominasi petani, secara turun-temurun di desa ini terdapat kelompok Subak Sawah untuk kegiatan pertanian lahan sawah dan Subak Abian untuk pertanian lahan kering. Terdapat 15 Kelompok Subak Sawah di Sudaji, dan 1 kelompok Subak Abian. Angka pengangguran di Desa Sudaji tergolong rendah. Pada tahun 2008, penduduk menganggur sebanyak 2,1 persen, sedangkan pada tahun 2009 menurun menjadi 1,7 persen. Ketujuh sektor ekonomi masyarakat Sudaji menyumbangkan pendapatan sebesar Rp.73,47 miliar pada tahun 2008 dan menjadi Rp78,42 miliar pada tahun 2009 atau naik sebesar 6,7%. EkonomiSatu-satunya lembaga keuangan yang ada di Sudaji adalah Lembaga Perkreditan Desa (LPD) Sudaji, yang terbentuk pada tahun 1988. Nasabah LPD ini sebanyak 2.867 orang. Jumlah kredit yang disalurkan hingga Desember 2009 berjumlah 4,1 miliar. Salah satu sumber dana Desa Sudaji adalah dari Unit Usaha Pengelolaan Air bagi masyarakat desa ini. Usaha ini dikelola secara swadaya dan lebih banyak bertujuan untuk memberikan kesejahteraan bagi masyarakat setempat. Tahun 2009 hasil penjualan air sebesar Rp. 19,93 juta. Untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat untuk bertransaksi dalam rangka memenuhi kebutuhannya telah dibangun Pasar Desa Sudaji selama dua tahun terakhir, kontribusi pasar ini cukup besar terhadap pendapatan asli desa Sudaji. Tahun 2008, keuntungan yang diperoleh dari pengelolaan pasar ini sebesar Rp. 27,44 juta. Seni BudayaSeni GamelanAda beberapa bentuk kesenian yang ada di Desa Sudaji, diantaranya: Gamelan Gong Kebyar, Gamelan Gong Angklung, Gamelan Gong Angklung Suling, Gamelan Joged Bumbung, Gamelan Rindik Klasik, yang bisa digunakan untuk mengiringi upacara Panca Yadnya dan juga untuk hiburan. Beberapa cuplikan video Gamelan Rindik Klasik ada di Rindik Klasik Bajra Ulangun. Salah satu pelaku seni di Desa Sudaji adalah Jro Nyoman Bek. Jro Nyoman Bek menjadi pelaku seni terutama seni gamelan sejak tahun 1986 dengan mendirikan sebuah perkumpulan bernama Sekehe Gong Suling Taruna Mekar tepatnya pada tanggal 16 Juni 1986. Nama Taruna Mekar yang diberikan berarti sekehe ini didirikan oleh generasi muda yang mempunyai semangat untuk melestarikan serta membangkitkan seni dan budaya Bali. Seni gamelan Gong Angklung Suling ini bisa digunakan untuk mengiringi upacara Panca Yadnya dan juga bisa digunakan sebagai hiburan hingga saat ini. Data KesenianBeberapa data kesenian yang ada di Desa Sudaji berdasarkan data yang dikumpulkan oleh Seksi Pendapatan Seni dan Budaya Kecamatan Sawan tahun 2016 yaitu:
Komunitas dan OrganisasiSaat ini Desa Sudaji memiliki beberapa Organisasi yang bergerak di bidang Pariwisata salah satu diantaranya POKDARWIS Gandameru. Referensi
Pranala luar
|