Stasiun Petarukan
Stasiun Petarukan (PTA) merupakan stasiun kereta api kelas III/kecil yang terletak di Serang, Petarukan, Pemalang. Stasiun yang terletak pada ketinggian +10 m ini termasuk dalam Daerah Operasi IV Semarang. Awalnya stasiun ini hanya memiliki dua jalur kereta api dengan jalur 2 merupakan sepur lurus. Setelah jalur ganda pada petak stasiun ini hingga Stasiun Pemalang resmi dioperasikan mulai 30 Oktober 2008[4][5] dan kemudian segmen hingga Stasiun Sragi mulai 26 September 2012,[6] jumlah jalurnya bertambah menjadi tiga. Jalur 3 ditambahkan di sisi selatan stasiun sebagai sepur lurus hanya untuk arah Semarang, sedangkan jalur 2 dijadikan sebagai sepur lurus untuk arah Cirebon saja. Saat ini tidak ada kereta api yang berhenti di stasiun ini, kecuali jika terjadi penyusulan antarkereta api. Ke arah timur, sebelum Stasiun Comal, terdapat bekas Halte Ujunggede yang sudah dinonaktifkan karena okupansi yang minim. InsidenPada tanggal 2 Oktober 2010, pukul 02.45 dini hari, kereta api Argo Bromo Anggrek dengan relasi Gambir–Surabaya Pasarturi (KA 4) menyeruduk kereta api Senja Utama Semarang relasi Pasar Senen–Semarang Tawang yang sedang berhenti di jalur 3 untuk mempersilakan KA 4 melaju.[7] Kecelakaan ini diduga disebabkan masinis KA Argo Bromo Anggrek melanggar sinyal masuk stasiun;[8] seharusnya berbelok dan melintas langsung di jalur 2.[9] Sekitar 36 korban tewas dan merupakan salah satu kecelakaan kereta api terbesar di Indonesia.[9][10] Referensi
Pranala luarWikimedia Commons memiliki media mengenai Stasiun Petarukan.
|