Sepak bola di KosovoSepak bola di Kosovo diatur oleh Federasi Sepak Bola Kosovo, yang dibentuk pada tahun 1946, sebagai cabang dari Asosiasi Sepak Bola Yugoslavia. FK Priština, sekarang lebih dikenal dalam bahasa albania bentuk FC Prishtina, adalah klub dari Kosovo dengan partisipasi terbanyak di Liga Pertama Yugoslavia. Sepak bola adalah olahraga paling populer di Kosovo. Kosovo Superliga adalah divisi teratas dari sepak bola di Kosovo. Divisi ini didirikan pada tahun 1945 sebagai liga regional dalam sistem liga sepak bola Yogoslavia. Pada tahun 2008, Kosovo menyatakan kemerdekaannya dari Serbia. Sampai 2016, keanggotaannya di UEFA dan FIFA telah ditolak karena masalah pengakuan Kosovo sebagai negara merdeka. Namun, Kosovo juga bukan anggota NF Board, yang mewakili daerah-daerah yang tidak termasuk sebagai anggota FIFA. Beberapa klub sepak bola, terutama yang berasal dari Kosovo Utara, menolak untuk masuk ke dalam lembaga Republik Kosovo dan terus menjadi bagian dari Asosiasi Sepak Bola Serbia. Pada 3 Mei 2016, Kosovo menjadi anggota ke-55 UEFA setelah 28-24 suara mendukung mereka, dan pada 13 Mei 2016, Kosovo memperoleh keanggotaan FIFA setelah 141-23 suara mendukung mereka. SejarahKlub sepak bola pertama di Kosovo dibentuk setelah Perang Dunia Pertama (Prishtina-1922, Vllaznimi, dll.) dan mereka berkompetisi di Subasosiasi Sepak Bola Beograd, liga provinsi yang berada dalam sistem liga sepak bola Yugoslavia. Selama Perang Dunia II, Yugoslavia diserang oleh kekuatan Poros, dan sebagian besar wilayah Kosovo menjadi bagian dari wilayah Albania yang dikuasai Jerman dan Italia. Beberapa tim kota di Kosovo bermain di Kejuaraan Albania selama perang berlangsung. Dua pemain Kosovo keturunan Albania menjadi terkenal di Serie A Italia, Riza Lushta dan Naim Krieziu.[1] Pada tahun 1945, Kosovo kembali menjadi bagian dari Serbia dan Yugoslavia. Federasi Sepak Bola Kosovo didirikan pada tahun 1946. FC Prishtina dan FK Trepča dibentuk untuk mengikuti Pertama Liga Yugoslavia. Pada tahun 1992, SFR Yugoslavia berubah menjadi FR Yugoslavia. Dalam periode itu, semua pemain sepak bola Albania meninggalkan liga Yugoslavia dan menjadi bagian dari Liga Independen Kosovo (1991). Tim nasional sepak bola Kosovo dibentuk pada awal tahun 1990-an dan telah memainkan sejumlah pertandingan persahabatan. Dari tahun 2014 hingga 2016, mereka memainkan jumlah pertandingan yang diakui oleh FIFA, dan dari tahun 2016, mereka menjadi anggota resmi FIFA. Pertandingan kompetitif pertama mereka berakhir imbang dengan skor 1-1 menghadapi Finlandia di kualifikasi Piala Dunia FIFA 2018. Pemain asal KosovoAda beberapa pemain etnis Albania Kosovo yang telah memainkan, atau bermain sepak bola untuk tim nasional lainnya.[2][3] Lorik Cana, yang bermain untuk tim asal Italia Lazio, mewakili Albania. Valon Behrami adalah pemain internasional Swiss kelahiran Kosovo yang bermain untuk Napoli. Shefki Kuqi, yang pernah bermain untuk tim Liga Utama Inggris Newcastle United, adalah seorang warga negara naturalisasi dari Finlandia. Xhevat Prekazi, terkenal karena kariernya bersama FK Partizan dan Galatasaray S. K., adalah warga naturalisasi dari Turki, dan saat ini tinggal di Serbia. Xherdan Shaqiri adalah etnis Kosovo yang bermain untuk Swiss. Granit Xhaka lahir di Gjilan, Kosovo dan juga bermain untuk tim nasional Swiss. Pemain etnis Kosovo lainnya termasuk Valon Behrami dan Admir Mehmedi. Referensi
|