Robertus Robet

Robertus Robet
Lahir16 Mei 1971 (umur 53)
Lampung, Lampung, Indonesia
KebangsaanIndonesia
KewarganegaraanIndonesia
Karier ilmiah
Bidang
InstitusiUniversitas Negeri Jakarta

Robertus Robet (lahir di Lampung, 16 Mei 1971) adalah seorang sosiolog dan aktivis Hak Asasi Manusia di Indonesia. Saat ini Robet menjadi dosen tetap Fakultas Ilmu Sosial (FIS) Universitas Negeri Jakarta, Peneliti Tamu di Melbourne University serta telah menerbitkan beragam buku dan artikel yang dipublikasi.[1] Robet juga merupakan pendiri beberapa organisasi masyarakat sipil seperti Perhimpunan Pendidikan Demokrasi (P2D) Diarsipkan 2020-10-01 di Wayback Machine., Imparsial, dan lainnya. Robet pernah menjadi Wakil Ketua Pengurus Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (1996-2003), bekerja untuk Tim Gabungan Pencari Fakta Kerusuhan Mei 1998 (1999), bekerja untuk Tim Pencari Fakta Kekerasan Pasca-Jajak Pendapat di Timor Lorosae (2000), dan anggota Badan Pendiri Imparsial serta pendiri Amnesty International Indonesia.[2]

Pendidikan

Pendidikan formal dan informal yang pernah ditempuh antara lain S1 dari Jurusan Sosiologi, FISIP Universitas Indonesia (1991-1996); Beasiswa Chevening Human Rights for the Field Officer di Essex University (1999); Beasiswa Chevening untuk MA dalam Twentieth Century Political Thought and Theory, POLSIS, Birmingham University, United Kingdom (2001-2002); dan Doktor Filsafat dari STF Driyarkara Jakarta (2008). Gelar doctor didapat dengan disertasi berjudul “Pandangan tentang yang Politis: Tanggapan terhadap Konsepsi Subyek dalam Pemikiran Slavoj Zizek.”[3][4]

Karya

Buku

  1. Menuju Kewarganegaran Substantif di Indonesia (P2D, 2006)
  2. Republikanisme dan Keindonesiaan: Sebuah Pengantar, Jakarta, Penerbit MARJIN KIRI, 2007.
  3. Politik Hak Asasi Manusia dan Kritik Atas Transisi di Indonesia, (2008), Lembaga Studi dan Advokasi Masyarakat, Jakarta.
  4. Kembalinya politik: pemikiran politik kontemporer dari (A)rendt sampai (Z)izek, Robertus Robet dan Ronni Agustinus (editor), Jakarta, Penerbit Marjin Kiri, 2008.
  5. Restorasi Pancasila, Jakarta, Penerbit Brighten Institute, 2006.
  6. Manusia Politik: Subyek Radikal dan Politik Emansipasi Di Era Kapitalisme Global Menurut Slavoj Zizek, Marjin Kiri 2010.
  7. State and secularism: Perspectives from Asia, 2010
  8. Empat Esai Etika Politik, srimulyani.Net, 2011 Diarsipkan 2020-10-14 di Wayback Machine.
  9. Pengantar Sosiologi Kewarganegaraan: Dari Marx Sampai Agamben, Marjin Kiri, 2014
  10. Politik Hak Asasi Manusia Dan Transisi Di Indonesia, Jakarta: Lembaga Studi dan Advokasi Masyarakat (ELSAM), 2014. Diarsipkan 2019-10-24 di Wayback Machine.
  11. Politik hukuman mati di Indonesia, Marjin Kiri, 2016

Artikel Jurnal

  1. Dari Transisi Ke Kontigensi: Hak Asasi Manusia Di Era Pasca-Soeharto dalam Jurnal Hak Asasi Manusia Dignitas, Hak Untuk Menentukan Nasib Sendiri 32, 2005.
  2. Dari Demokrasi ke Republik, Jurnal Jentera 17, 2008.
  3. Makhluk Hobbe-Nietschzean atau Manusia Indonesia yang Terbelah dalam Refleksi Karakter Bangsa, Ahmad F. Saiffudin dan Mulyawan karim (editor), Forum Kajian Antropologi Indonesia, Deputi Pengembangan Kepemimpinan Pemuda dan ILUNI-UI, Jakarta, 2008.
  4. Gagasan Manusia Indonesia dan Politik Kewargaan Indonesia Kontemporer. Prisma 28 (1) 4 2009
  5. "Yang Politis sebagai Nostalgia." Demokrasi dan Kekecewaan, Centre for the Study of Islam and Democracy, 2009.
  6. Demokrasi dan Kekecewaan, Centre for the Study of Islam and Democracy 3, 2009
  7. Perda, fatwa and the challenge to secular citizenship in Indonesia, State And Secularism: Perspectives from Asia, 263-278, 2010.
  8. Subyek yang Dikekang; Pengantar ke Pemikiran Julia Kristeva, Simone de Beauvoir Michel Foucault, Jacques Lacan. Komunitas Salihara, 2013
  9. Pengalaman Sistem Semi Presidensialisme Prancis: Sebuah Pertimbangan Untuk Indonesia. HUKUM KETATANEGARAAN, 425. 2013.
  10. Altruisme, Solidaritas dan Kebijakan Sosial, Jurnal Masyarakat Laboratorium Sosiologi FISIP UI 18 (Vol 18, No 1), 1-18, 2013 Diarsipkan 2020-09-01 di Wayback Machine.
  11. Republik Kelima dan Munculnya Semi-Presidensialisme di Perancis, Jurnal Law Review FH UPH Vol.XII No.3, Maret 2013
  12. Robet, R. (2016). Dalam Pelukan Massa: Pandangan Alamiah Massa dan Kuasa dalam Elias Canetti. Indonesian Journal of Sociology and Education Policy, 1(1), 1-12.
  13. Modernitas dan Tragedi: Kritik dalam Sosiologi Humanistis Zygmunt Bauman, MASYARAKAT: Jurnal Sosiologi, 139-157, 2016 Diarsipkan 2022-06-08 di Wayback Machine.
  14. The emergence of Republicanism Ideal in Indonesia's Constitution, 2016
  15. Indonesia’s fading democracy dream, 2019
  16. Don’t ask, don’t tell: academics and electoral politics in Indonesia, Contemporary Politics 26 (1), 1-22, 2019.
  17. From rebellion to conformity: Study in punishment and de-ideologization of ex-terrorists in Indonesia, Research for Social Justice: Proceedings of the International, 2019.
  18. Democracy for sale: elections, clientelism and the state in Indonesia, by Edward Aspinall & Ward Berenschot, Asian Studies Review 43 (3), 577-579, 2019.
  19. Bunuh Diri Teroris sebagai Tindakan Ideologis[pranala nonaktif permanen]

Referensi

  1. ^ "Robertus Robet, Author at Indonesia at Melbourne". Indonesia at Melbourne (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-10-08. 
  2. ^ "Robertus Robet: Bangsa yang Kehilangan Identitas". Kompas. Diakses tanggal Minggu, 22 November 2009. 
  3. ^ "Prisma Jurnal". www.prismajurnal.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-04-19. Diakses tanggal 2020-10-08. 
  4. ^ Jurnal Law Review FH UPH Vol.XII No.3, Maret 2013
Kembali kehalaman sebelumnya