Pulau Gam

Perahu dan karang dekat Pulau Gam, Raja Ampat

Pulau Gam adalah salah satu pulau yang ada di Kabupaten Raja Ampat, Provinsi Papua Barat Daya. Dalam sistem koordinat geografi, Pulau Gam berada di titik koordinat 1o 38' 26.583" Lintang Selatan dan 129o 54' 57.567" Bujur Timur.[1] Pulau Gam dijadikan sebagai salah satu tempat pelepasliaran duyung karena perairan Pulau Gam ditumbuhi oleh padang lamun. Ekosistem padang lamun merupakan habitat alami dan makanan duyung.[2] Di darata Pulau Gam masih terdapat habitat dari 14 spesies binatang menyusui meliputi marsupialia, hewan pengerat, dan kelelawar. Spesies endemik yang hidup di Pulau Gam yaitu tikus air, Hydromys, dan Emballonura. Spesies ini tinggal di dalam gua Wepe. Jenis binatang menyusui lain yang ditemukan di Pulau Gam antara lain wupih sirsik, Nyctimenius, dan cecadu pisang.[3]

Lokawisata

Tempat tinggal Alfred Russel Wallace di Kampung Yenbeser, Pulau Gam

Pulau Gam mempunyai lokawisata perairan laut yaitu Teluk Kabui. Lokasinya berada di antara pantai Pulau Waigeo dan pantai Pulau Gam. Pemandangan alam yang ada berupa pulau karang dengan jumlah yang banyak dan ukuran yang beragam. Selain itu banyak terumbu karang yang menjadi habitat ikan-ikan endemik. Perairan di Pulau Gam dangkal dan jernih sehingga terumbu karang terlihat dengan jelas.[4] Pulau Gam juga menjadi tempat selam bebas.[5]

Galeri

Referensi

  1. ^ "Pulau Gam". www.ppk-kp3k.kkp.go.id. Diakses tanggal 10 Juli 2021. 
  2. ^ "Kisah Mempertemukan Bayi Duyung dengan Induknya di Raja Ampat". Mongabay.co.id. 3 April 2019. Diakses tanggal 10 Juli 2021. 
  3. ^ Yohanita, A.M., dan Hendrik Burwos (2018). "Mamalia Asal Pulau Gam, Kepulauan Raja Ampat dengan Beberapa Catatan Baru". Vogelkop: Jurnal Biologi. 1 (1): 15. ISSN 2684-9682. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-07-10. Diakses tanggal 2021-07-10. 
  4. ^ "Simposium Nasional Akuntansi XXI, Universitas Cenderawasih". sna-iaikapd.or.id. September 2019. Diakses tanggal 10 Juli 2021. 
  5. ^ "Keindahan Raja Empat". Kementerian Luar Negeri Repulik Indonesia. 2018. Diakses tanggal 10 Juli 2021. 
Kembali kehalaman sebelumnya