Philippe Pinel
Philippe Pinel (bahasa Prancis: [pinɛl]; 20 April 1745 – 25 Oktober 1826) adalah seorang dokter Prancis yang berpengaruh dalam perkembangan tindakan psikologi yang lebih manusiawi terhadap tindak dan perawatan para pasien psikiatris, yang sekarang disebut sebagai terapi moral. Ia juga membuat jasa menonjol terhadap klasifikasi penyakit mental dan disebut oleh beberapa orang sebagai "bapak psikiatri modern". PekerjaanPekerjaan awal dari Pinel berkaitan dengan pengobatan dalam psikiatri. Ia memulai pekerjaan ini pada awal abad ke-19. Masa itu merupakan masa setelah terjadinya Revolusi Prancis.[1] Ia kemudian bekerja di rumah sakit jiwa benama Rumah Sakit Bicêtre.[2] PemikiranTerapi isolasiPinel merupakan salah satu pemikir yang menyatakan bahwa gangguan jiwa sebagian besar dialami oleh penghuni lembaga pemasyarakatan.[3] Ia merupakan salah satu dokter rumah sakit jiwa yang mendukung metode terapi isolasi dalam penanganan pasien penyakit jiwa. Ia menyatakan bahwa penempatan pasien penyakit jiwa di ruang tersendiri merupakan suatu bentuk terapi. Menurutnya, isolasi dari rutinitas normal dapat mengalihkan pasien dari gangguan yang mempengaruhi mereka. Pinel juga meyakini bahwa orang dengan penyakit jiwa dapat disembuhkan di rumah sakit jiwa. Pasien penyakit jiwa juga dapat dikembalikan ke masyarakat sebagai manusia yang telag normal kembali.[4] Pengobatan penyakit jiwaPinel meyakini bahwa peran rumah sakit jiwa adalah sebagai tempat pengobatan bagi pasien penyakit jiwa. Ia menolak pandangan bahwa rumah sakit jiwa merupakan tempat mengurung pasien penyakit jiwa. Pinel menganggap orang gila sebagai manusia normal yang harus tetap diperlakukkan sesuai martabatnya sebagai individu. Mereka harus tetap diperhatikan dengan perasaan iba dan disertai dengan pemahaman atas kondisi mereka. Ia menentang tindakan pengusiran dan hukuman bagi pasien penyakit jiwa. Ia mengajukan sebuah studi ilmiah mengenai penyakit jiwa dan metode pengobatan penyakit jiwa. Ia juga mengadakan kategorisasi atas penyakit jiwa serta melakukan pencatatan kasus dan riwayat hidup dari pasien penyakit jiwa.[5] Peran dalam psikiatriPandangan baru atas penyakit jiwaPinel merupakan tokoh utama dalam pengembangan pandangan bahwa nafsu merupakan penyebab dari gejala penyakit jiwa. Pandangannya mulai berpengaruh pada akhir abad ke-18 namun belum dominan. Ini karena konsepsi tentang kegilaan yang diterima luas pada masa itu adalah konsepsi dari John Locke.[6] Pinel menghilangkan pandangan lama bahwa penyakit jiwa merupakan akibat dari kerasukan setan. Ia memberikan pandangan bahwa penyakit jiwa merupakan akibat dari tekanan sosial dan tekanan psikologis yang berlebihan. Ia juga menyatakan bahwa faktor lain yang turut menyebabkan penyakit jiwa adalah faktor keturunan dan kerusakan fisiologis. Pinel memberikan perbedaan-perbedaan pada jenis-jenis psikosis dalam bukunya yang berjudul Nosographie philosophique (Klasifikasi Filsafat atas Penyakit). Buku ini diterbitkan pada tahun 1798. Selain itu, di dalam buku tersebut, ia menjelaskan tentang fenomena, halusinasi, penarikan, dan berbagai gejala penyakit jiwa lainnya.[7] Penanganan pasien penyakit jiwaPinel merupakan tokoh utama dalam revolusi kesehatan jiwa di Prancis.[8] Selama menjabat sebagai direktur Rumah Sakit Bicêtre di Paris, Pinel menerapkan pendekatan baru dalam penanganan pasien penyakit jiwa. Ia memanfaatkan Revolusi Prancis untuk membebaskan pasien penyakit jiwa dari pengekangan. Semboyan utamanya adalah kebebasan, persamaan, dan persaudaraan. Revolusi ini dinamakan sebagai revolusi humanisme. Pinel meminta kepada Wali Kota Paris saat itu untuk melepasakan belenggu dari pasien penyakit jiwa. Pada awalnya, Wali Kota Paris tidak menyetujuinya, tetapi Pinel menyatakan bahwa keputusan tersebut merupakan tindakan yang berbahaya pada masa Revolusi Prancis. Akhirnya, Wali Kota Paris pada masa itu memberinya izin.[9] Pinel menggunakan pendekatan filsafat politik dan sosial dalam penanganan pasien penyakit jiwa. Ia mengubah aturan perantaian dan pengikatan di dinding atau di tempat tidur atas pasien yang dianggap maniak. Pasien-pasien yang telah dirantai sekitar 20 tahun atau lebih dilepaskan untuk dapat berjalan-jalan di lingkungan rumah sakit. Metode ini mampu mengurangi kecenderungan dari pasien untuk melakukan tindakan melukai dirinya sendiri.[10] Lihat pulaReferensi
Bacaan lanjutan
|