Pangi, Banama Tingang, Pulang Pisau
Sejarah Desa DESA PANGI adalah desa yang berada di pinggir sungai Kahayan, yang diapit oleh dua anak sungai yaitu di ujung Kampung Sebelah utara sungai BARINGEN dan sebelah selatan Sungai KAMAMBUS. Asal-usul nama DESA PANGI ini berasal ketika sebuah keluarga menetap di sebuah tempat yang banyak ditumbuhi oleh POHON PANGI, yaitu buah yang rasanya masam. Dari tahun ke tahun keluarga ini semakin berkembang dan bertambah banyak, sehingga persebaran penduduknya pun meluas dan semakin ramai. Seiring dengan perkembangan penduduk yang bertambah banyak dan menyebar, maka nama desa berubah menjadi Desa LABEHU GARANTUNG. Menurut cerita tokoh-tokoh masyarakat perubahan nama ini berawal ketika pada zaman dulu di DESA PANGI ini ada seorang Perempuan Cantik yang memiliki ilmu kedigdayaan yang mampu menyembuhkan berbagai macam penyakit, sehingga ia menjadi orang yang sangat dikenal dan disegani. Kabar mengenai kedigdayaan perempuan cantik ini rupanya tidak hanya tersebar kepada manusia saja tetapi sampai ke kaum makhluk halus yang bernama JATA yang tinggal di dasar sungai Kahayan, tempatnya seperti teluk, dimana Kalau musim air dalam arus airnya memutar dan membentuk Lesung, Di tempat ini Suasananya sangat angker. Perubahan nama kampung/Desa menjadi Kampung PANGI LEBEHU GARANTUNG terjadi, awalnya dari 3 (Tiga) Desa yaitu : PANGI, BETANG Dan PUKUNG DIWUNG, pada tahun 1897 dan ketiga desa tersebut masyarakatnya semua keluarga, karena dari 3 (Tiga) orang PAKEN, jadi saling mengambil menantu sesama mereka (dijodohkan orang tua), setelah sudah berkeluarga lalu mereka tinggal di Desa PANGI LABEHU GARANTUNG Desa Baru, asal LABEHU GARANTUNG dari PUKUNG PAHEWAN (tempat orang halus), nama orang gaib yang tinggal di pukung PAHEWAN adalah RAJA HAI IJIN BARAS BESUH, orang halus tersebut bisa berubah wujud menjadi manusia tetapi berbadan besar, RAJA HAI IJIN BARAS BESUH juga punya saudara yang namanya MAHALU (KAMBE KADAL) yang bias berubah wujud seperti ORANG UTAN yang besar. Kedua orang gaib/halus tersebut pindah dan berpisah tempat tinggal, RAJA HAI IJIN BARAS BESUH pindah tinggal ke TAWUN ELAI dan MAHALU (KAMBE KADAL) pindah tinggal ke PUKUNG PAHEWAN ANTANG, setelah RAJA HAI IJIN BARAS BESUH dan MAHALU pindah, lalu LABEHU GARANTUNG tersebut mulai dibuka dan digarap masyarakat untuk tempat berladang dan dibagi menjadi dua oleh kepala keluarga yang bernama BAHAT dan TIMBANG untuk tempat berladang. Waktu itu masih disebut Kampung PANGI LABEHU GARANTUNG. Setelah Indonesia merdeka, tahun 1947 nama Kampung PANGI LABEHU GARANTUNG diubah nama menjadi DESA PANGI saja menurut pemerintah, Tetapi kalau secara umum masyarakat masih ada yang menyebut nama yang asal dulu dan untuk Pemimpin/Kepala Kampung disebut PEMANGKU ADAT, setelah itu lalu KEPALA KAMPUNG kemudian disebut menjadi KEPALA DESA sampai sekarang, PEMANGKU ADAT yang pertama mulai Tahun 1919-1946 dan yang ditunjuk masyarakat sebagai PEMANGKU ADAT adalah bernama JALAN.
|