Pacific Place
Pacific Place Jakarta (atau biasa disingkat PP) adalah sebuah superblok yang terletak di kompleks Segitiga Emas Jakarta, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Bangunan ini terbagi menjadi 3 bagian berbeda: mal Pacific Place bertingkat enam; pusat perkantoran, hotel dan apartemen One Pacific Place bertingkat 37; dan sepasang menara apartemen kembar bertingkat 32. Semuanya dibangun pada 2005 dalam sebuah proyek senilai US$250 juta, tetapi dengan desain yang diubah. Mal dibuka sejak tanggal 26 November 2007. Pertokoan dan bangunanPacific Place Jakarta terdiri dari enam tingkat. Tingkat pertama berisi Louis Vuitton, Hard Rock Cafe, Prada dan lainnya. Tingkat paling menarik terletak di tingkat ke-6, terdapat Kidzania Jakarta, sebuah replika kota berukuran kecil di mana anak-anak dapat mempelajari dunia orang dewasa, dan CGV, sebuah bioskop yang terletak di seberang Kidzania. Ketika Pacific Place dibuka tanggal 26 November 2007, kokpit Fokker F-28 dipasang di pintu masuk Kidzania. Pintu masuknya sendiri tampak seperti loket tiket Garuda Indonesia. Kidzania Jakarta adalah yang pertama dalam jenisnya dibuka di Asia Tenggara. Karena masalah tempat, dan harus berbagi daerah dengan Kidzania, bioskop CGV Pacific Place tak bisa memperluas diri, dan menjadi bioskop CGV terkecil di Indonesia. Mal ini memperoleh tingkat tambahan di atas Kidzania dan bioskop CGV tetapi hanya berisi ruang kamera bioskop dan perantara Kidzania. M Pacific Place adalah sebuah cabang dari Metro Department Store di mal ini tetapi sebelum pembukaannya, Metro mengubah namanya menjadi M Pacific Place karena permintaan manajemen. Department store yang berasal dari Prancis, Galeries Lafayette, akan membuka gerai pertamanya di Asia Tenggara di mall ini, dan akan menyewa kurang-lebih 6 lantai. Gedung One Pacific Place menaungi perkantoran beserta The Ritz-Carlton Jakarta, Pacific Place, dengan 62 kamar hotel dan 139 unit apartemen. Tingkat bawah tanah berisi supermarket Kem Chicks, restoran, dan ATM. Juga terdapat sebuah jembatan menuju hotel dan Bursa Efek Jakarta. Pranala luar
|