Oesman Sapta Odang
Dr. (H.C.) H. Oesman Sapta Odang Dt. Bandaro Sutan Nan Kayo (lahir 18 Agustus 1950) adalah seorang pengusaha dan politisi Indonesia. Ia pernah menjabat sebagai wakil ketua MPR RI periode 1999-2004 dan terpilih kembali sebagai wakil ketua lembaga tinggi negara tersebut dari kelompok DPD-RI untuk periode 2014-2019.[1] Dalam Sidang Paripurna DPD-RI 4 April 2017, Ia terpilih secara aklamasi sebagai Ketua DPD RI.[2] Latar belakangOesman lahir dari pasangan Odang (ayah) asal Palopo, Sulawesi Selatan dan Asnah Hamid (ibu) asal Sulit Air, Solok, Sumatera Barat. Untuk menunjang pariwisata di kampung halamannya Sulit Air, ia membangun rumah gadang sebagai objek wisata dan tempat informasi. Meski menyelesaikan jenjang pendidikan SMA dengan mengambil ijazah Paket C, ia memperoleh gelar Doktor Honoris Causa dari Senior University International yang tidak terakreditasi di Amerika Serikat pada tahun 1999. Gelar ini ia peroleh, sebelum menamatkan jenjang SLTA-nya pada tahun 2006.[3] BisnisOesman Sapta merupakan pemilik konglomerasi OSO Group yang bergerak di bidang percetakan, pertambangan, air mineral, properti, perkebunan, perikanan, transportasi, komunikasi, keuangan, dan perhotelan. Menurut majalah Globe Asia, pada tahun 2016 kekayaannya diperkirakan mencapai USD 350 juta dan telah menempatkannya ke dalam salah satu dari 150 orang terkaya di Indonesia. Selain menjabat sebagai CEO OSO Group, Oesman juga duduk sebagai Komisaris maskapai Lion Air. Pada awal tahun 2012, ia menunjuk Tanri Abeng sebagai CEO OSO Group menggantikan dirinya. Ia juga mengumumkan George Toisutta sebagai komisaris utama dan anaknya Raja Sapta Oktohari sebagai direktur utama.[4] Organisasi dan politikSelain aktif berbisnis, Oesman juga merupakan pendiri Partai Persatuan Daerah. Karena dalam beberapa kali pemilihan umum partai tersebut tidak lolos electoral threshold, ia kemudian bergabung dengan Partai Hanura dan menjabat sebagai Ketua Umum sejak tahun 2016.[5] Selain aktif di partai politik, ia juga terlibat dalam berbagai organisasi. Sejak 2022, ia menjadi Ketua Majelis Pembina Pusat Persatuan Tarbiyah Islamiyah (PERTI) menggantikan Azwar Anas. Disamping itu ia juga menjabat sebagai Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) sejak tahun 2010.[6] serta Ketua Umum Gebu Minang.[7] Jabatan
Rujukan
Pranala luar
|