Miss Supranational adalah kontes kecantikan international yang berbasis di Polandia dan sudah diadakan sejak 2009.[1] Menyusul kesuksesannya, gandengan kompetisi ini, kontes pria Mister Supranational, juga mulai diselenggarakan pada 2016.[2]
Pemilik jenamaMiss Supranational mulanya adalah World Beauty Association S.A. (WBA) asal Panama. Pada 2009, WBA meneken kontrak dengan perusahaan Polandia, Missland Sp. z o.o. atau yang kelak dikenal dengan Nowa Scena, untuk memberikan hak penyelenggaraan dan pengelolaan kontes tersebut selama 5 tahun.[5][6]
Pada 5 Juli 2009, Presiden WBA Tryny Marcela Yandar Lobón resmi mengumumkan edisi pertama Miss Supranational.[5] Kontes ini kemudian digelar pada 5 September 2009 di Płock, Polandia.[7] Diikuti oleh 36 negara, Oksana Moria dari Ukraina menjadi pemenang sulung kontes.[8]
Selama 5 tahun kontrak tersebut, kontes ini berkembang pesat. Edisi kelimanya diikuti oleh 83 negara dan untuk kali pertama diadakan di luar Polandia yakni di Minsk, Belarus.[9]
Pada 2014 kontes ini diterpa kisruh kepemilikan. Carsten Mohr, bekas penasihat Presiden WBA yang juga mengklaim sebagai pemilik asli jenama, mengumumkan organisasi tandingan di Hong Kong. Kontes bernama sama dirancang akan diadakan di India. Bagaimanapun, setelah beberapa kali ditunda, kontes tersebut tidak pernah terlaksana.[10] Sebagai gantinya diadakan pemungutan suara daring dan Mohr memahkotai Yenniffer Poleo dari Venezuela di Jerman.[11]
Pihak Nowa Scena membantah klaim Mohr, menyebutnya sebagai upaya ilegal untuk merebut hak kepemilikan sah yang dipegang WBA S.A.[12][13] Meski begitu, peran dan keterlibatan organisasi Panama tersebut juga sangat minim diketahui. Seawal 2017, posisi direktur Nowa Scena dan produser eksekutif Miss Supranational, Gerhard Parzutka, mulai disebut sebagai presiden kontes. Dalam beberapa kesempatan, logo Miss Supranational juga ditampilkan tanpa menyertakan tulisan "WBA" di bagian bawahnya.
Pada 2020, untuk pertama kalinya kontes tidak diadakan karena terhalang pandemi Covid-19.[14] Sejak 2021, kontes diselenggarakan di Nowy Sącz, Małopolska bekerja sama dengan pemerintah kota setempat.[15] Ini sekaligus menandai perubahan waktu pelaksanaan kontes yang sejak 2014 selalu digelar pada akhir tahun bersamaan musim dingin, digeser ke pertengahan tahun saat musim panas.
Mahkota White and Blue (2009–2021): Mahkota berwarna putih dan biru karya George Wittels[41], desainer perhiasan asal Venezuela ini nilainya diperkirakan mencapai US$300.000. Dibuat dengan rangka dasar perak halus, badan mahkota bertabur kristal putih, berlian, dan safir biru muda. Mahkota pertama Miss Supranational ini beberapa kali mengalami modifikasi tanpa mengubah desain asalnya. Terakhir kali dikenakan oleh Chanique Rabe, Miss Supranational 2021 dari Namibia.
Mahkota Supranational (2022–sekarang): Mahkota ini diperkenalkan kepada publik saat edisi ke-13 kontes. Dirancang oleh Ricardo Patraca, desainer perhiasan asal Meksiko, mahkota ini terinspirasi dari prinsip dasar kontes : inspirational dan aspirational. Berwarna dominan putih dengan sentuhan biru muda, dasar mahkota berbentuk rangkaian cincin simbol persatuan dan persahabatan. Sulur permata yang menjulur dari dasar ke puncak mahkota mewakili nilai inspirasi dan juga kerja-kerja sosial yang disokong kontes ini melalui inisiatif sosial From the Ground Up. Sedangkan taburan permata biru muda menjadi simbol perdamaian.[42]
Pada 28 September 2016, Nowa Scena mengumumkan penyelenggaraan Mister Supranational edisi pertama. Kontes pria ini disebut sebagai ajang pencarian selebritas dan talenta baru di dunia televisi dan modeling.[43][44]
Edisi pertama kontes ini diadakan pada 3 Desember 2016 di Krynica-Zdrój, Polandia. Diikuti oleh 36 negara, Diego Garcy dari Meksiko dinobatkan sebagai pemenang sulung kontes ini.[45] Sejak saat itu, setiap tahunnya Mister Supranational digelar berbarengan dengan perhelatan Miss Supranational.
Seiring dengan merebaknya pandemi Covid-19, pada 1 Juni 2020, Miss dan Mister Supranational meluncurkan From the Ground Up, sebuah wadah untuk menyokong kerja-kerja sosial yang dilakukan oleh para kontestan dan juga pemenang kontes.[67]
Kerja sosial pertama yang disokong oleh inisiatif ini adalah Hope Village Orphanage dan The Sijwa Project di Namibia.[68] Pada 2023, kontes ini mulai menjalin kerja sama dengan Sasakawa Leprosy Initiative, sebuah badan amal berbasis di Jepang yang bekerja memerangi penyakit leprosi serta stigma dan diskriminasi yang menimpa para penderitanya.[69]