Metro Tokyo
Tokyo Metro Co., Ltd. (東京メトロ , Tōkyō Metoro), lebih dikenal sebagai Tokyo Chikatetsu (東京地下鉄 , Tōkyō Chikatetsu), adalah sistem angkutan cepat berbasis kereta rel listrik yang beroperasi di wilayah Tokyo, Jepang. Meskipun bukan satu-satunya sistem angkutan cepat yang beroperasi di Tokyo, Metro Tokyo memiliki lebih banyak pengguna di antara dua operator kereta bawah tanah: hingga tahun 2014, Metro Tokyo Metro rata-rata digunakan oleh 6,84 juta penumpang, sedangkan sistem Kereta Bawah Tanah Toei rata-rata digunakan oleh 2,85 juta penumpang.[2][3] KRL yang beroperasi di jalur ini banyak yang dihibahkan ke PT Kereta Api Indonesia (Persero) Perusahaan milik Indonesia untuk memenuhi kebutuhan angkutan KRL di Jabodetabek.[4] TarifPasmo dan Suica diterima di Metro Tokyo, serta di stasiun kereta api yang dioperasikan oleh perusahaan lain. Transportasi antara jalur kereta bawah tanah Metro Tokyo dan jalur Kereta Bawah Tanah Toei biasanya tidak gratis, namun diskon diberikan bila menggunakan kartu Pasmo atau Suica untuk transfer antar jalur. Arus penggunaanPada tahun 2009, sebanyak 6,33 juta orang menggunakan jasa angkutan ini dalam sehari. Pihak perusahaan memperoleh keuntungan sebesar ¥63,5 miliar pada tahun tersebut.[5] JalurTokyo Metro memiliki 9 jalur dengan panjang lintasan 1.951 kilometer (1.212 mi).[6] Daftar Jalur Tokyo Metro
ACatatan: Tidak termasuk perpanjangan 8,3 km antara Wakoshi dan Kotake-mukaihara yang berbarengan dengan Jalur Yurakucho.[6] StasiunTerdapat total 180 stasiun unik (yaitu, stasiun yang dilayani oleh beberapa jalur hanya sekali) di jaringan Metro Tokyo.[7][8] Sebagian besar stasiun terletak di 23 distrik khusus dan termasuk dalam jalur lingkar Jalur Yamanote — beberapa distrik seperti Setagaya dan Ōta tidak memiliki stasiun (atau memiliki stasiun dalam jumlah yang terbatas), karena layanan kereta api di wilayah ini secara historis disediakan oleh Kereta Bawah Tanah Toei atau salah satu dari berbagai jalur kereta api swasta besar (大手私鉄). Stasiun-stasiun persimpangan utama yang menghubungkan tiga atau lebih jalur Metro Tokyo meliputi:
Stasiun-stasiun besar lainnya menyediakan koneksi tambahan ke operator kereta api lain seperti Toei Subway, JR East, dan berbagai jalur kereta api swasta, termasuk (namun tidak terbatas pada) yang berikut: KepadatanSeperti halnya transportasi kereta api di Tokyo, kereta Metro Tokyo sangat padat saat jam sibuk. Pada jam sibuk pagi hari, petugas peron (oshiya) terkadang diperlukan untuk mendorong penumpang dan barang bawaannya ke dalam gerbong agar pintu kereta dapat ditutup. Di beberapa jalur Metro Tokyo, gerbong kereta pertama atau terakhir diperuntukkan bagi wanita pada jam sibuk. ArmadaHingga 1 April 2016[update], Tokyo Metro mengoperasikan 2.728 armada kereta rel listrik (KRL), menjadikannya sebagai operator terbesar dari semua operator kereta swasta di Jepang.[9] Tokyo Metro memiliki beberapa armada sebagai berikut: Lebar sepur 1.435 mmLebar sepur 1.067 mm
Kereta dari operator lain juga menggunakan jalur Tokyo Metro sebagai pelayanan antar-moda.
Referensi
Pranala luarWikimedia Commons memiliki media mengenai Tokyo Metro.
|