Makam dalam batu karang di IsraelMakam dalam batu karang dibangun dalam jumlah besar di Israel pada zaman kuno. Makam-makam itu digali dalam batu karang, kadang kala dengan terowongan facade yang rumit dan mempunyai banyak kamar. Sejumlah di antaranya berdiri sendiri, tetapi sebagian besar dalam gua. Setiap makam umumnya dimiliki oleh suatu keluarga kaya. Jenazah diletakkan di atas bangku-bangku dari batu. Setelah satu generasi, tulang-tulang dipindahkan ke kamar tulang atau, kemudian, ke dalam ossuary dan bangku-bangku itu digunakan untuk pemakaman berikutnya. Makam-makam batu disediakan hanya bagi orang kaya; orang kebanyakan dikuburkan di dalam tanah. Makam gua yang digali dalam batu karang dari budaya Kanaan tertua bertarikh tahun 3100–2900 SM, tetapi kebiasaan ini telah ada satu milenium sebelum makam Israel tertua, yang bertarikh abad ke-9 SM di Yerusalem. Ada banyak makam Yahudi yang bertarikh periode Bait Kedua, dan yang lain pada zaman Romawi akhir atau Bizantin awal. Periode KanaanMakam dari periode Kanaan I awal (3100–2900 SM) merupakan makam dalam batu karang tertua yang ditemukan di Israel; beberapa terletak di bawah Ofel di Yerusalem. Kebiasaan ini berlanjut sampai ke milenium kedua SM.[1] Catatan AlkitabPerjanjian LamaSejumlah makam dalam batu karang dicatat dalam Alkitab. Yang pertama kemungkinan adalah "Gua Makhpela", yang dibeli oleh Abraham, untuk menguburkan Sara, dari Efron orang Het (Kejadian 23:20). Menurut tradisi, makam di Hebron modern ini asalnya berupa gua alami atau digali dalam batu karang, dan diidentifikasi sebagai Gua Para Leluhur, di mana Abraham, Ishak & Ribka, Yakub & Lea juga dikuburkan di sana (Kejadian 25:9; 49:29–33; 50:12). Perjanjian Baru menegaskan tradisi ini: "Jenazahnya (Yakub) dibawa kembali ke Sikhem dan ditempatkan dalam makam yang dibeli oleh Abraham dari putra-putra Hamor di Sikhem dengan jumlah uang tertentu" (Kisah Para Rasul 7:16). Makam dalam batu karang juga disebut di dalam Kitab Hakim-hakim (Hakim–hakim 8:32), Kitab 2 Samuel (2 Samuel 2:32), dan Kitab 2 Raja-raja (2 Raja–raja 9:28, 21:26, 23:16, 23:30). Perjanjian BaruInjil Matius mencatat makam baru dalam batu karang milik Yusuf dari Arimatea (Matius 27:60). Periode Bait Suci PertamaNekropolis Silwan, merupakan kompleks pemakaman paling penting dari zaman Bait Suci Pertama, diyakini digunakan oleh para pejabat tinggi yang pernah tinggal di Yerusalem, ibu kota Kerajaan Yehuda. Makam-makam itu digali antara abad ke-9 sampai ke-7 SM.[2] Arsitektur makam dan tatacara pemakaman berbeda "dari apapun yang pernah dikenal dari Palestina kontemporer. Elemen-elemen seperti pintu masuk yang terletak tinggi di atas permukaan, langit-langit gable, langit-langit lurus dengan suatu cornice, trough-shaped resting-places dengan bantal, makam di atas permukaan tanah, dan inskripsi-inskripsi yang terukir pada facadehanya muncul di sini."[2] Bangku-bangku batu di mana jenazah diletakkan dan pintu masuk kecil berbentuk bujur sangkar adalah mirip dengan yang dijumpai di tempat-tempat lain di Yudea. David Ussishkin yakin bahwa kemiripan arsitektur gaya bangunan dengan kota-kota Fenisia mendukung penggambaran Alkitab mengenai pengaruh Fenisia pada kerajaan Israel.[2] Terdapat tiga jenis makam pada Nekropolis Silwan, masing-masing terkonsentrasi pada area tertentu. Tujuh makam mempunyai atap pelana khas dengan pengerjaan bebatuan yang sangat halus. Ussishkin menggambarkannya sebagai "makam-makam paling indah di antara yang dikenal di wilayah Yerusalem bahkan dibandingkan dengan makam-makam pada periode kemudian."[2] Berbeda dengan makam-makam keluarga ekstensif pada periode selanjutnya, yang ini adalah untuk penguburan satu atau dua orang saja, di mana hanya satu dari tujuh yang mempunyai ruangan untuk tiga jenazah. Kerusakan pada waktu kemudian telah menghilangkan pintu-pintu masuk aslinya.[2] Jenis makam kedua digambarkan oleh Ussishkin mempunyai langit-langit rata dengan 1, 2 atau 3 ruangan yang berbatu bagus bersiku menjadi ruangan-ruangan luas. Salah satunya mempunyai ruangan belakang yang sangat "impresif" dalam ukuran dan kualitas. Ada makam-makam yang mengkombinasi dua ciri di atas. Jenis ketiga terdiri dari hanya tiga makam monolit yang "luar biasa", sekarang terletak di bagian utara desa. Ketiganya dipahat dari tebing yang menghasilkan bangunan-bangunan berdiri sendiri di atas ruang penguburan bawah tanah. Inskripsi bahasa Ibrani terlestarikan pada ketiga makam ini; merupakan satu-satunya inskripsi kuno yang terlestarikan di Silwan.[2] Periode Bait Suci KeduaSelama periode Bait Suci Kedua, makam-makam dalam batu karang dibangun di luar tembok kota Yerusalem di segala arah.[3] Makam-makam itu terentang sejauh 7 km dari tembok kota, di mana makam-makam yang lebih terhormat terletak dekat dengan kota.[3] Di antaranya yang terkenal adalah Makam Yason, suatu makam keluarga yang besar dan mewah dengan banyak ruangan dan inskripsi bahasa Ibrani maupun Yunani.[3] Kelompok makam yang paling mewah dan terhormat terletak pada Lembah Kidron di bawah makam para Raja Yehuda kuno, di jurang tempat desa Silwan sekarang. Di sini terdapat Makam Benei Hezir, Makam Zakharia dan Makam Para Raja yang secara ironis tidak dipakai oleh raja-raja, melainkan oleh seorang ratu, Ratu Helena dari Adiabene.[3] Makam Sanhedrin yang mewah terletak di utara kota.[3] Dinamakan demikian oleh generasi kemudian karena makam terbesar memuat 70 kamar dengan bangku pemakaman, sedangkan Sanhedrin terdiri dari 70 anggota.[3] Setiap tiga makam sebenarnya memuat penguburan satu keluarga kaya multigenerasional. Dibangun antara masa pemerintahan raja Herodes dan tahun 70 Masehi.[3]
Makam YesusMenurut kitab-kitab Injil, mayat Yesus [Kristus]] diletakkan di sebuah makam yang digali dalam batu karang milik Yusuf dari Arimatea, setelah kematian-Nya sampai kebangkitan-Nya.[4] Sejumlah kandidat makam meliputi kamar yang digali dalam batu karang di dalam Gereja Makam Kudus, Makam Talpiot, dan Makam Taman. Beit She'arimBeit She'arim National Park di Galilea melestarikan sejumlah besar makam dalam batu karang Yahudi dari abad ke-2 sampai ke-4 Masehi.[5] Referensi
Pranala luar
|