M Fanshurullah Asa

DESKRIPSI BIOGRAFI

Dr. Ir. M. Fanshurullah Asa, M.T. atau yang dikenal disapa Ifan merupakan Ketua Komisi Pengawas Persaingan Usaha Republik Indonesia (KPPU RI) periode 2024-2029 yang ditetapkan berdasarkan Keputusan Komisi Pengawas Persaingan Usaha Nomor 4/KPPI/Kep.1/I/2024. Keanggotaannya dalam KPPU RI periode 2024-2029 ditetapkan berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 8/P Tahun 2024, tertanggal 8 Januari 2024[1].

Fanshurullah Asa memiliki rekam jejak yang luar biasa dalam bidang pendidikan dan kepemimpinan. Salah satu pencapaian puncaknya adalah terpilih sebagai peserta terbaik dalam Program Pendidikan Reguler Angkatan (PPRA) 44 LEMHANNAS RI pada tahun 2010. Program ini, yang berlangsung selama 9,5 bulan, merupakan pendidikan nasional tertinggi untuk mengembangkan dan menyeleksi calon pemimpin tingkat nasional. Atas prestasinya yang gemilang, ia dianugerahi Medali Wibawa Seroja Nugraha, sebuah penghargaan bergengsi yang diberikan kepada lulusan dengan kualitas unggul dalam kepemimpinan dan strategi nasional.

Setelah pelantikannya pada Januari 2024 oleh Presiden Joko Widodo, Fanshurullah Asa memimpin KPPU, lembaga yang bertugas mengawasi dan menegakkan persaingan usaha yang sehat di Indonesia. Sebagai Ketua KPPU, ia bertanggung jawab untuk memastikan pelaksanaan regulasi yang mendukung persaingan usaha yang sehat di pasar, antara lain di sektor energi, pangan, dan juga pasar digital yang berkembang pesat[2].

M. Fanshurullah Asa merupakan seorang birokrat dan tokoh publik Indonesia yang memiliki rekam jejak profesional yang luas di berbagai institusi besar. Kariernya mencakup peran strategis di Badan Pengatur Hilir Migas (BPH Migas), PT. Perusahaan Gas Negara LNG (PGN LNG) Indonesia, Komite Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (KP3EI), LEMHANNAS RI, Ikatan Ahli Manajemen Proyek Indonesia, Kamar Dagang dan Industri Indonesia Pusat, Ikatan Nasional Konsultan Indonesia DKI Jakarta bahkan lembaga setingkat legislatif seperti Dewan Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia. Tidak hanya menduduki jabatan negara, ia juga memiliki sepak terjang yang kuat di bidang pendidikan, seperti menjadi Wakil Ketua Umum DPP Asosiasi Dosen Indonesia (2022-2027), dosen Program Studi Teknik Sipil di Universitas Pertamina (2022- sekarang), dosen teknik di Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka (2003-2022), dan tenaga profesional bidang IPTEK LEMHANNAS RI (2011-2013)[3]

KEHIDUPAN PRIBADI

Fanshurullah Asa dikenal sebagai sosok dengan tekad yang sangat kuat, tekun, dan berdedikasi tinggi dalam mewujudkan visi besarnya untuk Indonesia, khususnya dalam sektor energi dan persaingan usaha yang sehat. Ia lahir dari keluarga yang menjunjung tinggi nilai-nilai keilmuan dan integritas. Ayahnya, Drs. H. Bahauddin Asa (almarhum), dan ibunya, Dra. Hj. Soldah, memberikan landasan kuat dalam membentuk karakter dan prinsip hidupnya. Komitmen terhadap pendidikan dan pembangunan manusia juga tercermin dari kiprah keluarganya sebagai salah satu pendiri Pondok Pesantren Modern Albasya di Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan, yang didirikan sejak tahun 2018.

Perjalanan Fanshurullah di dunia migas dimulai pada tahun 1994, ketika ia memilih untuk banyak turut serta dalam proyek-proyek skema EPC (Engineering Procurement Construction) dan BOT (Build Operate Transfer)[4]. Berbagai proyek pembangunan pipa gas transmisi, jaringan distribusi, hingga stasiun pengisian gas yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia menjadi bukti nyata dedikasi awal Fanshurullah Asa terhadap pengembangan infrastruktur energi nasional. Proyek-proyek ini mencerminkan komitmennya dalam mendukung ketahanan energi dan memperkuat sistem energi yang berkelanjutan di Indonesia. Dengan lebih dari 30 tahun pengalaman, ia telah membuktikan kapasitas dan integritasnya sebagai seorang profesional di sektor energi.

Pendidikan menjadi landasan fundamental bagi Fanshurullah dalam memantapkan kiprahnya. Sertifikasi Insinyur Profesional Utama (IPU) dari Persatuan Insinyur Indonesia menegaskan kepakarannya dalam bidang konstruksi dan energi. Dedikasinya terhadap pembangunan nasional mengantarkannya pada penunjukan sebagai Kepala BPH Migas periode 2017-2022. Dalam proses pemilihan, Fanshurullah berhasil keluar sebagai kandidat terbaik setelah melalui uji kelayakan dan kepatutan di Komisi VII DPR RI. Keberhasilan ini tidak hanya didukung oleh pemahaman mendalamnya terhadap tugas pokok BPH Migas tetapi juga oleh pengalamannya selama lima tahun di lembaga tersebut.

Tidak berhenti di situ, profesionalitas dan visinya yang progresif mengantarkan Fanshurullah Asa sebagai Ketua Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) RI. Di posisi ini, ia bertekad menciptakan ekosistem persaingan usaha yang sehat demi efisiensi ekonomi nasional yang berorientasi pada kesejahteraan rakyat. Visi besarnya adalah menjadikan KPPU sebagai instrumen penguatan ekonomi dengan mengimplementasikan konsep Pentahelix—melibatkan akademisi, bisnis, pemerintah, masyarakat sipil, media, dan organisasi masyarakat—untuk membangun kemitraan yang selaras dengan RPJMN 2020-2024. Sebelum dicanangkan sebagai konsep utama dalam menjalankan tugasnya sebagai Ketua KPPU, prinsip Pentahelix ini telah diterapkan selama masa jabatannya sebagai Ketua BPH Migas. Salah satu bentuk pengejawantahan itu terlihat dari bagaimana Ifan menjalin Memorandum of Understanding (MoU) antara BPH Migas dengan Universitas Tanjungpura (Untan) Pontianak, Kalimantan Barat. Nota kesepahaman tersebut berisi sinergi antar kedua belah pihak di bidang pengembangan ilmu pengetahuan, penelitian, dan pendidikan hilir gas dan minyak bumi[5].

Selanjutnya, untuk mengimplementasikan visi tersebut, Fanshurullah Asa dikenal memiliki motto kerja yang kuat:

"Bergabung di KPPU adalah langkah kontribusi nyata dalam membentuk regulasi yang adil dan efisien, khususnya di sektor migas yang kerap diabaikan. Saya berkomitmen untuk menciptakan kebijakan yang mendorong keseimbangan pasar, praktik bisnis yang sehat, serta memperkuat ketahanan energi nasional."

Selain berfokus pada sektor profesional, Fanshurullah memiliki kepedulian besar terhadap pendidikan dan generasi muda. Sebagai seorang akademisi, ia membawa pengalaman praktisnya ke ruang perkuliahan, dengan tujuan membangun generasi muda yang cerdas, berdaya saing, dan berintegritas. Keyakinannya atas kekuatan jalur pendidikan yang dapat menjadi kunci utama kemajuan bangsa mendorongnya untuk berperan aktif sebagai narasumber di berbagai forum nasional. Beberapa di antaranya adalah seminar nasional dan kuliah umum bertema “Persaingan Usaha dan Ketahanan Energi” di berbagai perguruan tinggi dan lembaga profesional.

Di balik kesibukan profesional dan kontribusinya di berbagai sektor, Fanshurullah Asa juga dikenal sebagai pribadi yang selalu mengutamakan dedikasi dan integritas. Komitmen tinggi serta ketekunan yang ia tanamkan sepanjang kariernya mencerminkan cita-citanya untuk mewujudkan Indonesia yang mandiri energi, adil dalam persaingan usaha, dan sejahtera bagi seluruh rakyatnya.

PENDIDIKAN

M. Fanshurullah Asa memiliki rekam jejak pendidikan yang solid dan berjenjang, mencerminkan dedikasi dan keahliannya di bidang teknik. Ia menyelesaikan pendidikan Sarjana Teknik (ST) di Universitas Tanjungpura, yang menjadi fondasi awal kariernya di bidang rekayasa dan konstruksi. Untuk mendalami keilmuan teknik, ia melanjutkan studi ke Universitas Indonesia, tempat ia meraih gelar Magister Teknik (MT) dan kemudian menyelesaikan pendidikan tingkat lanjut dengan memperoleh gelar Doktoral (S3) di fakultas dan universitas yang sama. Ia berhasil menyelesaikan pendidikan doktornya di tahun 2009 sekaligus menjadi bukti pencapaian akademiknya yang mencerminkan dedikasi tinggi terhadap pengembangan ilmu pengetahuan di bidang teknik.

Selain itu, pada tahun 2010, ia mengikuti Program Pendidikan Reguler Angkatan (PPRA) ke-44 di LEMHANNAS RI, di mana ia menghabiskan 9,5 bulan untuk mendalami berbagai aspek strategis nasional[6]. Fanshurullah Asa menjadi peserta terbaik dalam program ini dan dianugerahi Medali Wibawa Seroja Nugraha, yang menegaskan komitmen dan kemampuan luar biasanya dalam memahami isu-isu strategis negara.

Pada tahun 2023, ia juga meraih sertifikasi Insinyur Profesional Utama (IPU) dari Persatuan Insinyur Indonesia, yang semakin memperkuat keahliannya dalam bidang teknik dan konstruksi. Kombinasi dari pendidikan formal, pelatihan strategis, dan sertifikasi profesional ini menunjukkan keunggulan akademik dan profesional Fanshurullah Asa dalam berbagai sektor, terutama energi dan infrastruktur.

Tidak berhenti sampai di situ, M. Fanshurullah Asa juga telah menunjukkan komitmen yang besar bagi pengembangan keilmuan dan profesionalisme di tingkat internasional. Beliau secara aktif mengikuti berbagai program pendidikan, pelatihan, dan seminar yang berlangsung di luar negeri untuk memperluas wawasan dan meningkatkan kompetensi di bidang energi, konstruksi, dan kebijakan publik. Berikut daftar partisipasinya dalam berbagai program pendidikan dan pelatihan/ seminar luar negeri[7].

1.     Australian Competition & Consumer Commission (Australia, 2024)

2.     New Zealand Competition & Consumer Commission (New Zealand, 2024)

3.     Senior Officials Meeting Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC) (Lima-Peru, 2024)

4.     KPPU RI Comparative Study (Chile, 2024)

5.     Gastech Exhibition & Conference (Houston, USA, 2019)

6.     Petrotech International Oil and Gas Conference and Exhibition (New Delhi, India, 2019)

7.     International Dispute Resolution & Arbitration in the Oil, Gas & Petrochemical Industry (London, UK, 2019)

8.     Adipec - Abu Dhabi International Petroleum Exhibition and Conference (Abu Dhabi, UAE, 2019)

9.     27th World Gas Conference (WGC) (Washington DC, USA, 2018)

10.  Factory Visit Piping Ball Valve untuk Factory Acceptance Test (FAT) (Spanyol, 2018)

11.  Strategic Management Programme Course (National University of Singapore, 2018)

12.  The 6th LNG Producer-Consumer Conference (Tokyo, Jepang, 2017)

13.  The Twenty-Third Session of the Conference of the Parties to the United Nations Framework Convention on Climate Change (COP-23 UNFCCC) (Bonn, Jerman, 2017)

14.  Moscow Refining, Gas & Petrochemicals Week (Moskow, Rusia, 2016)

15.  Energy Arbitration Conference (Edinburgh, UK, 2015)

16.  Japan Oil, Gas and Metals National Corporation (JOGMEC) (Tokyo, Jepang, 2014)

17.  Comparative Study on Indonesia's Oil and Gas Sector (Canada, 2013)

18.  Oil and Gas for Downstream & Upstream Training (Barcelona, Spanyol, 2012)

19.  Strategic Studies Abroad (SSLN) LEMHANNAS RI (Bulgaria, 2010)

20.  7th Asia Pacific Structural Engineering and Construction Conference (Langkawi, Malaysia, 2009)

21.  Studi Banding RUU Kesehatan (Kuwait & Iran, 2009)

22.  ASEAN Inter-Parliament Association Meeting (Thailand & Malaysia, 2009)

23.  RUU Wilayah Negara DPR RI (Rumania, Bulgaria, Turki, 2008)

Kehadiran beliau di berbagai forum internasional ini mencerminkan komitmennya untuk memperkuat kompetensi dalam menangani isu-isu strategis, serta membawa perspektif global ke dalam pembangunan nasional. Tidak hanya itu, Fanshurullah Asa juga dikenal sebagai individu yang senantiasa berkomitmen untuk meningkatkan kapasitas dan kompetensinya melalui berbagai pendidikan non-formal di tingkat nasional maupun internasional. Kesadaran akan pentingnya pengembangan keahlian membuatnya aktif mengikuti berbagai pelatihan profesional yang relevan dengan bidang energi dan konstruksi.

Untuk memperkuat pemahamannya terhadap dinamika industri energi global, Fanshurullah mengikuti Training Course by Gas Strategies, sebuah program yang dirancang khusus untuk mendalami strategi dan manajemen gas bumi secara komprehensif. Pelatihan ini membekalinya dengan wawasan strategis dalam merancang kebijakan serta solusi di sektor minyak dan gas. Selanjutnya, dalam upaya memperluas perspektif terkait penyelesaian sengketa di sektor energi, Fanshurullah turut serta dalam Training Course bertema "International Dispute Resolution and Arbitration in the Oil, Gas, and Petrochemical Industry".

Selain pelatihan teknis di sektor migas, Fanshurullah juga menunjukkan kepedulian terhadap pengembangan keterampilan instruksional sebagai seorang akademisi. Ia mengikuti program pendidikan dan pelatihan "Peningkatan Keterampilan Dasar Teknik Instruksional (PEKERTI)", yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan mengajar dan menyampaikan materi secara efektif di lingkungan perguruan tinggi. Rangkaian pendidikan non-formal ini mencerminkan dedikasi Fanshurullah dalam mengasah kemampuan profesional dan akademisnya, menjadikannya sosok yang berwawasan luas, adaptif, serta berkompeten dalam memajukan sektor energi, pendidikan, dan pembangunan nasional.

KARIER

Dr. Ir. M. Fanshurullah Asa, M.T. dengan lebih dari tiga dekade pengalaman profesional, telah membangun rekam jejak yang cemerlang melalui berbagai posisi strategis di lingkungan pemerintahan dan sektor profesional. Kariernya dimulai sejak ia aktif sebagai anggota DPR RI periode 2004-2009, di mana ia memainkan peran penting dalam pembentukan undang-undang yang berorientasi pada pembangunan ekonomi dan energi.

Selanjutnya, pada tahun 2010-2011, beliau menjabat sebagai Staf Khusus Menteri Koordinator Bidang Perekonomian untuk urusan Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Kelembagaan[8]. Dalam peran ini, beliau terlibat dalam berbagai inisiatif strategis untuk memperkuat koordinasi lintas sektor dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional. Beliau kemudian dipercaya sebagai Wakil Sekretaris Komite Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (KP3EI) pada 2011-2014, di mana ia berkontribusi dalam mengembangkan kebijakan pembangunan infrastruktur dan konektivitas ekonomi di seluruh wilayah Indonesia[9].

Pada tahun 2012-2017, beliau menjabat sebagai Komite BPH Migas, yang kemudian berlanjut menjadi Kepala BPH Migas periode 2017-2021. Dalam kapasitas ini, beliau memimpin berbagai program strategis seperti implementasi BBM Satu Harga di daerah 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar), serta pengaturan harga gas bumi untuk rumah tangga dan pelanggan kecil di berbagai kabupaten/kota. Capaian penting selama masa kepemimpinannya adalah realisasi penerimaan negara bukan pajak (PNBP) pada tahun 2019 yang mencapai Rp 1,35 triliun, melampaui target yang ditetapkan.

Pada tahun 2018-2022, beliau juga menjabat sebagai Komisaris PT. PGN LNG Indonesia, memperluas pengalamannya di sektor energi dan gas alam cair, sekaligus memimpin pengelolaan infrastruktur LNG strategis untuk mendukung ketahanan energi nasional. Karier profesionalnya juga mencakup peran sebagai dosen teknik di berbagai institusi, termasuk Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka (2003-2022) dan Universitas Pertamina (2022-sekarang), di mana ia membagikan pengetahuan dan pengalamannya untuk membangun generasi muda yang kompeten di bidang teknik dan energi.

Puncak kariernya saat ini adalah sebagai Ketua Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU RI) untuk periode 2024-2029, di mana ia memimpin lembaga tersebut dalam menangani berbagai kasus persaingan usaha di sektor digital, energi, dan konstruksi. Perannya di KPPU juga mencakup pemberian rekomendasi kebijakan kepada pemerintah untuk menciptakan iklim usaha yang sehat dan berdaya saing tinggi.

Salah satu peran signifikan yang diemban oleh Fanshurullah adalah ketika ia menjadi Ketua Sidang Komisi dalam penetapan program kepatuhan PT Hutama Karya (Persero). Sebagai pemimpin sidang, ia memastikan bahwa perusahaan BUMN tersebut menerapkan praktik bisnis yang patuh terhadap regulasi persaingan usaha, khususnya dalam sektor konstruksi infrastruktur yang menjadi tulang punggung pembangunan nasional. Dedikasinya dalam mendorong transparansi juga terlihat ketika ia menjadi Anggota Sidang dalam penetapan program kepatuhan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, sebuah langkah penting dalam memastikan sektor perbankan mematuhi prinsip kepatuhan usaha dan beroperasi dengan lebih transparan serta akuntabel.

Selain itu, Fanshurullah Asa memimpin Sidang Majelis Terkait Dugaan Pelanggaran Pasal 22 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999, yang menyangkut proses pengadaan pekerjaan konstruksi lanjutan Pengembangan Fasilitas Pelabuhan Laut Nusa Penida oleh Kementerian Perhubungan Tahun Anggaran 2022. Sidang ini mencerminkan upayanya yang konsisten dalam menegakkan integritas proses pengadaan publik agar bebas dari praktik anti-persaingan. Perannya semakin diperkuat ketika ia turut serta dalam “Pemeriksaan Pendahuluan Perkara terkait penjualan truk merek Sany di Indonesia” sebagai Anggota Majelis Komisi. Dalam pemeriksaan ini, Fanshurullah turut memastikan proses penjualan truk di pasar Indonesia berjalan sesuai dengan prinsip-prinsip persaingan yang sehat dan tidak merugikan pelaku usaha lainnya.

Tidak hanya itu, Fanshurullah juga terlibat dalam “Pemeriksaan Perkara Dugaan Pelanggaran terkait keterlambatan pemberitahuan pengambilalihan saham PT Aset Digita Berkat oleh Toko Alpha Pte. Ltd”. Di sini, ia menegaskan pentingnya kepatuhan terhadap aturan keterbukaan dalam proses akuisisi perusahaan, demi menjaga keseimbangan serta transparansi pasar. Kepeduliannya terhadap keberlangsungan kemitraan yang adil juga terlihat dalam “Pemeriksaan Dugaan Pelanggaran terkait pelaksanaan kemitraan bagi hasil di sektor pelayanan kesehatan antara PT Kimia Farma Diagnostika dan Mitra Dokter Umum/Gigi”. Melalui pemeriksaan ini, ia memastikan bahwa kolaborasi antara korporasi dan mitra berjalan dengan prinsip kesetaraan, keadilan, dan saling menguntungkan.

Dengan rekam jejak yang kaya akan pengalaman di bidang energi, kebijakan publik, dan pendidikan, M. Fanshurullah Asa telah membuktikan dirinya sebagai pemimpin multitalenta yang memberikan kontribusi nyata bagi pembangunan bangsa.

CAPAIAN DAN PENGHARGAAN

Dr. Ir. M. Fanshurullah Asa M.T. dikenal sebagai sosok pemimpin yang visioner, dengan dedikasi luar biasa terhadap tanggung jawab dan pekerjaan yang diembannya. Konsistensinya dalam memberikan kontribusi terbaik telah menghasilkan capaian luar biasa dan berbagai penghargaan prestisius sepanjang kariernya. Seperti yang pertama, pada tahun 2009, ia menerima pengakuan sebagai “Men of the Year di Bidang Pendidikan” dari Borneo Tribune, sebuah penghormatan atas kiprahnya dalam mendorong peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia. Penghargaan ini mencerminkan komitmen Fanshurullah Asa terhadap pembangunan sumber daya manusia yang unggul.

Selanjutnya, dalam kapasitasnya sebagai Kepala BPH Migas (2017-2021), ia menunjukkan kepemimpinan yang efektif dengan merealisasikan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) tertinggi dalam sejarah BPH Migas pada tahun 2019, sebesar Rp 1,35 triliun, melampaui nilai yang ditargetkan sebesar Rp 950 miliar. Keberhasilan ini menjadi bukti nyata dari pengelolaan yang transparan, akuntabel, dan berdampak besar pada kas negara. Tidak hanya itu, di tahun yang sama, ia berhasil meningkatkan Nilai Indikator Kinerja Pelaksanaan Anggaran (IKPA) menjadi 92,76, jauh melampaui target yang ditetapkan, sebuah lompatan besar dibandingkan nilai 2017 yang hanya 68,28.

Dedikasinya tidak berhenti di situ. Tahun 2020 menjadi momen puncak pengakuan publik atas kiprah kepemimpinannya. Fanshurullah Asa dianugerahi penghargaan “The Outstanding Leader in Nation Building” oleh CNBC Indonesia Award, atas kontribusinya dalam membangun kebijakan strategis yang berdampak luas, terutama di sektor energi[10]. Pada tahun yang sama, ia juga dinobatkan sebagai “Best Institution Leader” oleh Obsession Media Group (OMG) atas kinerjanya yang mampu menyelesaikan target Program BBM 1 Harga dengan tempo lebih cepat, yang pada Oktober 2019 telah tercapai di 170 titik. Capaian tersebut mengukuhkan dirinya sebagai pemimpin yang tidak hanya berprestasi, tetapi juga membawa perubahan positif bagi lembaga yang dipimpinnya.

Selain itu, pengakuan atas kompetensi dan profesionalismenya di tingkat internasional dibuktikan dengan dianugerahinya gelar ASEAN ENGINEER bersama dengan designatory letters ASEAN Eng. Penghargaan ini menegaskan posisinya sebagai insinyur berstandar internasional yang berkontribusi signifikan di sektor energi dan konstruksi. Fanshurullah juga mendapatkan apresiasi atas partisipasi dan kontribusinya sebagai narasumber dalam seminar “Revisi UU Migas No. 22 Tahun 2001: Kedaulatan Energi untuk Bangsa”, yang menunjukkan peran aktifnya dalam mendorong kebijakan yang mendukung kedaulatan energi nasional.

Tidak hanya itu, selama menjabat sebagai Kepala BPH Migas periode 2017-2021, M. Fanshurullah Asa menunjukkan komitmen kuat terhadap keadilan energi dan persaingan usaha yang sehat. Beliau berhasil mengimplementasikan Program BBM Satu Harga, yang memastikan masyarakat di daerah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar) dapat menikmati harga BBM yang sama dengan wilayah lain di Indonesia.

Ia juga menetapkan harga jaringan gas kota (jargas) di bawah harga LPG 3 kg di sekitar 58 kabupaten/kota di Indonesia, dengan total hampir 600 ribu sambungan rumah tangga. Kebijakan ini bertujuan untuk meningkatkan akses energi yang terjangkau bagi masyarakat. Bahkan, setelah Fanshurullah dilantik menjadi Ketua KPPU RI pada Januari 2024 lalu, prinsip keadilan energi yang diejawantahkan melalui “Program BBM Satu Harga” serta “jargas” dan keadilan dalam persaingan usaha dengan kemitraan UKMM selalu teriring menjadi nafas dalam perjuangan kebijakannya.

Di bidang infrastruktur gas, Fanshurullah menetapkan tarif tol (toll fee) yang efisien di berbagai ruas pipa transmisi dan distribusi di Indonesia, guna mendorong efisiensi dan pemerataan akses energi. Semua capaian ini menunjukkan bahwa dedikasi dan kerja keras yang ia curahkan tidak hanya berdampak pada institusi yang ia pimpin, tetapi juga memberikan manfaat besar bagi masyarakat luas dan pembangunan bangsa. Fanshurullah Asa adalah teladan nyata bahwa keberhasilan sejati berasal dari integritas, visi yang jelas, dan semangat untuk memberikan yang terbaik dalam setiap langkah.

PUBLIKASI

Dr. Ir. M. Fanshurullah Asa M.T., seorang tokoh dengan kepemimpinan yang kuat di bidang energi dan konstruksi, telah berkontribusi melalui berbagai publikasi akademik dan profesional yang mencerminkan keahliannya. Karya-karyanya mencakup berbagai tema penting, mulai dari energi, ekonomi, hingga manajemen proyek, dengan pendekatan yang inovatif dan berbasis data. Salah satu karya pentingnya, "Bunga Rampai Tata Kelola Hilir Migas: Perjalanan Pelayanan BPH Migas 2003-2017" (2017), menjadi dokumentasi mendalam mengenai perjalanan BPH Migas dalam mengelola sektor hilir migas selama 14 tahun. Buku ini tidak hanya merekam pencapaian strategis BPH Migas, tetapi juga mengupas tantangan dan inovasi dalam distribusi energi nasional di bawah kepemimpinannya.

Dalam bukunya "Energi Untuk Kemandirian : Pemikiran dan Refleksi Pengalaman Satu Dekade untuk Sektor Hilir Migas Indonesia" (2021), Ifan—sapaan akrab beliau—juga menguraikan pengalaman strategisnya dalam mengawal kebijakan energi nasional, terutama dalam sektor hilir migas[11]. Buku ini menjadi refleksi mendalam yang merekam perannya selama periode kepemimpinannya di BPH Migas, khususnya dalam mengawasi program BBM satu harga untuk daerah 3T.[12]

Karya sebelumnya, "Talang Emas Hilir Migas" (2020), mengupas peluang strategis sektor hilir migas dalam mendukung kemandirian energi nasional. Buku ini menjadi panduan penting bagi pemangku kebijakan dan pelaku industri dalam memahami potensi dan tantangan sektor tersebut.[13] Selain berfokus pada energi, Ifan menunjukkan perhatian mendalam pada penguatan ekonomi berbasis ilmu pengetahuan melalui bukunya, "Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi Nasional Berbasis Sistem Manajemen Mutu Terpadu Guna Memanfaatkan Pemajuan IPTEK dalam Rangka Ketahanan Nasional" (2011). Dalam buku ini, ia menawarkan gagasan tentang penerapan pendekatan matematika terapan dalam memperkuat kebijakan ekonomi nasional.

Kontribusi akademik Ifan juga terlihat melalui publikasi-publikasi berbasis studi kasus. Artikel "Time and Cost Optimization with the Integration of Building Information Modelling (BIM) 4D and Time Cost Trade Off Methods (Case Study: Pemalang Bridge Project)" (2023) menyoroti pendekatan inovatif dalam optimalisasi waktu dan biaya pada proyek infrastruktur, menunjukkan penguasaan teknologi mutakhir di sektor konstruksi. Selanjutnya, artikel terbarunya, "Analysis of The Application of Risk Management in PT Pertamina TBBM Tanjung Priok to Improve Non-Financial Firm (Case Study: Tank Construction X - Tanjung Priok" (2024), menelaah penerapan manajemen risiko dalam proyek konstruksi tank di Tanjung Priok, memberikan wawasan strategis bagi pelaku industri dalam mengelola risiko dan meningkatkan kinerja keuangan.

Tidak hanya itu, Ifan juga menyoroti efisiensi proyek konstruksi melalui pendekatan berbasis nilai yang dituangkan dalam publikasi "Penerapan Metode Earned Value Dalam Analisis Kinerja, Biaya, dan Waktu pada Proyek Konstruksi Sports Center SMK Bhakti Kartini Kecamatan Rawalumbu, Kota Bekasi" (2024). Tulisan ini memperlihatkan penguasaannya dalam analisis kinerja proyek konstruksi dengan metode yang terukur. Selain itu, karyanya berjudul "Analisis Pengendalian Biaya dan Waktu Menggunakan Metode Nilai Hasil (Earned Value) pada Kasus Pembangunan Gedung Puskesmas Lumbang di Kabupaten Probolinggo" (2023) turut memperlihatkan penguasaannya dalam mengimplementasikan metode Earned Value untuk memastikan kendali biaya dan waktu yang efisien pada proyek konstruksi berskala regional.

Terbaru, publikasinya yang berjudul "Comparison of Cost Budget Analysis Between the 2016 AHSP Method, AHSP 2022 Method and the Contractor's Calculation Method on the Warung Jati Restaurant Project, Bekasi City" (2024) menjadi salah satu kajian penting dalam menganalisis perbedaan akurasi dan efisiensi dari metode perhitungan biaya konstruksi. Studi ini memberikan panduan praktis bagi pelaku industri konstruksi dalam memilih metode terbaik untuk perencanaan anggaran yang transparan dan efektif, sekaligus mendukung pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan.

Di penghujung tahun 2024, Dr. Ir. M. Fanshurullah Asa, M.T. memperkaya kontribusinya dalam dunia konstruksi dengan meluncurkan tiga buku monumental: "Manajemen Proyek Konstruksi Prinsip dan Praktik", "Metodologi Penjadwalan Proyek Teori dan Software", dan "Manajemen Kualitas Dalam Proyek Konstruksi". Ketiga karya ini dirancang untuk menjadi referensi komprehensif bagi akademisi, praktisi, dan pemangku kebijakan dalam memahami dan menerapkan prinsip-prinsip inti manajemen proyek. Buku "Manajemen Proyek Konstruksi Prinsip dan Praktik" secara khusus membahas teori dan praktik manajemen proyek dari berbagai perspektif, termasuk pengelolaan sumber daya, penjadwalan, serta evaluasi kinerja. Dengan pendekatan yang holistik, buku ini menjadi panduan yang relevan untuk menghadapi tantangan di industri konstruksi yang semakin kompleks.

Selanjutnya, buku "Metodologi Penjadwalan Proyek Teori dan Software" mengulas metodologi mutakhir dalam penjadwalan proyek dengan mengintegrasikan teori manajemen waktu dan aplikasi perangkat lunak canggih. Ifan menjelaskan secara rinci bagaimana teknologi modern dapat digunakan untuk menyusun jadwal proyek yang efisien dan realistis, termasuk pemanfaatan software seperti Primavera dan Microsoft Project. Buku ini tidak hanya menawarkan wawasan teoritis tetapi juga menyediakan panduan praktis yang sangat berguna untuk mengelola proyek konstruksi besar dengan akurasi tinggi. Pendekatan Ifan dalam mengombinasikan teori dengan praktik memberikan solusi yang sangat aplikatif bagi para pelaku industri konstruksi dalam menghadapi dinamika proyek yang beragam.

Melengkapi kedua buku tersebut, "Manajemen Kualitas Dalam Proyek Konstruksi" berfokus pada pentingnya manajemen kualitas dalam memastikan keberhasilan proyek. Buku ini mengulas berbagai metode dan standar kualitas, termasuk penerapan Total Quality Management (TQM) dan ISO 9001 dalam konstruksi. Ifan menawarkan pendekatan sistematis untuk meningkatkan kualitas proyek melalui pemantauan yang ketat terhadap setiap tahap konstruksi, mulai dari perencanaan hingga penyelesaian.

Melalui berbagai publikasi ini, Dr. Ir. M. Fanshurullah Asa M.T. tidak hanya berbagi pengetahuan dan pengalaman, tetapi juga memberikan sumbangsih nyata bagi pengembangan sektor energi dan konstruksi, serta mendorong transformasi kebijakan berbasis data dan teknologi untuk kemajuan bangsa.

  1. ^ Komisi Pengawas Persaingan Usaha (Januari 2024). "Presiden lantik anggota KPPU periode 2024-2029". Diakses tanggal 10 Desember 2024. 
  2. ^ Sekretariat Kabinet Republik Indonesia. (2024). "Ketua KPPU tegaskan fokus pada sektor di bawah rata-rata indeks persaingan usaha nasional di bawah". 
  3. ^ Akademi Minyak dan Gas Bumi (Akamigas) (2020). "Fanshurullah Asa". Diakses tanggal 11 Desember 2024. 
  4. ^ Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas). (n.d.). "Fanshurullah Asa". Diakses tanggal 15 Desember 2024. 
  5. ^ Universitas Tanjungpura (Untan) (2021). "BPH Migas teken MoU dengan Untan terkait pengembangan migas". Diakses tanggal 20 Desember 2024. 
  6. ^ ET Indonesia (19 November 2024). "Fanshurullah Asa, Ketua KPPU RI: Membangun persaingan usaha yang sehat dan berkeadilan". Diakses tanggal 22 Desember 2024. 
  7. ^ Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas). (2020). "Dr. Ir. M. Fanshurullah Asa, MT". Diakses tanggal 25 Desember 2024. 
  8. ^ Bisnis.com. (27 Mei 2017). "Ini profil Wakil Kepala SKK Migas dan Kepala BPH Migas". Diakses tanggal 27 Desember 2024. 
  9. ^ IDX Channel. (2023). "Eks Kepala BPH Migas terpilih jadi anggota KPPU, ini yang bakal dilakukan". 
  10. ^ 10
  11. ^ antaranews.com (2021-07-25). "Komite BPH Migas berakhir, Fanshurullah Asa luncurkan dua buku". Antara News. Diakses tanggal 2025-01-12. 
  12. ^ Hastuti, Rahajeng Kusumo. "Kepala BPH Migas Fanshurullah Asa Raih CNBC Indonesia Award". CNBC Indonesia. Diakses tanggal 2025-01-12. 
  13. ^ Liputan6.com (2021-07-24). "Fanshurullah Asa Luncurkan Dua Buku Selepas Emban Tugas sebagai Kepala BPH Migas". liputan6.com. Diakses tanggal 2025-01-12. 
Kembali kehalaman sebelumnya