Luhutuban, Kepulauan Manipa, Seram Bagian Barat
Luhutuban adalah negeri di Kecamatan Kepulauan Manipa, Kabupaten Seram Bagian Barat, Provinsi Maluku. Negeri Luhutuban adalah gabungan dari dua negeri besar di Pulau Manipa, yakni Negeri Luhu (Tuny Lalihite) dan Tuban (Yela Patilissa). Negeri ini digabungkan oleh kapitang-kapitang kedua negeri pada tahun 1619 setelah berakhirnya perang Lano di Pulau Manipa. Masyarakat asli Luhutuban secara umum menggunakan bahasa Manipa.[2] MasyarakatMasyarakat Negeri Luhutuban merupakan dua kelompok masyarakat berdasarkan sejarah dan dikelompokkan secara garis besar dalam dua soa utama yakni, Soa Luhu dan Soa Tuban. Soa Luhu terdiri atas marga Nussy, Salamena, dan Pelenusa. Sedangkan Soa Tuban terdiri atas marga Lai-Lai, Sulehu, Raupele (Pelu), Wael, dan Tetulauw. Selain itu, Negeri Luhutuban juga dihuni oleh marga-marga lain seperti Tidore dan Duwila dari Maluku Utara serta beberapa marga Arab seperti Alhabsyi, Assagaf, Binsyeh Abubakar, Banamah, dan Bafagih. Marga-marga tersebut kemudian dikelompokkan ke dalam masing-masing soa, baik Soa Luhu maupun Soa Tuban.[3][4] DemografiNegeri Luhutuban merupakan negeri adat di Pulau Manipa yang memiliki luas wilayah petuanan paling terbesar diantara negeri-negeri lainnya. Negeri Luhutuban memiliki tujuh dusun yang tersebar di seluruh wilayah petuanan negeri. Berdasarkan data tahun 2018, Negeri Luhutuban mempunyai jumlah penduduk terbanyak diantara negeri-negeri lainnya di Kepulauan Manipa, yaitu 3.259 jiwa.[1] Luhutuban merupakan salah satu negeri Islam (Salam) di Kepulauan Manipa. Semua penduduk aslinya secara turun-temurun beragama Islam. Hanya negeri Tomalehu Timur satu-satunya negeri Kristen (Sarane) di Kepulauan Manipa.[5] Referensi
|