Kecelakaan Smart Aviation 2024
Pesawat Smart Aviation jenis Pilatus PC-6 terjatuh saat dalam penerbangan menuju Lapangan Terbang Binuang, pada sekitar pukul 09.00 WITA (UTC+8) dari Bandar Udara Juwata, Tarakan dengan tujuan akhir menuju ke Bandar Udara Robert Atty Bessing di Malinau. Pada saat kecelakaan ini terjadi, pesawat Smart Aviation dengan registrasi PK-SNE ini hanya membawa 2 orang kru yaitu 1 orang pilot dan 1 orang teknisi. Pesawat saat itu sedang melakukan penerbangan kargo perintis dengan membawa muatan sembako sebanyak kurang lebih 583 kilogram[5]. PesawatPesawat yang terlibat dalam kecelakaan ini adalah milik Smart Aviation dengan jenis Pilatus PC-6 dan kode registrasi PK-SNE. RutePada hari itu Jumat tanggal 8 Maret 2024, pesawat Smart Aviation PK-SNE itu melakukan penerbangan kargo perintis dengan rute awal dari Bandar Udara Juwata di Kota Tarakan menuju ke Lapangan Terbang Binuang di Krayan Tengah, Nunukan dan melanjutkan perjalanan ke tujuan akhir Bandar Udara Robert Atty Bessing di Kota Malinau. Pesawat lepas landas dari Bandara Juwata pada pukul 08.25 WITA dan direncanakan seharusnya tiba di Lapangan Terbang Binuang 09.25 WITA[6]. PenumpangPada saat kejadian pesawat ini hanya diawaki oleh 2 orang kru dan tanpa penumpang, pesawat ini dipiloti oleh Kapten M. Yusuf dan turut serta Engineer on Board Deni S. PencarianTim gabungan antara personel Polsek Krayan Tengah-Selatan bersama dengan TNI dan masyarakat sekitar langsung melakukan pencarian menuju ke lokasi yang diperkirakan menjadi lokasi jatuhnya pesawat dengan menggunakan motor trail[7]. Kementerian Perhubungan menerima laporan akan hilangnya pesawat ini paka pukul 11.25 WITA dan melakukan koordinasi dengan BASARNAS melakukan pencarian dengan menggunakan 2 buah pesawat yaitu pesawat PC-6 dengan registrasi PK-SNG milik Smart Aviation dan PK-VVU milik Susi Air[8]. Tim SAR gabungan juga langsung melakukan pencarian pada Jumat siang (8 Maret 2024) hingga dihentikan sementara pada pukul 19.00 WITA akibat cuaca yang gelap dan pesawat pencari harus melakukan pengisian bahan bakar di Malinau[9]. BASARNAS mengerahkan tiga unit pesawat pencarian bantuan dari Skadron Udara 5 Lanud Sultan Hasanuddin di Maros, Sulawesi Selatan yaitu 2 unit Boeing 737-200 dan 1 unit Helikopter Caracal[10]. Penemuan dan evakuasiPada hari Sabtu tanggal 9 Maret 2024, petugas yang melakukan pencarian menggunakan Helikopter menemukan puing-puing pesawat dan tidak jauh didekatnya ditemukan asap api unggun yang diperkirakan berasal dari korban yang selamat[11]. Pada hari Minggu tanggal 10 Maret 2024, petugas pencarian berhasil mencapai lokasi puing jatuhnya pesawat dan menemukan bahwa Korban Kapten M. Yusuf masih hidup dan mengalami luka, sementara korban lainnya Engineer Dani meninggal dunia[12]. Korban kemudian dievakuasi menggunakan Helikopter Caracal dan dibawa ke Kota Tarakan, tepatnya ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Jusuf SK[13]. Referensi
|