Kecelakaan SAM Air 2023
Pesawat SAM Air jenis Cessna 208 Caravan terjatuh setelah terbang dari Bandar Udara Elelim pada pukul 10.53 WIT menuju Lapangan Terbang Poik. [1] Setelah lepas landas, 8 menit kemudian pesawat mengalami keihilang kontak pada posisi S3° 52’ 43.67” E139° 27’ 16.07”.[1] Pada penerbangan ini SAM Air membawa 2 awak dan 4 penumpang.[2] Identitas 2 awak pesawat tersebut ialah Hadi Permadi (pilot) dan Levi Murib (kopilot). Sedangkan 4 penumpang pesawat sesuai manifes bernama Bartolomeus (34), Ebeth Halerohon (29), Dormina Halerohon (17), dan Kilimputni (20).[2] PencarianBeberapa jam kemudian pesawat SAM Air bisa ditemukan, terlihat jatuh di Papua Pegunungan, 12 km dari Kabupaten Yalimo.[3] Setelah ditemukan, evakuasi belum bisa dilakukan karena cuaca kurang bagus dan ekstrem.[3] Sebanyak 12 personel tim SAR gabungan diterjunkan ke lokasi kecelakaan pesawat SAM Air di pegunungan Kabupaten Yalimo.[4] Lokasi kecelakaan berada di ketinggian berada di ketinggian 5.800 mdpl.[4] Kondisi lokasi kecelakanaan terjal, sudut kemiringannya sekitar 110 sampai 120 derajat.[5] Evakuasi menggunakan pesawat helikopter jenis Caracal milik TNI-AU dari Timika dan helikopter milik tim SAR dari Wamena.[5] KronologiPesawat yang lepas landas dari Bandara Moses Kilangin Timika ini tidak hanya membawa 11 penumpang tetapi juga makanan. Pilot berusaha melarikan diri dari awan tipis di ujung landasan dengan mendarat di tengah landasan dengan kemiringan ke kanan, namun hal ini menyebabkan pesawat menabrak pohon dekat landasan.[6] EvakuasiLokasi kecelakaan jet PK-SMW Semuwa Air (SAM Air) di kawasan hutan Yalimo Pegunungan Papua telah dibersihkan dari enam korban. Keenam korban dinyatakan meninggal dunia. Jenazah korban akan dipulangkan ke kediaman masing-masing keluarga dengan bantuan pihak maskapai. Pertama, jenazah akan diangkut ke Wamena. Keenam jenazah tersebut diangkut ke Wamena, di mana mereka ditempatkan di peti mati dan diterbangkan ke Jayapura dengan menggunakan pesawat kargo milik Trigana Air. Jenazah akan diidentifikasi di RS Bhayangkara sesampainya di Jayapura untuk selanjutnya diberikan kepada keluarga.[7]
Referensi
|