Kauman, Widodaren, Ngawi
Profil WilayahDesa Kauman memiliki luas 7,54 km² atau 8,17 persen dari luas wilayah 92,26 km² kecamatan Widodaren. Desa ini dibagi menjadi 4 Dusun, 9 Rukun Warga (RW) dan 30 Rukun Tetangga (RT). Batas wilayahBatas wilayah Desa Kauman adalah sebagai berikut:
AdministrasiBerikut adalah pembagian administrasi yang berada di bawah kewenangan Desa Kauman
SejarahBelum diketahui secara pasti, kapan Desa Kauman secara resmi didirikan. Namun, dapatlah ditarik benang merah bahwa masa munculnya Kauman seiiring dengan terbentuknya Kadipaten Gendingan. Lokasi awal Kauman berada di antara Bengawan solo dengan jalan raya Solo-Madiun. Hal ini dapat diketahui dari peta topografi Belanda pada abad 19-20. Selain itu, bukti yang memperkuat adalah adanya Daleman, sebuah tempat yang diyakini sebagai bekas area dalem kadipaten (tempat tinggal adipati) Gendingan. Sekarang wilayah tersebut dikenal dengan Kauman Lor. Kauman Kidul, yang berada di selatan jalan raya awalnya bernama Sumberedjo. Berdasarkan peta topografi yang diterbitkan oleh AMS pada tahun 1940an. Hal menarik disini, Kauman Kidul sebagai ibu kota desa, mempunyai allonim Babatan. Secara toponimi berarti area pembabatan, atau area pembukaan hutan untuk permukiman. Dalam peta yg diterbitkan pertengahan abad 19, area tersebut memang hutan. Kemudian dalam peta terbitan berikutnya sudah tergambar pemukiman dengan nama Soemberedjo. Namun sekarang nama tersebut sudah tidak ditemukan lagi di peta terbitan terbaru. Dusun yang berada di sisi paling selatan adalah Paldaplang. Namun, mempunyai allonim Dirgo dan Kanjengan. Tidak diketahui secara pasti mengenai nama Dirgo tersebut. Sedangkan Kanjengan merupakan istilah bagi tempat bagi bangsawan Jawa tinggal. Hal ini merujuk pada Kanjeng Dirgo atau lebih dikenal dengan Kanjeng Raden Tumenggung (K.R.T.) Radjiman Wedyodiningrat. Tokoh pendiri dan pemrakarsa Badan Pergerakan Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia / BPUPKI, Dr. Kanjeng Raden Tumenggung (K.R.T.) Radjiman Wedyodiningrat Sejak tahun 1934 ia memilih tinggal di Dusun Dirgo, mengabdikan dirinya sebagai dokter ahli penyakit pes, ketika banyak warga Ngawi yang meninggal dunia karena dilanda wabah penyakit tersebut. Di tempat ini masih berdiri kokoh rumah peninggalan dia . Perabot, alat-alat rumah tangga dan benda-benda pusaka masih tersimpan dan terawat dengan baik . Lokasi ini sering menjadi tempat upacara peringatan hari lahirnya Pancasila setiap tanggal 1 Juni, utamanya bagi kalangan pelajar dan mahasiswa . Begitu dekatnya Radjiman dengan Bung Karno sampai-sampai Bung Karno pun telah bertandang dua kali ke rumah tersebut. ToponimiToponimi Kauman erat kaitannya dengan sejarah tentang berdirinya Kadipaten Gendingan di bawah kepemimpinan Adipati Kertonegoro bersama Patih Ronggolono. Nama Kauman sendiri sudah menjadi lumrah dimana ada pusat pemerintahan di hampir seluruh Pulau Jawa, tempat dimana "kaum" atau ulama islam tinggal. Sedangkan akhiran "-an" jamak digunakan penutur bahasa jawa untuk mengidentifikasi nama tempat. FasilitasDesa Kauman cukup strategis, dan termasuk bagian dalam kawasan perkotaan Walikukun. Dimana merupakan pusat kegiatan Kabupaten Ngawi di wilayah barat. TransportasiKarena berada di tengah pulau Jawa, praktis transportasi air sangat jarang ditemui di desa ini. Transportasi air hanya berupa penyeberangan lokal di Bengawan Solo, biasanya lintas Grenteng-Ingasbathok. Transportasi darat menjadi penumpu kehidupan warga. jalan raya utama lintas tengah Pulau Jawa yang melintasi Desa Kauman. Jalan sepanjang hampir 2 km ini membelah Dusun Kauman menjadi dua. Jalan raya ini merupakan Ruas jalan nasional nomor 15. Karena status jalan nasional dan kelas jalan arteri primer, maka jalan ini sangat ramai. Kendaraan antar provinsi lalu lalang. Dari kendaraan berat sampai ringan. Namun, sayangnya lebar jalan kurang mendukung. Hanya terdiri dari 1 jalur jalan, tanpa pemisah lajur dan perkerasan. Sehingga total lebarnya hanya sekitar 8 meter dngan lalu lintas yang padat. Oleh sebab itu sering terjadi kecelakaan di jalan ini. Angkutan darat berupa bus AKAP berupa bus besar, jurusan Surabaya-Yogyakarta dan Surabaya-Semarang melayani selama 24 jam. Sedangkan ankutan lokal AKAP Sragen-Gendingan-Ngrambe dengan armada bus sedang melayani hanya mulai pagi sampai menjelang petang. Walaupun dilewati jalur rel kereta api Solo-Surabaya, Desa Kauman tidak mempunyai stasiun kereta api. Stasiun terdekat berada di Walikukun, ibu kota Kecamatan Widodaren. Jarak dari Desa Kauman hanya 4 km. Menjadikan warga Kauman sangat mudah untuk melakukan mobilitas ke daerah lainnya. Kauman tidak mempunyai fasilitas transportasi udara. Jika ingin menggunakannya paling dekat di Bandara Adi Soemarmo, Boyolali dan Adi Sucipto, Yogyakarta yang dapat dijangkau dengan menggunakan kereta api Madiun Jaya dari Stasiun Walikukun. PendidikanTerdapat beberapa fasilitas pendidikan yang menjadikan Kauman cukup mudah mendapatkan akses pendidikan. Terutama untuk pendidikan dasar dan menengah. Jika melanjutkan ke pendidikan tinggi biasanya Kota Solo dan Yogyakarta jadi pilihan. Walaupun berbeda provinsi, akibat akses yang lebih mudah dan faktor budaya menjadikannya sebagai pilihan daripada Surabaya atau Malang yang masih satu provinsi. SMP terdekat berada di Desa Gendingan, dengan jarak 1 km. Walaupun tidak mempunyai fasilitas tersebut, cukup mudah bagi siswa untuk mengaksesnya. Sebuah SMA negeri juga didirikan di Kauman. Namun, untuk pendidikan menengah kejuruan paling dekat di pusat kecamatan. SMAN_1_Widodaren.jpeg Pendidikan pra-sekolahberada di hampir semua dusun. Sedangkan pendidikan dasar hanya Dusun Wonosari yang tidak mempunyai SD. Sehingga anak-anak yang harus bersekolah harus ke Dusun Paldaplang, yang mana 3 dari 5 SD negeri di Kauman berada. KesehatanPusat pelayanan kesehatan dipusatkan di sebuah puskesmas. Di Kauman terdapat sebuah puskesmas pembantu sebagai layanan tingakt pertama. Untuk layanan lebih tinggi dapat di akses ke RS di Kabupaten Sragen yang paling dekat maupun RS di Kabupaten Ngawi sendiri. EkonomiStatus desa yang disandang Kauman, mengindikasikan sektor agraria sebagai penopang utama kehidupan warga Kauman. Walaupun begitu fungsi urban juga dapat disandang akibat pengaruh timbal balik dengan pusat kecamatan. PertanianSebagian besar wilayah Kauman adalah areal pertanian lahan basah, dengan pengairan semi teknis. Karena tidak ada saluran irigasi yang mengairi areal persawahan. Sebagian besar petani menggunakan air tanah, yang dipompa dari sumur atau sungai untuk mengairi sawah. Biasanya digunakan mesin pompa diesel sebagai tenaganya. Namun pada tahun 2014, karena harga BBM naik, petani beralih menggunakan pompa listrik. Pompa tersebut menggunakan tegangan listrik dari PLN. Menjadikan area persawahan Kauman sangat unik, dimana terdapat tiang transmisi PLN tegangan menengah dan rendah terbentang di tengah area persawahan. Komoditas pertanian yang biasa ditanam petani adalah padi. Dengan sistem irigasi yang ada, hasil produksi dapat dilakukan 3-4 kali masa panen. Sistem tanam terus-menerus padi tiap musim tanam sebenarnya kurang baik bagi kesuburan tanah. Oleh sebab itu, beberapa petani melakukan rotasi tanaman lain. Berupa palawija di musim kemarau. Atau menanam sayuran seperti cabai sebagai tanaman sela saat jeda antar musim tanam. Tanaman komoditas industri kadang kala juga ditanam petani. Tanaman tersebut adalah tebu. Biasanya petani menyewakan lahan pertaniannya oleh pabrik gula untuk ditanami tebu. Areal persawahan sebagian besar berada di sisi selatan jalan raya. Mencakup Dusun Kauman, Wonosari dan Paldaplang. KehutananTerdapat hutan produksi milik Perhutani di Kauman. Lokasinya berada di sebelah utara jalan raya sampai di Bengawan solo. Atau di sebelah barat dusun Grenteng. Kawasan Perhutani tersebut ditanami kayu jati maupun sengon sebagai komoditasnya. Beberapa warga juga memanfaatkan potensi pekarangan rumah untuk dijadikan hutan rakyat. Biasanya tanaman yang ditanam berupa kayu jati. PerdaganganTidak ada pasar JasaTambal ban PariwisataHampir tidak ada pesona wisata yang bisa ditawarkan Kauman. Letaknya yang berada di dataran rendah kaki Gunung Lawu, hanya menawarkan keindahan gunung itu ketika dilihat dari areal persawahan. Setelah direnovasi oleh Pemkab Ngawi, bekas rumah dr. Radjiman Wedyodiningrat yang berada di Dusun Paldaplang dijadikan museum. ... Referensi |