Judilherry Justam
dr. Judilherry Justam, M.M. (lahir 27 September 1948) adalah seorang aktivis reformasi Indonesia. Bersama Syahrir, Hariman Siregar, Muhammad Aini Chalid, dan lainnya, Judilherry merupakan tokoh utama peristiwa Malari pada 15 Januari 1974.[1][2][3] Sebelum peristiwa bersejarah tersebut, ia merupakan Ketua Dewan Mahasiswa Universitas Indonesia (DM UI), lalu kemudian menjabat Sekteraris Jenderal Dema UI, setelah Hariman Siregar terpilih jadi ketua melalui pemilihan yang diintervensi pemerintahan Orde Baru melalui Ali Murtopo. Judilherry juga merupakan Ketua Umum Senat Mahasiswa Fakultas Kedokteran UI periode 1973 - 1974.[1] Karena peristiwa Malari, Judilherry bersama beberapa tokoh mahasiswa lainnya kemudian dipenjara oleh rezim penguasa masa itu.[1][4] Menjelang sidang umum MPR tahun 1978, Judil pernah mendatangi Adam Malik yang kala itu nenjabat sebagai Ketua MPR, dan menyatakan akan mencalonkan diri sebagai Presiden Republik Indonesia. Kala itu, ia belum genap berusia 30 tahun dan baru saja lulus dokter. Ia merasa terpanggil untuk mencalonkan diri menjadi presiden karena gemas, tak ada satu tokoh pun yang berani mencalonkan diri sebagai presiden. Saat ini Judil menjadi dosen Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Referensi
Pranala luar
|