John Cusack
John Paul Cusack (/ˈkjuːsæk/; lahir 28 Juni 1966)[1] adalah seorang aktor, produser, penulis skenario dan aktivis politik asal Amerika Serikat. Dia mulai berakting dalam film pada era tahun 1980-an dan sejak itu membintangi lebih dari 80 film, termasuk Sixteen Candles (1984), Tapeheads (1988), Say Anything... (1989), Bullets over Broadway (1994), Grosse Pointe Blank (1997), Being John Malkovich (1999), High Fidelity (2000), Igor (2008), 2012 (2009), Hot Tub Time Machine (2010), Love & Mercy (2014) dan Maps to the Stars (2014). Dia adalah putra dari pembuat film, Dick Cusack, dan kakak perempuannya adalah aktris, Joan dan Ann Cusack. Kehidupan AwalCusack lahir pada tahun 1966 di Evanston, Illinois. Ia lahirkan di keluarga Katolik Irlandia, putra dari penulis-aktor-produser dan pembuat film dokumenter, Richard J. Cusack (1925–2003), berasal dari New York City[2][3][4] dan Ann Paula "Nancy" (née Carolan) Cusack, berasal dari Massachusetts, mantan guru matematika dan aktivis politik.[2][5] Saudara kandung John, Ann dan Joan juga bekerja sebagai aktris. Cusack memiliki dua saudara kandung lainnya, Bill dan Susie.[2] Keluarganya pindah dari Manhattan, New York, ke Illinois[6][7][8] dan berteman dengan aktivis Philip Berrigan.[9] Cusack lulus dari SMA Evanston Township pada tahun 1984, di mana ia bertemu dengan Jeremy Piven,[10] dan berkuliah selama satu tahun di Universitas New York sebelum akhirnya keluar, mengatakan bahwa dia "memiliki terlalu banyak api di perutnya".[11] KarierCusack mulai berakting di film pada awal tahun 1980-an. Peran pertama yang membuat ia di kenal, dalam film arahan Rob Reiner, The Sure Thing (1985). Dia juga membintangi film debut sutradara Cameron Crowe, Say Anything... (1989). Cusack berperan sebagai penipu dalam film neo-noir tahun 1990 karya Stephen Frears, The Grifters. Setelah mendirikan New Crime Productions, Cusack ikut menulis skenario dan membintangi film kriminal arahan George Armitage, Grosse Pointe Blank (1997), di mana ia berperan sebagai seorang pembunuh yang pergi ke reuni 10 tahun sekolah menengahnya untuk kembali mendapatkan kekasihnya sewaktu SMA.[12] Dalam film fantasi arahan Spike Jonze, Being John Malkovich (1999), Cusack berperan sebagai dalang yang menemukan portal yang mengarah ke benak aktor, John Malkovich, film tersebut dinominasikan untuk tiga Academy Award. Cusack dinominasikan untuk Golden Globe Award untuk Aktor Terbaik - Motion Picture Musikal atau Komedi untuk penampilannya dalam High Fidelity (2000), yang berdasarkan dari novel karya Nick Hornby. Dalam film bencana arahan Roland Emmerich, 2012 (2009), ia berperan sebagai novelis yang berjuang untuk bertahan dari kiamat dan menyelamatkan umat manusia. Cusack memerankan Edgar Allan Poe dalam film biopik arahan James McTeigue, The Raven (2012) dan membintangi film arahan David Cronenberg, Maps to the Stars (2014).[13] Kemudian, ia membintangi beberapa film video on demand, termasuk The Factory, The Numbers Station, The Frozen Ground, Drive Hard (2014), The Prince (2014), Reclaim (2014), Cell (2016) dan Arsenal (2017). Aktivisme PolitikAntara tahun 2005 dan 2009, Cusack menulis blog untuk The Huffington Post, yang mencakup wawancara dengan Naomi Klein. Dia menyuarakan penentangannya terhadap perang di Irak dan pemerintahan Bush, menyebut pandangan dunia pemerintah "menyedihkan, korup, melanggar hukum, dan secara tragis tidak masuk akal".[14] Ia juga muncul dalam iklan MoveOn.org pada bulan Juni 2008, di mana ia membuat klaim bahwa George W. Bush dan John McCain memiliki prioritas pemerintahan yang sama.[15] Cusack mengkritik pemerintahan Obama atas kebijakan drone di Timur Tengah dan dukungannya terhadap Undang-Undang Otorisasi Pertahanan Nasional, dan menjadi salah satu pendukung awal Freedom of the Press Foundation pada tahun 2012. Pada bulan Juni 2015, ia menyatakan dalam sebuah wawancara dengan The Daily Beast, bahwa "ketika Anda berbicara tentang drone, Kekaisaran Amerika, NSA, kebebasan sipil, serangan terhadap jurnalisme dan whistleblower, (Obama) sama buruknya atau lebih buruk dari Bush".[16] Namun, ia kemudian memarahi publikasi tersebut karena salah mengutipnya untuk membuat tajuk utama yang menarik.[17][18] Pada tahun 2015, Cusack, Daniel Ellsberg dan Arundhati Roy bertemu dengan Edward Snowden, seorang buronan dari AS karena membocorkan informasi rahasia, di sebuah kamar hotel di Moskwa.[19] Pertemuan tersebut di ubah menjadi buku yang ditulis bersama Roy berjudul Things That Can and Cannot Be Said.[20] Buku tersebut sebagian besar merupakan transkrip percakapan antara Snowden, Roy dan Cusack, dengan pilihan foto dan ilustrasi yang relevan serta daftar referensi yang terperinci. Cusack mendukung Senator Bernie Sanders dalam pencalonan presiden 2016 dan 2020.[21][22] Dia adalah anggota dari Democratic Socialists of America. Pada Mei 2020, Cusack merekam protes George Floyd di Chicago di media sosial ketika dia diserang oleh polisi dengan tongkat dan kemudian disemprot merica.[23] Konflik Israel-PalestinaSelama Konflik Israel–Gaza 2014, Cusack mendukung orang-orang Palestina di media sosial.[24] Dia men-tweet dari sejumlah artikel pro-Gaza.[25] Satu tweet berbunyi, "Mengebom orang yang tidak bisa melarikan diri bukan [sic] pertahanan - tidak berarti mendukung Hamas berarti melawan pembunuhan sebagai solusi untuk masalah politik." Pada tahun 2018, setelah Lorde membatalkan pertunjukan di Israel setelah adanya permintaan dari gerakan BDS, Cusack termasuk di antara lebih dari seratus penulis, aktor, sutradara dan musisi yang menandatangani surat yang membela kebebasan hati nurani Lorde.[26][27] Pada Juni 2019, Cusack menulis tweet yang menampilkan gambar kepalan tangan besar dengan Bintang Daud biru menghancurkan kerumunan kecil orang di samping kutipan yang salah diartikan kepada Voltaire : "Untuk mempelajari siapa yang memerintah anda, cukup cari tahu siapa anda bukan diizinkan untuk mengkritik".[28][29][30] Kutipan tersebut sebenarnya adalah komentar dari supremasi kulit putih dan neo-Nazi Kevin Alfred Strom.[31][32] Dalam tweet, Cusack menambahkan kata-kata "Ikuti uangnya." Dia kemudian menyalahkannya pada "bot", lalu membela diri, lalu meminta maaf dan menghapus tweet tersebut.[28][30][31][33][34] Dia anti-perang, men-tweet, "Menjadi anti-perang - adalah pro-pasukan - pro-manusia".[35][36] Pada tanggal 15 Oktober 2023, Cusack menghadiri Pawai Pro-Palestina di Chicago, dan memposting di Twitter tentang pengalamannya di rapat umum tersebut. Cusack bersimpati dengan pengunjuk rasa Palestina dan mengutuk pemboman Israel.[37] Kehidupan PribadiCusack berlatih kickboxing di bawah arahan mantan juara dunia kickboxing, Benny Urquidez selama lebih dari dua puluh tahun. Dia mulai berlatih di bawah arahan Urquidez sebagai persiapan untuk perannya dalam Say Anything... dan memegang peringkat sabuk hitam level enam dalam sistem Kickboxing Ukidokan Urquidez.[38] Pada Maret 2008, polisi menangkap Emily Leatherman di luar rumah Cusack di Malibu, California karena menguntitnya. Pada 10 Oktober 2008, Leatherman tidak mengajukan kontes dan menerima masa percobaan lima tahun dan konseling psikiatri wajib, dan diperintahkan untuk menjauh dari Cusack, rumahnya, dan bisnisnya selama sepuluh tahun kedepan.[39] Ketika ditanya pada tahun 2009 mengapa dia tidak pernah menikah, Cusack menjawab, "masyarakat tidak memberi tahu saya apa yang harus saya lakukan."[40] Pada tahun 2014, Cusack mengkritik Hollywood dengan mengatakan bahwa perusahaan besar telah turun tangan dengan 50 produser film, waralaba menjadi raja, dan bintang digunakan sebagai pengungkit. Dia menyebut Hollywood, "rumah pelacuran dan orang menjadi gila."[41] FilmografiFilm
Televisi
Penghargaan dan Nominasi
Referensi
Pranala luarWikimedia Commons memiliki media mengenai John Cusack.
|