Institutio

Halaman judul dari edisi kelima dan final tahun 1559 dari Institutio Christianae Religionis karya John Calvin, diterbitkan di Prancis pada tahun 1559

Institutio atau lengkapnya Institutio Christianae religionis (bahasa Inggris: The Institutes of the Christian Religion—Pengajaran Agama Kristen) merupakan tulisan penting dari John Calvin mengenai teologi sistematik ajaran Kristen Protestan. Karya ini sangat berpengaruh di dunia barat[1] dan masih digunakan secara luas oleh pakar teologi sampai sekarang.

Latar belakang

Halaman judul dari edisi pertama (1536)

John Calvin adalah seorang mahasiswa hukum dan kemudian menjadi seorang mahasiswa klasika di Universitas Paris. Sekitar tahun 1533, ia mulai terlibat dalam kontroversi religius dan menjadi Protestan, sebuah gerakan reformasi Kristen baru yang dianiaya oleh Gereja Katolik di Prancis, membuatnya terpaksa bersembunyi.[2] Ia pindah ke Basel, Swiss untuk keamanan pada tahun 1535, dan sekitar tahun ini ia mungkin mulai menulis sebuah rangkuman dari teologi yang akan menjadi Institutio.[3] Para lawan Katoliknya berusaha untuk mengaitkan dia dan rekan-rekannya (dikenal sebagai kaum Huguenot di Prancis) dengan kelompok-kelompok Anabaptis radikal, yang beberapanya telah ditumpas melalui penganiayaan. Ia memutuskan mengadaptasi karya yang telah ia tulis untuk tujuan membela kaum Protestan yang menderita karena penganiayaan karena tuduhan palsu bahwa mereka memegang doktrin-doktrin radikal dan bidat. Karya tersebut, yang ditulis dalam bahasa Latin, diterbitkan di Basel pada bulan Maret 1536 dengan kata pengantar yang ditujukan kepada Raja François I dari Prancis, memohon kepadanya untuk memberi kesempatan bagi kaum Protestan untuk didengar daripada terus menganiaya mereka.[4] Karya tersebut memiliki panjang enam bab, mencakup dasar-dasar dari pengakuan iman Kristen menggunakan struktur katekismus yang umum digunakan mengenai Sepuluh Perintah Allah, Pengakuan Iman Rasuli, Doa Bapa Kami, dan sakramen-sakramen, serta sebuah bab mengenai kebebasan Kristen dan teologi politik. Segera setelah menerbitkannya, Calvin memulai pelayanannya di Jenewa, Swiss.[5]

Institutio terbukti langsung menjadi populer, dengan banyak orang yang meminta adanya edisi revisi. Pada tanun 1539, Calvin menerbitkan sebuah karya yang lebih besar, dengan tujuh belas bab dengan panjang yang hampir sama dengan enam bab dalam edisi pertama. Dalam karya ini tercakup banyak rujukan kepada banyak penulis klasik dan bapa Gereja, serta banyak rujukan tambahan kepada Alkitab.[5] Surat Calvin kepada para pembaca menunjukkan bahwa karya baru ini ditujukan untuk para mahasiswa teologi yang mempersiapkan diri bagi pelayanan.[6] Empat bab ditambahkan di dalam edisi ketiga pada tahun 1543, dan sebuah edisi tahun 1550 diterbitkan hanya dengan perubahan minor.[7] Edisi kelima dan terakhir di mana Calvin terlibat, dan digunakan oleh para ahli sebagai teks otoritatif, lebih besar 80% daripada edisi sebelumnya dan diterbitkan di Jenewa pada tahun 1559.[8]

Teologi Calvin tidak berubah secara substansial selama hidupnya, sehingga meskipun ia mengembangkan dan memberikan tambahan kepada Institutio, ia tidak mengubah gagasan utamanya.[9]

Judul

Kata bahasa Latin "institutio", dapat diterjemahkan sebagai "pengajaran", seperti yang ada pada judul terjemahan bahasa Jerman dari karya ini, dan umumnya digunakan pada judul karya-karya mengenai hukum serta karya-karya rangkuman lain yang mencakup sejumlah besar pengetahuan. Judul dari Institutio principis Christiani karya Desiderius Erasmus (1516), yang pasti sudah dikenal oleh Calvin, biasanya diterjemahkan sebagai Pendidikan Seorang Pangeran Kristen.[3] Bentuk judul pendek edisi pertama karya Calvin yang diterbitkan pada tahun 1536 adalah Christianae religionis institutio.[10] Judul lengkap dari edisi ini dapat diterjemahkan menjadi Ajaran-Ajaran Agama Kristen, Mengandung hampir Seluruh Inti Kesalehan dan Apa Pun yang Perlu Diketahui dalam Doktrin Keselamatan. Sebuah Karya yang Sangat Layak Dibaca oleh Semua Orang yang Bersemangat untuk Kesalehan, dan Baru Diterbitkan. Sebuah Kata Pengantar kepada Raja Prancis yang Paling Kristen, yang Kepadanya Buku ini Dipersembahkan sebagai sebuah Pengakuan Iman. Penulis, John Calvin, Dari Noyon. Basel, MDXXXVI.[11] Dalam edisi tahun 1539, judulnya adalah Institutio Christianae Religionis, mungkin untuk menekankan fakta bahwa ini adalah karya yang baru, yang telah diperluas secara signifikan. Judul ini diikuti dengan "dengan panjang yang benar-benar sesuai dengan judulnya", sebuah permainan kata terhadap kemegahan judul ini dan sebuah indikasi bahwa karya yang baru ini lebih sesuai dengan ekspektasi yang didapatkan dari judul semacam itu.[5]

Struktur

Calvin menjelaskan struktur dasar bukunya ini dalam bab pembuka Institutio, mungkin yang paling terkenal. Ada 2 tema umum yang dibahas: Sang Pencipta dan ciptaan-Nya. Terutama, buku ini memusatkan pada pengetahuan tentang Allah Pencipta, tetapi "sebagaimana dalam penciptaan manusia, kesempurnaan ilahi dinyatakan dengan paling jelas", ada juga pengamatan apa yang dapat diketahui mengenai umat manusia. Apalagi pengetahuan manusia tentang Allah dan tentang apa yang dikehendaki-Nya dari ciptaan-Nya itulah yang menjadi pokok pembahasan utama sebuah buku teologi. Dalam bab pertama, kedua topik ini dibahas bersama untuk menunjukkan apa hubungan Allah dengan umat manusia (dan ciptaan lainnya), khususnya, bagaimana mengenal Allah dihubungkan dengan pengetahuan manusia.

Untuk menjelaskan hubungan Allah dan manusia, Calvin memakai struktur tradisional katekismus (pengajaran agama Kristen) di gereja Ritus Barat, yaitu disesuaikan dengan garis besar Pengakuan Iman Rasuli. Pertama, pengetahuan tentang Allah diarahkan pada pengetahuan tentang Bapa, pencipta, penyedia dan penopang. Kemudian, dibahas bagaimana Sang Putra menyatakan Sang Bapa, karena hanya Allah yang dapat menyatakan Allah. Bagian ketiga Institutio menjelaskan pekerjaan Roh Kudus, yang membangkitkan Kristus dari kematian, dan yang keluar dari Sang Bapa dan Sang Putra untuk membawa kesatuan dalam Gereja melalui iman dalam Yesus Kristus, dengan Allah, selamanya. Akhirnya, bagian keempat berbicara mengenai gereja Kristen, dan bagaimana gereja hidup dari kebenaran Allah dan Alkitab, khususnya melalui sakramen-sakramen. Bagian ini juga membahas fungsi dan pelayanan gereja, bagaimana pemerintahan sipil berhubungan dengan urusan keagamaan, dan meliputi diskusi panjang tentang kekurangan Kepausan.

Edisi

Sampul kitab Institutio terbitan tahun 1559

Edisi pertama berukuran buku saku dan terbit tahun 1536.[12] Ada 6 bab, dimana empat bab pertama mengikuti pola katekismus Luther.[12] Pada detik-detik terakhir, Calvin dengan segera menambahkan tulisan panjang dan mempersembahkan buku tersebut pada Raja François I, yang mempersulit kaum Injili di Prancis dan mencap mereka sebagai Anabaptis.[12] Calvin mempersembahkan tulisannya sebagai pembelaan doktrin Injili.[12]

Edisi kedua terbit tahun 1539 dan panjangnya tiga kali terbitan pertama.[12]

Edisi ketiga terbit tahun 1543 dan memperlihatkan pengaruh Martin Bucer dan masa Calvin di Strasbourg.[12]

Edisi keempat yang lima kali lebih panjang dari terbitan pertama, diterbitkan tahun 1559.[12]

Selain bahasa Latin, ada pula terjemahan dalam bahasa Prancis, sehingga Institutio bukan saja menyangkut teologi melainkan mencakup ”keseluruhan sikap yang saleh” bagi pembinaan bangsa Prancis.[12] Edisi-edisi Prancis penting bagi perkembangan bahasa Prancis yang sebelumnya tidak ada karya yang begitu besar pengaruhnya terbit dalam bahasa Prancis.[12]

Daftar isi

Institutio christianae religionis, 1597

Indeks Umum dari Pasal-pasal Institutio Edisi Keempat (Dari terjemahan bahasa Inggris tahun 1581)

Jilid Pertama

MENGENAI PENGETAHUAN TENTANG ALLAH PENCIPTA
18 Bab

  1. Hubungan antara Pengetahuan tentang Allah dan Pengetahuan tentang diri kita sendiri. Sifat hubungan ini.
  2. Apa artinya Mengenal Allah. Tendensi Pengetahuan ini.
  3. Pikiran Manusia secara alami diilhami oleh Pengetahuan tentang Allah.
  4. Pengetahuan ini ditindas atau dirusak, baik secara tidak sengaja maupun secara jahat.
  5. Pengtahuan tentang Allah ditunjukkan dalam bentuk dan kerangka Pemerintahan Alam Semesta
  6. Kebutuhan akan Alkitab sebagai Pedoman dan Pengajar untuk datang kepada Allah sebagai Pencipta.
  7. Kesaksian Roh perlu untuk memberi otoritas penuh kepada Alkitab. Kesesatan dari kepura-puraan bahwa Kredibilitas Alkitab tergantung dari Keputusan Gereja.
  8. Kredibilitas Alkitab telah cukup dibuktikan, sejauh diizinkan oleh Akal Sehat.
  9. Seluruh prinsip kesalehan dirongrong oleh para fanatik yang menganti wahyu Alkitab.
  10. Dalam Alkitab, Allah sejati berlawanan secara ekslusif dengan semua dewa-dewa orang kafir.
  11. Kesesatan dari memberi bentuk tampak kepada Allah. Pendirian berhala merupakan pemberontakan terhadap Allah sejati.
  12. Allah berbeda dengan berhala, sehingga Ia satu-satunya yang harus disembah.
  13. Kesatuan Esensi Ilahi dalam Tiga Oknum yang diajarkan dalam Alkitab, sejak peletakan dasar Dunia.
  14. Dalam Penciptaan Dunia, dan segala sesuatu di dalamnya, Allah Sejati dibedakan menurut tanda-tanda tertentu dari dewa-dewa buatan.
  15. Keadaan penciptaan manusia. Bagian-bagian Jiwa—Gambar Allah—Kebebasan kemauan—Kesalehan asal
  16. Dunia, diciptakan oleh Allah, masih disayangi dan dilindungi oleh-Nya. Setiap dan seluruh bagiannya diatur oleh Takdir-Nya.
  17. Penggunaan Doktrin ini.
  18. Bantuan orang jahat yang digunakan oleh Allah, walaupun Ia sendiri senantiasa bebas dari noda apapun.

Jilid Kedua

MENGENAI PENGETAHUAN TENTANG ALLAH PENEBUS, DALAM KRISTUS, YANG MULA-MULA DIWUJUDKAN KEPADA BAPA LELUHUR DI BAWAH HUKUM, DAN KEMUDIAN KEPADA KITA DI BAWAH INJIL.
17 Bab

  1. Akibat Kejatuhan dalam dosa dan pemberontakan Adam seluruh umat manusia menjadi terkutuk dan merosot akhlaknya. Mengenai dosa asal.
  2. Manusia sekarang kehilangan kebebasan kemauan, dan secara menyedihkan masuk ke dalam perbudakan.
  3. Segala sesuatu yang keluar dari Sifat Manusia yang rusak menjadi terkutuk.
  4. Bagaimana Allah bekerja dalam hati manusia.
  5. Bantahan terhadap argumen yang biasanya diberikan untuk mendukung kebebasan kemauan.
  6. Penebusan manusia yang hilang dicari dalam Kristus.
  7. Hukum diberikan, bukan untuk menjaga orang dari dirinya sendiri, tetapi untuk membuat Harapan Keselamatan dalam Kristus tetap hidup sampai Kedatangan-Nya.
  8. Eksposisi Hukum Moral.
  9. Kristus, mekipun dikenal oleh orang Yahudi di bawah Hukum, namun hanya diwujudkan di bawah Injil.
  10. Kemiripan antara Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru.
  11. Perbedaan antara kedua Perjanjian.
  12. Kristus, untuk menjalankan tugas sebagai Perantara, harus menjadi manusia.
  13. Kristus berpakaian substansi sejati Sifat Manusia.
  14. Bagaimana kedua sifat membentuk satu Oknum Perantara.
  15. Tiga hal yang utama dalam Kristus—yaitu jabatannya sebagai Nabi, Raja dan Imam.
  16. Bagaimana Kristus melaksanakan tugas sebagai Penebus untuk mendapatkan keselamatan kita. Kematian, Kebangkitan dan Kenaikan Kristus.
  17. Kristus dengan benar dan sepatutnya dikatakan telah memenangkan Rahmat dan Keselamatan bagi kita.

Jilid Ketiga

MENGENAI CARA MENDAPATKAN RAHMAT KRISTUS.
MANFAAT YANG DIBERIKANNYA, DAN EFEK YANG DIHASILKAN DARINYA.
25 Bab

  1. Manfaat dari Kristus disediakan bagi kita hanya dengan Pengerjaan Rahasia (Secret Operation) Roh.
  2. Mengenai Iman. Definisinya. Sifatnya yang khusus.
  3. Penumbuhan kembali Iman. Mengenai Pertobatan.
  4. Penyesalan, sebagaimana dijelaskan dengan istilah rumit dari para Cendekiawan, jauh berbeda dari kemurnian yang diperlukan oleh Injil. Mengenai Pengakuan dan Penebusan Dosa (Satisfactions).
  5. Mengenai cara Perolehan Penebusan Dosa—Pengampunan (Indulgences) dan Api Penyucian (Purgatory).
  6. Hidup Manusia Kristen. Argumen Alkitabiah yang menganjurkannya.
  7. Ringkasan Hidup Kristen. Mengenai Penyangkalan Diri.
  8. Mengenai Memikul Salib—satu cabang Penyangkalan Diri.
  9. Mengenai Perenungan tentang Hidup Masa Depan.
  10. Bagaimana menggunakan Hidup yang Sekarang dan penghiburannya.
  11. Mengenai Dibenarkan oleh Iman. Pendefinisian baik nama maupun realitas.
  12. Kebutuhan untuk memikirkan Kursi Penghakiman Allah, supaya meyakini dengan serius Doktrin Pembenaran berdasarkan Anugerah.
  13. Dua hal yang dapat diamati dalam Pembenaran berdasarkan Anugerah.
  14. Permulaan Pembenaran. Dalam segi apa progresif.
  15. Pembualan akan jasa Perbuatan meremehkan Kemuliaan Allah, dalam menganugerahkan Kesalehan, dan akan kepastian Keselamatan.
  16. Bantahan terhadap Fitnahan yang dilakukan untuk mencoba melempar penghinaan akan doktrin ini.
  17. Janji dari Hukum dan Injil disepadankan.
  18. Kesalehan Perbuatan disimpulkan secara keliru dari Pahala.
  19. Mengenai Kebebasan Kristen.
  20. Mengenai Doa—latihan Iman yang terus menerus. Manfaat sehari-hari yang diperoleh darinya.
  21. Pemilihan Kekal, yang ditakdirkan oleh Allah sebagian kepada Keselamatan, dan yang lain kepada Kebinasaan.
  22. Doktrin ini ditegaskan dengan Bukti-bukti dari Alkitab.
  23. Bantahan terhadap Fitnahan yang menyerang Doktrin ini secara tidak benar.
  24. Pemilihan ditegaskan dengan Panggilan Allah. Orang-orang yang tidak bermoral membawa kepada diri sendiri kehancuran yang sepatutnya yang membinasakan mereka.
  25. Mengenai Kebangkitan Terakhir

Jilid Keempat

MENGENAI SARANA ATAU BANTUAN EKSTERNAL DENGAN MANA ALLAH MENUNTUN KITA KE DALAM PERSEKUTUAN DENGAN KRISTUS, DAN MEMELIHARA KITA DI DALAMNYA.
20 Bab

  1. Mengenai Gereja Sejati. Tugas untuk menanamkan Persatuan dengannya, sebagai ibu dari semua yang kudus.
  2. Perbandingan antara Gereja yang Palsu dan Sejati.
  3. Mengenai Pengajar-pengajar dan Pelayan-pelayan Gereja. Pemilihan dan Jabatan mereka.
  4. Mengenai Keadaan Gereja Mula-mula, dan Cara Pemerintahan yang dipakai sebelum Kepausan.
  5. Bentuk Pemerintahan zaman dulu seluruhnya dirusak oleh kesewenang-wenangan Kepausan.
  6. Mengenai Keutamaan Tahta Roma.
  7. Mengenai Permulaan dan Bangkitnya Kepausan Roma, sampai ia memperoleh puncaknya di mana Kebebasan Gereja dihancurkan, dan semua Aturan yang benar dibuang.
  8. Mengenai Kekuasaan Gereja dalam Pasal-pasal Kepercayaan. Perizinan yang dikeluarkan Gereja Kepausan yang tak terkendali menghancurkan Kemurnian Doktrin.
  9. Mengenai Konsili-konsili dan Otoritasnya.
  10. Mengenai Kekuasaan untuk membuat Hukum. Kekejaman Kepausan and pengikutnya, dalam hal ini, dengan zalim menindas dan menghancurkan Jiwa-jiwa.
  11. Mengenai Kekuasaan Hukum dari Gereja dan Penyalahgunaannya, yang dicontohkan dalam Kepausan.
  12. Mengenai Disiplin Gereja, dan penggunaan utamanya dalam Celaan (Censures) dan Ekskomunikasi (Excommunication).
  13. Mengenai Nazar. Keterbelitan yang menyusahkan akibat Bernazar dengan gegabah.
  14. Mengenai Sakramen-sakramen.
  15. Mengenai Baptisan.
  16. Baptisan Anak (Paedobaptism). Kesesuaiannya dengan Pengajaran (Institution) Kristus, dan sifat dari tanda ini.
  17. Mengenai Perjamuan Kudus, dan manfaat yang diperoleh darinya.
  18. Mengenai Ibadah Kepausan (Popish Mass). Bagaimana itu tidak hanya menajiskan, tetapi juga melenyapkan Perjamuan Kudus.
  19. Mengenai Lima Sakramen, sebutan yang salah itu. Pembuktian kepalsuannya dan penjelasan karakter mereka yang sesungguhnya.
  20. Mengenai Pemerintahan Sipil.

Referensi

  1. ^ "John Calvin" Diarsipkan 2008-12-04 di Wayback Machine. dari "131 Christians everyone should know" (131 orang Kristen yang harus dikenal semua orang) dalam Christian History & Biography
  2. ^ McNeill 1960, hlm. xxx.
  3. ^ a b McNeill 1960, hlm. xxxi.
  4. ^ McNeill 1960, hlm. xxxii–xxxiii.
  5. ^ a b c McNeill 1960, hlm. xxxiv.
  6. ^ McNeill 1960, hlm. xxxv.
  7. ^ McNeill 1960, hlm. xxxvi.
  8. ^ McNeill 1960, hlm. xxxvii–xxxviii.
  9. ^ Schaff, Philip. "Calvin's Place in History". History of the Christian Church. VIII: Modern Christianity. The Swiss Reformation. Diakses tanggal 2007-09-18. 
  10. ^ McNeill 1960, hlm. xxix.
  11. ^ McNeill 1960, hlm. xxxiii.
  12. ^ a b c d e f g h i Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama Tony Lane

Pranala luar

Kembali kehalaman sebelumnya