Hubungan Belanda dengan Tiongkok
Hubungan Republik Rakyat Tiongkok – Belanda secara resmi dimulai pada November 1954.[1] Pada Mei 1972, misi diplomatik dinaikkan menjadi tingkat duta besar.[1] SejarahHubungan Tiongkok-Belanda dimulai sebelum pendirian Republik Rakyat Tiongkok. Pada abad ke-17 dan ke-18 ketika para pedagang Belanda dari Verenigde Oostindische Compagnie (VOC) mendirikan pos perdagangan di Guangzhou dan juga di pesisir barat Taiwan.[2] Pada Konflik Tiongkok–Belanda, dinasti Ming Tiongkok mengalahkan Perusahaan Hindia Belanda dalam sebuah perang di kepulauan Penghu dari 1622-1624. Pasukan dinasti Ming di bawah kepemimpinan Zheng Zhilong mengalahkan Belanda lagi pada Pertempuran Teluk Liaoluo pada 1633, dan para loyalis Ming di bawah kepemimpinan Zheng Chenggong (Koxinga) mengalahkan Belanda dan mengusir mereka dari Taiwan dalam Pengepungan Benteng Zeelandia 1662. Hubungan Republik Rakyat Tiongkok–Belanda dimulai pada 1954.[3] Karena keterlibatan pemerintah Belanda pada dua sub-kelautan di Taiwan, hubungan bilateral diturunkan pada Mei 1981 menjadi tingkat Chargé d'affaires.[1] Hal tersebut terjadi sampai 1 Februari 1984, Tiongkok dan Belanda memulihkan hubungan diplomatik penuh ketike Belanda sepakat untuk tidak melakukan perdagangan dalam hubungan untuk perangkat keras pertahanan dengan Taiwan.[1] Ekspor Belanda untuk Tiongkok meliputi petrokimia, mesin, ekuipmen transportasi, makanan, teknolog tinggi dan bahan bakar fosil.[4] Ekspor Tiongkok untuk Belanda meliputi komputer dan elektronik konsumer, mainan dan pakaian.[4][5][6] Pada Maret 2014, Presiden Tiongkok Xi Jinping membuat kunjungan negara Tiongkok pertama untuk Belanda dalam sejarah.[7] Hubungan bilateralPerdagangan bilateral antara dua negara tersebut berlangsung selama bertahun-tahun. Belanda adalah mitra dagang terbesar ketiga Tiongkok di UE. Volume perdagangan meningkat menjadi 44.3 persen.[8] Volume perdagangan tersebut sebesar 4.6 miliar euro pada 2009.[4] Tiongkok mengekspor $36.7 miliar untuk Belanda pada 2009.[9] Para wirausahawan Belanda menginvestasikan US$7.48 miliar dalam 824 proyek di Tiongkok.[8] Lihat pula
Referensi
Pranala luar
|