HMS Hood (51)
HMS Hood (Nomor Lambung 51) merupakan kapal penjelajah tempur kelas Admiral yang merupakan kapal penjelajah tempur terakhir yang dibuat untuk Royal Navy. Ditugaskan pada tahun 1920, ia dinamakan atas seorang laksamana pada abad ke-18, Samuel Hood. Desainya yang dibasiskan pada kapal setipe lainya pada akhir dekade 1910, direvisi untuk merefleksi pelajaran yang didapatkan atas tenggelamnya kapal-kapal sejenis pada Pertempuran Jutlandia, seperti proteksi yang lebih kuat serta sistem kontrol banjir yang lebih maju. Revisi inilah yang membuatnya tetap dibangun, sedangkan kapal lain sekelasnya dibatalkan dikarenakan utang Britania Raya yang menumpuk setelah Perang Dunia I serta pembatasan pembangunan kapal oleh Traktat Angkatan Laut Washington. Meski pembaruan desainnya batal karena Perang Dunia II serta kemunculan kapal yang lebih modern, kapal yang berusia hampir 19 tahun ini tetap menjadi salah satu kapal terbaik di Angkatan Laut Britania Raya pada saat itu, sehingga dijuluki The Mighty Hood. Meriamnya yang akurat dan lebih efektif dari kapal lain, serta kecepatanya yang lebih tinggi membuat ia (bersama Renown dan Repulse, nantinya dibarengi kapal perang kelas King George V) satu-satunya kapal tempur Britania Raya yang dapat mencegat kapal perang Jerman yang berusaha kabur ke Atlantik bila diletakkan di Scapa Flow. Alasan diatas beserta empati publik berkali-kali menyelamatkan Hood dari pensiun dan pembongkaran. KarierIa melaksanakan beberapa misi latihan di Mediterania dan Atlantik pada masa antarperang, dan ditugaskan di Armada Mediterania yang berbasis di Alexandria, Mesir pada waktu Perang Saudara Spanyol dan Invasi Italia atas Ethiopia. Hood juga dikenal pada Pemberontakan Invergordon sebagai salah satu pusat pemberontak. Pada awal Perang Dunia II , ia sedang bertugas di daerah Islandia, melindungi konvoi suplai di Atlantik dari serangan kapal selam Jerman. Selama beberapa bulan Ia memburu beberapa kapal blokade dan perusak Jerman di antara laut Norwegia dan Islandia. Setelah beberapa perbaikan pada mesinnya, ia dijadikan kapal komando armada Force H, dan berpartisipasi pada penenggelaman armada Prancis di Mers El-Kebir. Ia lalu dipindahtugaskan ke Armada Atlantik di Scapa Flow, Skotlandia. Ia melanjutkan tugasnya seperti dulu, memburu kapal tempur Jerman yang menyelinap di Islandia . Pada Mei 1941, ia dan sebuah kapal tempur baru HMS Prince of Wales beserta kapal penjelajah berat Norfolk & Suffolk ditugaskan untuk mencari kapal tempur baru milik Jerman Bismarck dan pengawalnya Prinz Eugen yang dikabarkan dalam perjalanan ke Samudera Atlantik untuk menyerang konvoi sekutu. Setelah beberapa hari tanpa hasil, Suffolk dan Norfolk mendeteksi dua kapal tak teridentifikasi dengan kecepatan tinggi. Suffolk segera menghubungi Hood, dan mengikuti kedua kapal tersebut, meski diserang dengan tembakan meriam dan akhirnya kehilangan Bismarck. NasibPada pagi hari tanggal 24 Mei 1941, Hood dan Prince Of Wales akhirnya menemukan Bismarck. Pertempuran Selat Denmark pun terjadi, dengan kedua pihak saling menembak satu sama lain. Beberapa menit kemudian, Hood dihujani peluru dari pihak musuh. Sejurus kemudian, muncul api yang menjulang bagaikan kembang api dari dek tengah, kemudian disusul ledakan keras yang mematahkan lambung kapal menjadi dua. Hood tenggelam setelah tiga menit, hanya menyisakan 3 orang selamat dari 1421 awak kapal. Penyebab tenggelamnya Hood masih diperdebatkan sejarahwan hingga kini. Teori yang sering disetujui adalah peluru 15 inci dari Bismarck menembus dek diantara meriam X dan pendidih, dan meledakkan magazen belakang atau penyimpanan torpedo. Penemuan bangkai kapal pada tahun 2001 yang menunjukkan kehancuran total di antara cerobong dan buritan mengkonfirmasi teori ini. Namun, penyebab pasti tenggelamnya Hood antara ledakan magasin atau torpedo masih menjadi misteri. Pihak Britania Raya sangat terpukul dengan tenggelamnya Hood. Perdana Menteri Winston Churchill segera mengerahkan semua kekuatan angkatan laut Britania Raya untuk memburu Bismarck . Pada tahun 2012, dengan bantuan sponsor salah satu pendiri Microsoft, Paul Allen, lokasi reruntuhan Hood ditemukan[3] dan Lonceng kapal Hood bisa diangkat dari dasar lautan[4]. CatatanReferensi
Daftar pustaka
Pranala luar
|