Fujitsu
Fujitsu Limited (富士通株式会社 , Fujitsū Kabushiki-gaisha) adalah sebuah perusahaan layanan dan peralatan teknologi informasi dan komunikasi multinasional yang didirikan pada tahun 1935 dan berkantor pusat di Tokyo.[3] Fujitsu adalah penyedia layanan TI dengan pendapatan tahunan terbesar keempat di dunia, setelah IBM, Accenture dan AWS pada tahun 2018.[4] Perangkat keras yang ditawarkan oleh Fujitsu terutama berupa produk komputasi korporat dan pribadi, seperti peladen kompatibel x86, SPARC dan bingkai utama. Fujitsu juga menawarkan berbagai macam produk dan layanan di bidang penyimpanan data, telekomunikasi, mikroelektronik canggih, dan pendingin udara. Perusahaan ini mempekerjakan sekitar 132.138 orang, dengan produk dan layanannya tersedia di sekitar 180 negara.[2] Fortune menyebut Fujitsu sebagai salah satu perusahaan paling dikagumi di dunia[5] dan Fujitsu pun masuk dalam daftar Fortune Global 500.[6] Fujitsu melantai di Tokyo Stock Exchange dan Nagoya Stock Exchange. Saham perusahaan ini juga merupakan salah satu komponen dari indeks Nikkei 225 dan TOPIX 100. Sejarah1935–2000Fujitsu didirikan pada tanggal 20 Juni 1935, sehingga menjadi salah satu perusahaan TI tertua yang masih beroperasi hingga saat ini, yakni setelah IBM dan sebelum Hewlett Packard,[7] dengan nama Fuji Telecommunications Equipment Manufacturing (富士電気通信機器製造 , Fuji Denki Tsūshin Kiki Seizō), sebagai hasil pemisahan dari Fuji Electric Company, yang merupakan sebuah joint venture antara Furukawa Electric Company dan Siemens yang didirikan pada tahun 1923. Walaupun berhubungan dengan zaibatsu Furukawa, Fujitsu berhasil melewati pendudukan Jepang pasca Perang Dunia II tanpa kerusakan berarti. Pada tahun 1954, Fujitsu memproduksi komputer pertama Jepang, yakni bingkai utama FACOM 100,[8][9] dan pada tahun 1961, Fujitsu meluncurkan komputer generasi kedua (bertransistor), yakni bingkai utama FACOM 222.[10] Pada tahun 1968, Fujitsu meluncurkan komputer generasi ketiga pertamanya, yakni FACOM230 Seri "5".[11] Fujitsu menawarkan komputer bingkai utama mulai tahun 1955 hingga setidaknya tahun 2002.[12] Produk komputer Fujitsu meliputi minikomputer,[13] komputer bisnis kecil,[14] peladen,[15] dan komputer pribadi.[16] Pada tahun 1955, Fujitsu mendirikan Kawasaki Frontale sebagai klub sepak bola perusahaan. Kawasaki Frontale lalu berkompetisi di J. League mulai tahun 1999. Pada tahun 1967, nama perusahaan ini resmi diubah menjadi sesuai dengan singkatannya, yakni Fujitsū (富士通 ). Sejak tahun 1985, perusahaan ini juga memiliki sebuah tim sepak bola Amerika, yakni Fujitsu Frontiers,[17] yang berkompetisi di X-League korporat, tampil di tujuh Japan X Bowl dan berhasil memenangkan dua di antaranya, serta memenangkan dua Rice Bowl. Pada tahun 1971, Fujitsu meneken perjanjian OEM dengan Consolidated Computers Limited (CCL) asal Kanada untuk dapat mendistribusikan produk entri data buatan CCL, yakni Key-Edit. Fujitsu mengikuti jejak International Computers Limited (ICL) yang lebih dulu memasarkan Key-Edit di Persemakmuran Britania Raya serta di Eropa Barat dan Timur, serta staf pemasaran langsung dari CCL di Kanada, Amerika Serikat, London, dan Frankfurt. Mers Kutt, pencipta Key-Edit dan pendiri CCL, adalah tokoh kunci yang menyebabkan Fujitsu kemudian berhubungan dengan ICL dan Gene Amdahl. Pada tahun 1986, Fujitsu dan unit inkubasi bisnis dari The Queen's University of Belfast (QUBIS Ltd) mendirikan sebuah joint venture yang diberi nama Kainos dengan kantor pusat di Belfast, Irlandia Utara.[18][19] Pada tahun 1990, Fujitsu mengakuisisi 80% saham ICL asal Britania Raya dengan harga $1,29 milyar.[20][21] Pada bulan September 1990, Fujitsu mengumumkan peluncuran komputer bingkai utama seri terbaru yang saat itu merupakan komputer bingkai utama tercepat di dunia.[22][23] Pada bulan Juli 1991, Fujitsu mengakuisisi mayoritas saham KME-CS (Kazan Manufacturing Enterprise of Computer Systems) asal Rusia. Pada tahun 1992, Fujitsu memperkenalkan layar plasma berwarna 21 inci pertama di dunia. Layar tersebut didasarkan pada layar plasma yang diciptakan di University of Illinois at Urbana-Champaign dan NHK STRL, yang dapat mencapai kecerahan yang tinggi. Pada tahun 1993, bersama AMD, Fujitsu membentuk sebuah joint venture yang diberi nama Spansion untuk memproduksi memori kilat. Sebagai bagian dari kerja sama tersebut, AMD menyerahkan modal berupa grup memori kilatnya, yakni Fab 25 di Texas, fasilitas riset dan pengembangan serta pabrik perakitan di Thailand, Malaysia, dan Tiongkok. Sementara Fujitsu menyerahkan modal berupa divisi memori kilatnya serta fasilitas perakitan akhir dan pengujian dari Fujitsu Microelectronics di Malaysia.[24] Mulai bulan Februari 1989 hingga pertengahan tahun 1997, Fujitsu memproduksi komputer pribadi varian FM Towns. Varian tersebut awalnya ditujukan untuk keperluan multimedia dan permainan komputer, namun kemudian makin kompatibel dengan komputer pribadi biasa. Pada tahun 1993, Fujitsu meluncurkan FM Towns Marty, sebuah konsol permainan yang kompatibel dengan permainan di FM Towns. Pada bulan Juli 1997, Fujitsu setuju untuk mengakuisisi 58% saham Amdahl Corporation dengan harga sekitar $850 juta.[25] Pada bulan April 1997, perusahaan ini mengakuisisi 30% saham GLOVIA International, Inc., sebuah penyedia perangkat lunak ERP asal El Segundo, California. Perangkat lunak buatan GLOVIA telah diintegrasikan ke pabrik elektronik milik Fujitsu sejak tahun 1994.[26] Pada bulan Juni 1999, hubungan antara Fujitsu dan Siemens terjalin kembali, setelah keduanya setuju untuk menggabungkan bisnis komputernya di Eropa ke dalam sebuah joint venture yang diberi nama Fujitsu Siemens Computers, yang kemudian menjadi produsen komputer terbesar kelima di dunia.[27] 2000–2020Pada bulan April 2000, Fujitsu resmi mengakuisisi 70% saham GLOVIA International.[26] Pada bulan April 2002, ICL mengubah mereknya menjadi Fujitsu. Pada tanggal 2 Maret 2004, Fujitsu Computer Products asal Amerika kalah dalam sebuah gugatan perwakilan kelompok atas cakram keras dengan chip dan perangkat lunak yang cacat. Pada bulan Oktober 2004, Fujitsu mengakuisisi anak usaha Atos Origin di Australia yang mempekerjakan sekitar 140 orang.[28] Pada bulan Agustus 2007, Fujitsu meneken kesepakatan senilai £500 juta selama 10 tahun dengan Reuters Group, di mana Reuters akan mengalihdayakan mayoritas departemen TI internalnya ke Fujitsu.[29][30] Sebagai bagian dari kesepakatan tersebut, sekitar 300 orang staf Reuters dan 200 orang kontraktor akan dialihkan ke Fujitsu.[29][30] Pada bulan Oktober 2007, Fujitsu mengumumkan bahwa mereka akan mendirikan sebuah pusat pengembangan lepas pantai di Noida, India yang dapat menampung 1.200 orang pegawai, dengan investasi sebesar US$10 juta.[31][32] Pada bulan Oktober 2007, anak usaha Fujitsu di Australia dan Selandia Baru mengakuisisi Infinity Solutions Ltd, sebuah perusahaan konsultansi, layanan, dan perangkat keras TI asal Selandia Baru.[33][34] Pada bulan Januari 2009, Fujitsu mencapai kesepakatan untuk menjual bisnis cakram kerasnya ke Toshiba.[35] Penjualan tersebut akhirnya selesai pada tanggal 1 Oktober 2009.[36][37] Referensi
Pranala luarWikimedia Commons memiliki media mengenai Fujitsu.
|