SoftBank
SoftBank Group Corp.[4][5] adalah sebuah konglomerat multinasional yang berkantor pusat di Minato, Tokyo. Grup ini terutama berinvestasi pada perusahaan yang berbisnis di sektor teknologi, energi, dan keuangan. Grup ini juga menjalankan Vision Fund, modal ventura teknologi terbesar di dunia, dengan modal lebih dari $100 milyar, dan didukung oleh sovereign wealth fund dari negara-negara di Timur Tengah.[6][7][8] Grup ini terkenal berkat kepemimpinan dari pendiri dan pemegang saham terbesarnya, yakni Masayoshi Son.[9] Grup ini berbisnis di bidang pita lebar, telekomunikasi jaringan tetap, e-commerce, teknologi informasi, keuangan, media, pemasaran, dsb. SoftBank menempati peringkat ke-36 dalam daftar Forbes Global 2000 tahun 2017,[10] dan merupakan perusahaan publik terbesar kedua di Jepang, setelah Toyota.[11] Logo SoftBank didasarkan pada bendera Kaientai, sebuah perusahaan perdagangan maritim yang didirikan oleh Sakamoto Ryōma pada tahun 1865, menjelang berakhirnya Keshogunan Tokugawa.[12] Walaupun tidak terafiliasi dengan keiretsu manapun, SoftBank berhubungan erat dengan Mizuho Financial Group, kreditur utamanya.[13] SejarahPendirian dan awal mulaSoftBank didirikan oleh Masayoshi Son pada bulan September 1981 dengan nama SOFTBANK Corp. untuk berbisnis di bidang distribusi perangkat lunak. Pada bulan Mei 1982, perusahaan ini berekspansi ke bisnis percetakan dengan meluncurkan majalah Oh! PC dan Oh! MZ, masing-masing untuk membahas komputer buatan NEC dan Sharp.[14] Pada tahun 1989, Oh! PC diterbitkan sebanyak 140.000 eksemplar.[15] Perusahaan ini kemudian menjadi penerbit majalah teknologi dan komputer terbesar di Jepang. Pada tahun 1994, perusahaan ini resmi melantai di bursa saham dan valuasinya mencapai $3 milyar.[15] Pada bulan September 1995, SoftBank setuju untuk membeli Ziff Davis asal Amerika Serikat dengan harga $2,1 milyar.[16] 1995–2009: EkspansiPada tanggal 1 April 1995, SoftBank membeli COMDEX dari The Interface Group dengan harga $800 juta, dan pada tanggal 29 Februari 1996, juga membeli ZDI.[17][18] Pada tahun 2001, SoftBank menjual COMDEX ke Key3Media, hasil pemisahan dari Ziff Davis.[19] Pada dekade 1990-an, perusahaan ini juga berekspansi ke bisnis Internet. Pada tahun 1996, SoftBank membentuk sebuah joint venture bersama Yahoo! dengan nama Yahoo! Japan.[20] Pada bulan Oktober 1999, SoftBank menjadi sebuah perusahaan induk.[21] Pada tahun 2000, SoftBank berinvestasi sebesar $20 juta di Alibaba asal Tiongkok.[22] Investasi tersebut kemudian berlipat menjadi $60 milyar, saat Alibaba resmi melantai di bursa saham pada bulan September 2014.[23][24] Pada tanggal 28 Januari 2005, SoftBank menjadi pemilik dari Fukuoka SoftBank Hawks, sebuah tim Nippon Professional Baseball. Pada tanggal 17 Maret 2006, SoftBank mengumumkan bahwa mereka telah setuju untuk membeli Vodafone Japan. Pada bulan April 2006, perusahaan ini membeli 23% saham Betfair, sebuah bursa judi Internet. Pada bulan Agustus 2006, SoftBank menjual semua saham SBI Group yang mereka pegang ke anak usaha dari SBI, sehingga SBI menjadi independen. Pada tanggal 1 Oktober 2006, Vodafone Japan mengubah nama perusahaan, nama merek, dan alamat situs webnya masing-masing menjadi SoftBank Mobile, SoftBank, dan [mb.softbank.jp].[25] Pada tanggal 28 Januari 2008, diumumkan bahwa SoftBank dan Tiffany & Co. akan berkolaborasi untuk membuat sepuluh unit ponsel edisi terbatas. Ponsel tersebut akan dilengkapi dengan lebih dari 400 berlian platinum, yang totalnya lebih dari 20 karat. Harga ponsel tersebut dikabarkan lebih dari 100.000.000 yen.[26] 2010–2016: AkuisisiPada tanggal 3 Februari 2010, SoftBank mengakuisisi 13,7% saham Ustream, dengan opsi untuk meningkatkannya menjadi 30% hingga bulan Juli 2011.[27] Pada tanggal 1 Oktober 2010, perusahaan ini menunjuk Ayumi Hamasaki sebagai juru bicara komersial.[28] Pada tanggal 3 Oktober 2012, perusahaan ini mengumumkan bahwa mereka akan mengambil alih eAccess, dan pada bulan Januari 2013, pengambilalihan tersebut akhirnya selesai.[29] Pada tanggal 1 Juli 2013, SoftBank mengumumkan bahwa Willcom akan menjadi anak usahanya mulai tanggal 1 Juli 2013, setelah proses rehabilitasi dihentikan. eAccess kemudian digabung dengan Willcom untuk membentuk anak usaha dari Yahoo! Japan, yakni Ymobile Corporation.[30] Pada tanggal 15 Oktober 2012, SoftBank mengumumkan rencananya untuk membeli 70% saham Sprint Nextel asal Amerika dengan harga $20 milyar.[31] Pada tanggal 6 Juli 2013, Federal Communications Commission pun menyetujui akuisisi SoftBank terhadap 78% saham Sprint Corporation dengan harga $22,2 milyar. Akuisisi tersebut meliputi pembayaran sebesar $17,2 milyar kepada para pemegang saham Sprint, dan tambahan modal sebesar $5 milyar untuk Sprint.[32] Pada tanggal 6 Agustus 2013, SoftBank meningkatkan kepemilikan sahamnya di Sprint Corporation menjadi 80%. Pada bulan Oktober 2013, SoftBank mengakuisisi 51% saham Supercell diberitakan dengan harga $2,1 milyar. Pada tanggal 25 Oktober 2014, perusahaan ini berinvestasi sebesar $210 juta pada OlaCabs.[33] Pada tanggal 28 Oktober 2014, perusahaan ini membeli 30% saham Snapdeal dengan harga $627 juta. Pada bulan November 2014, perusahaan ini juga membeli 30% saham Housing.com dengan harga $100 juta.[34] Pada tahun 2013, perusahaan ini membeli mayoritas saham Aldebaran Robotics asal Prancis, dan kemudian mengubah namanya menjadi SoftBank Robotics. Pada tahun 2014, tim dari SoftBank dan SoftBank Robotics bersama-sama merancang Pepper, sebuah robot humanoid. Pada tahun 2015, SoftBank meningkatkan kepemilikan sahamnya di Aldebaran Robotics menjadi 95%.[35][36] Pada tahun 2015, SoftBank mengakuisisi DramaFever.[37] Pada bulan Mei 2015, Masayoshi Son mengatakan bahwa ia akan menunjuk Nikesh Arora, mantan pimpinan Google, sebagai Direktur Representatif dan Presiden SoftBank. Arora sebelumnya memimpin bisnis investasi dari SoftBank.[38] Pada tanggal 1 Juni 2015, SoftBank meningkatkan kepemilikan sahamnya di Supercell menjadi 73,2%.[39] Referensi
Sumber tambahan
Pranala luarWikimedia Commons memiliki media mengenai SoftBank. |