CekFakta
CekFakta atau CekFakta.com adalah platform pemeriksaan fakta berbasis kolaborasi yang berfokus pada verifikasi informasi di Indonesia.[1] Proyek kolaboratif ini dibentuk untuk mengatasi maraknya penyebaran hoaks yang semakin kompleks dan beragam bentuknya. Platform ini menggabungkan berbagai elemen, mulai dari media daring, komunitas, hingga perangkat hipermedia.[1] CekFakta.com merupakan kolaborasi 101 media daring Indonesia,[2] dengan Masyarakat Antifitnah Indonesia (MAFINDO), Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI)), Aliansi Jurnalis IndependenAJI, serta mendapat dukungan dari Google News Initiative dan First Draft.[1] Sebagai salah satu platform pemeriksaan fakta di Indonesia yang menjalankan praktik pengecekan kolaboratif, platform ini berupaya mengurangi penyebaran misinformasi dan disinformasi yang sering muncul dari informasi yang tidak terverifikasi. Melalui sistem berbagi informasi dan verifikasi bersama, platform ini memungkinkan berbagai elemen untuk terlibat dalam proses pengecekan fakta. Selain itu, standarisasi klasifikasi hoaks yang diterapkan CekFakta.com membantu mengorganisasi dan mengoordinasikan berbagai upaya pengecekan fakta di Indonesia.[1] SejarahKolaborasi ini diperkenalkan pada acara Trusted Media Summit 2018 yang berlangsung pada Sabtu, 5 Mei 2018 di Jakarta, dengan melibatkan 22 media publikasi di Indonesia dan jaringan ratusan pemeriksa fakta di seluruh tanah air.[3] Pada 30 Januari 2019, The Conversation Indonesia resmi bergabung dengan CekFakta.com. Bergabungnya The Conversation Indonesia, yang memiliki jaringan penulis dari kalangan akademisi, baik dari dalam negeri maupun luar negeri, diharapkan dapat memperkuat platform ini dalam memerangi misinformasi dan disinformasi. Ika Krismantari, Deputi Editor Eksekutif The Conversation Indonesia, menyatakan bahwa tujuan mereka sejalan dengan CekFakta.com, yaitu untuk mengisi ruang publik dengan konten jurnalistik yang berbasis pengetahuan, etis, dan didukung oleh bukti yang sah.[4] Jurnalisme pemeriksaan faktaPemeriksaan fakta selama lebih dari satu dekade, telah menjadi bagian dari strategi untuk membongkar informasi yang salah.[5] Pendekatan ini melibatkan berbagai organisasi media, akademisi, dan masyarakat sipil untuk melawan misinformasi dan disinformasi, terutama di era digital yang sarat dengan arus informasi masif. Platform seperti CekFakta.com di Indonesia menjadi salah satu contoh konkret dari inisiatif ini. CekFakta.com berfungsi sebagai platform terintegrasi yang menghubungkan berbagai organisasi dan individu untuk melakukan verifikasi informasi secara kolektif dan sistematis. Model kolaboratif ini mempermudah inkorporasi berbagai sumber daya, pengetahuan, dan keahlian untuk memerangi hoaks secara efektif, termasuk melalui standarisasi klasifikasi informasi yang salah.[6] Di Asia Tenggara, kebutuhan akan pemeriksaan fakta semakin meningkat, terutama selama masa pemilu, yang sering kali diwarnai dengan penyebaran informasi tidak terverifikasi. Termasuk CekFakta di Indonesia, Jomcheck di Malaysia, dan VERA Files di Filipina[6] . Ketiga organisasi ini muncul sebagai respons terhadap meningkatnya kebutuhan untuk memastikan akurasi informasi di tengah dinamika politik dan sosial yang kompleks.[6] Model ini sejalan dengan praktik internasional, di mana kolaborasi semacam ini dinilai mampu memperkuat upaya kolektif dalam menangani ancaman terhadap ekosistem informasi, termasuk tantangan seperti bias, risiko doksing, dan kompleksitas informasi di media sosial. Inisiatif serupa, seperti yang diinisiasi oleh jaringan internasional pemeriksa fakta, menunjukkan bahwa kerja sama lintas organisasi dapat memperluas jangkauan dan efektivitas pemeriksaan fakta.[7][8][9] Media Kolaborasi CekFakta.ComCekFakta.com bekerja sama dengan lebih dari 100 media di Indonesia dalam menjalankan misi memerangi hoaks dan disinformasi. Berikut adalah daftar media kolaborasi yang tergabung dalam platform CekFakta.com.[2] Media Nasional
Media Daerah
Media Komunitas dan Alternatif
Referensi
|