Bismut subkarbonat
Bismut subkarbonat (BiO)2CO3, terkadang ditulis Bi2O2(CO3) adalah senyawa kimia bismut yang mengandung anion oksida dan karbonat. Bismut berada dalam bilangan oksidasi +3. Bismut subkarbonat terdapat secara alami sebagai mineral bismutit. Strukturnya[1] terdiri dari lapisan Bi–O dan lapisan CO3 dan terkait dengan kettnerit, CaBi(CO3)OF. Senyawa ini peka terhadap cahaya. KegunaanBismut sangat radiopak dan misalnya digunakan sebagai pengisi kateter radiopak yang dapat dilihat melalui sinar-X.[2] Dalam pengobatan modern, bismut subkarbonat telah dibuat menjadi susunan nanotube yang menunjukkan sifat antibakteri.[3] Bismut juga digunakan dalam kembang api[4] untuk membuat "telur Naga". Bismut merupakan bagian dari susu bismut yang merupakan panasea saluran pencernaan yang populer pada tahun 1930-an.[5] KeamananBismuth subkarbonat dapat berbahaya jika tertelan. Zat ini dapat mengiritasi saluran pernapasan dan saluran pencernaan. SintesisBismut subkarbonat dapat diperoleh dari reaksi antara nanopartikel bismut dan karbon dioksida atmosfer (CO2) yang terlarut dalam air. Bismut subkarbonat memiliki kecenderungan untuk membentuk nanoplat, tetapi dapat juga diperoleh sebagai nanosfer bulat kecil (dengan ukuran yang terkontrol) ketika tumbuh dengan adanya nanotube haloisit.[6] pH tinggi dan suhu tinggi dari larutan berair membantu mengurangi waktu sintesis. Bismut mudah terbentuk pada permukaan nanopartikel bismut oksida (β-Bi2O3 dan γ-Bi2O3) yang tidak terdoping bahkan ketika tidak tersuspensi dalam air.[7] StrukturBismut subkarbonat memiliki struktur dengan sel satuan tetragonal. Lapisan (BiO)n bermuatan positif, dan anion karbonat (CO2−3) mengelilingi kedua sisi lapisan (BiO)+n n untuk mengimbangi muatan. Biasanya, lapisan (BiO)n tumbuh tegak lurus terhadap sumbu b.[6] Referensi
Pranala luar |