Bilah Hilir, Labuhanbatu
Wilayah administrasiKecamatan ini terdiri dari 2 kelurahan dan 11 desa, yaitu:
DemografiSuku bangsaPenduduk kecamatan Bilah Hilir memiliki latar belakang suku bangsa yang berbeda-beda, yang didominasi oleh suku Jawa dan Batak. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik dari hasil Sensus Penduduk Indonesia 2010, penduduk kecamatan ini berdasarkan suku bangsa yakni suku Jawa sebanyak 46,97%, kemudian Batak sebanyak 38,21%. Suku Batak dalam Sensus 2010 di Labuhanbatu sebagian besar adalah Batak Angkola, Toba, Mandailing, dan sebagian Pakpak dan Karo.[3] Penduduk dari suku Melayu sebanyak 8,14%, Minangkabau sebanyak 0,93%, kemudian Aceh sebanyak 0,24%. Suku lain sebanyak 5,51%, termasuk Tionghoa, Nias, dan lainnya.[3] AgamaDari hasil Sensus Penduduk Indonesia 2010, sebagian besar penduduk di kecamatan ini menganut agama Islam. Penduduk yang menganut agama Islam sebanyak 76,59%, umumnya dianut warga Melayu, Minangkabau, Aceh, Mandailing, dan Angkola. Sementara penduduk yang menganut agama Kristen yakni 23,29%, dimana Protestan sebanyak 21,42% dan Katolik sebanyak 1,87%.[4] Agama Kristen kebanyakan dianut warga Batak Toba, Karo, Simalungun, Nias, dan sebagian Tionghoa, Angkola dan Mandailing. Penduduk yang menganut agama Buddha sebanyak 0,08%, umumnya adalah warga Tionghoa dan lainnya 0,04%.[4] Untuk sarana rumah ibadah di Bilah Hilir hingga tahun 2021, terdapat 65 masjid, 46 musala, 36 gereja Protestan, dan 6 gereja Katolik.[2] Referensi
|