Banjir dan longsor Jayapura 2022

Banjir dan longsor Jayapura 2022
Tanggal6 Januari 2022 (2022-01-06)7 Januari 2022 (2022-1-7)
LokasiKota Jayapura, Papua
Tewas7 orang

Banjir dan longsor Jayapura 2022 adalah bencana banjir dan tanah longsor yang menimpa sebagian besar wilayah Kota Jayapura, provinsi Papua, Indonesia[1][2] pada tanggal 6-7 Januari 2022.

Penyebab

Banjir dan tanah longsor terjadi diduga disebabkan oleh intensitas curah hujan yang tinggi di sekitar Kota Jayapura sejak Rabu, 5 Januari 2002 hingga Kamis, 6 Januari 2022 malam. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan curah hujan tinggi ini dipengaruhi faktor suhu muka laut utara Papua dan adanya daerah belokan angin di wilayah utara Papua. Serta angin meridional monsoon baratan yang bersifat basah. Pengaruh lainnya adalah kelembapan udara yang relatif sangat basah dari lapisan permukaan hingga lapisan 200 mb[3].

Dampak

Ribuan rumah di Kota Jayapura terendam banjir hingga ketinggian air mencapai 1,5-3 meter pada 6 Januari 2022 malam sekitar pukul 22.00 WIT dengan titik terparah dilaporkan di sekitar Pasar Yotefa, Abepura[4]. Tak terkecuali, fasilitas umum termasuk kantor gubernur Papua,[5] Rumah Sakit Aryoko, dan Pasar Youtefa.[6] Secara umum banjir dan tanah longsor melanda Distrik Jayapura Utara, Jayapura Selatan, Abepura, Heram, dan Muara Tami. Data sementara korban jiwa mencapai 7 orang, 2 orang luka-luka[7] dan 1000 warga mengungsi[8]. Banjir mengakibatkan pemadaman listrik.[6]

Penanggulangan

Paska terjadi banjir dan tanah longsor, pemerintah Kota Jayapura menetapkan status tanggap darurat[9]. Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin meminta Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bersama Kementerian Sosial dan TNI/POLRI melakukan langkah-langkah penanggulangan dampak bencana di Kota Jayapura[10]. Sementara itu PLN bergerak cepat untuk menormalkan suplai listrik ke pelanggan. Sebanyak 225 petugas dikerahkan untuk perbaikan 107 gardu dari total 220 gardu terdampak telah berhasil dipulihkan.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah Jayapura mengerahkan tiga perahu karet dan sebuah truk serbaguna untuk mengevakuasi warga yang terdampak.[6]

Referensi

Kembali kehalaman sebelumnya