Banco Santander
Banco Santander, S.A., berbisnis dengan nama Santander Group (UK /ˌsæntənˈdɛər, -tæn-/, US /ˌsɑːntɑːnˈdɛər/,[2][3] Bahasa Spanyol: [santanˈdeɾ]), adalah sebuah perusahaan jasa keuangan multinasional yang berkantor pusat di Madrid dan Santander, Spanyol. Santander eksis di semua pusat keuangan global sebagai bank terbesar ke-16 di dunia. Walaupun terkenal akan bisnisnya di Eropa, bank ini juga eksis di seantero Amerika Utara dan Selatan, serta baru-baru ini di Asia daratan. Bank ini dianggap sebagai sebuah bank berdampak sistemik oleh Financial Stability Board. Sejumlah anak usaha dari bank ini, seperti Abbey National, telah diubah mereknya menjadi Santander. Bank ini adalah salah satu komponen dari indeks pasar saham Euro Stoxx 50. Pada bulan Mei 2016, Santander menempati peringkat ke-37 dalam daftar Forbes Global 2000. Santander adalah bank terbesar di Spanyol.[4] Hingga tahun 2017, Santander adalah bank terbesar keempat di Eropa dengan aset kelolaan sekitar US$1,4 triliun.[5] Menjadi salah satu komponen dari indeks pasar saham Euro Stoxx 50, kapitalisasi pasar bank ini mencapai $69,9 milyar.[6] Hingga tahun 2019, aset kustodian bank ini mencapai €3,9 triliun, sementara aset kelolaannya mencapai €2,1 triliun.[7] Chairman bank ini adalah Ana Patricia Botín-Sanz de Sautuola O'Shea, anak dari Emilio Botin-Sanz de Sautuola y García de los Ríos. SejarahBanco Santander didirikan pada tahun 1857 dengan nama Banco de Santander. Pada tahun 1999, Banco de Santander bergabung dengan Banco Central Hispano, yang dibentuk pada tahun 1991 melalui penggabungan antara Banco Central dan Banco Hispanoamericano. Bank hasil penggabungan kemudian berbisnis dengan nama Banco Santander Central Hispano (BSCH),[8][9] dengan mantan pimpinan dari Banco de Santander dan Banco Central Hispano bersama-sama memimpin BSCH. Sesaat setelah bergabung, mantan pimpinan BCH menuduh chairman Banco Santander, Emilio Botín Sanz de Sautuola, dan García de los Ríos yang menggantikannya, mencoba untuk menjalankan agendanya sendiri, dan mengancam untuk menempuh jalur hukum. Perselisihan pasca penggabungan tersebut kemudian mereda setelah pimpinan BCH, Jose Amusátegui dan Angel Corcóstegui setuju untuk menerima pesangon sebesar €164 juta, pensiun, dan menyerahkan kepemimpinan bank ini ke Botín.[8][halaman dibutuhkan] Pesangon sebesar itu pun memimbulkan kesan negatif, dan Botín akhirnya dibawa ke pengadilan atas tuduhan "penyelewengan dana" dan "pengelolaan yang tidak bertanggung jawab". Namun, pada bulan April 2005, pengadilan membebaskannya dari semua tuduhan, dengan pesangon sebesar €164 juta dianggap legal, "sebagai kompensasi atas kontribusi yang telah diberikan kepada bank". Pada tahun yang sama, divisi anti-korupsi dari kejaksaan Spanyol juga membebaskan Botín dari semua tuduhan di kasus berbeda, di mana ia dituduh melakukan insider trading.[10] Pada tahun 2007, bank ini resmi mengubah namanya menjadi Banco Santander S.A.[11] Pada tahun 1996, Banco Santander mengakuisisi Grupo Financiero InverMexico.[12] Pada tahun 2000, Banco Santander Central Hispano mengakuisisi Grupo Financiero Serfin asal Meksiko.[13] Pada tanggal 26 Juli 2004, Banco Santander Central Hispano mengumumkan akuisisi terhadap Abbey National plc. Setelah disetujui oleh pemegang saham Abbey dan Santander, akuisisi tersebut kemudian juga disetujui oleh pengadilan, dan Abbey resmi menjadi bagian dari Santander Group pada tanggal 12 November 2004.[14] Pada bulan Juni 2006, Banco Santander Central Hispano membeli hampir 20% saham Sovereign Bank dan mengakuisisi opsi untuk membeli bank tersebut (pada saat itu, nilai pasarnya sekitar US$40 per lembar saham) selama satu tahun mulai pertengahan tahun 2008.[15] Pada bulan Mei 2007, Banco Santander Central Hispano mengumumkan bahwa bersama Royal Bank of Scotland dan Fortis, mereka akan mengajukan tawaran untuk membeli ABN AMRO. Pada bulan Oktober 2007, tawaran dari ketiga bank tersebut berhasil mengalahkan tawaran dari Barclays, sehingga ketiga bank tersebut resmi mengakuisisi ABN AMRO. Sebagai bagian dari kesepakatan, Grupo Santander mengakuisisi anak usaha ABN AMRO di Brazil, yakni Banco Real, dan di Italia, yakni Banca Antonveneta.[16] Pada tanggal 13 Agustus 2007, Banco Santander Central Hispano mengubah namanya menjadi Banco Santander. Pada bulan November 2007, bank ini menjual Banca Antonveneta ke Banca Monte dei Paschi di Siena, tetapi tidak meliputi Interbanca. Pada bulan Maret 2008, Banco Santander menjual Interbanca ke GE Commercial Finance, dan sebagai gantinya, Banco Santander mendapat bisnis GE Money di Jerman, Finlandia, dan Austria, serta bisnis kartu dan pembiayaan kendaraan GE di Britania Raya, yang kemudian diintegrasikan ke Santander Consumer Finance.[17] Pada bulan Juli 2008, bank ini mengumumkan rencananya untuk membeli Alliance & Leicester, yang memegang simpanan sebesar £24 milyar dan memiliki 254 cabang.[18] Pada bulan September 2008, Santander juga membeli bisnis simpanan dari Bradford & Bingley, yang memegang simpanan sebesar £22 milyar, 2,6 juta nasabah, 197 cabang, dan 140 agen.[19] Akuisisi terhadap Alliance & Leicester akhirnya selesai pada bulan Oktober 2008 saat B&B keluar dari London Stock Exchange. Pada akhir tahun 2010, Alliance & Leicester dan Bradford & Bingley digabung dengan Abbey National untuk membentuk Santander UK.[20] Pada bulan Oktober 2008, bank ini mengumumkan bahwa mereka akan mengakuisisi 75,65% saham Sovereign Bancorp yang belum mereka pegang dengan harga sekitar US$1,9 milyar (€1,4 milyar). Akibat krisis keuangan 2008 pada saat itu, harga saham Sovereign turun drastis, dari yang awalnya $40 per lembar saham pada tahun 2006, Banco Santander akhirnya hanya membayar kurang dari $3 per lembar saham. Akuisisi terhadap Sovereign pun memungkinkan Santander untuk menyediakan layanan perbankan ritel di Amerika Serikat.[21] Pada bulan Oktober 2013, Santander mengubah nama bank tersebut untuk meningkatkan popularitas mereknya.[22] Pada tanggal 14 Desember 2008, diumumkan bahwa kolapsnya skema Ponzi dari Bernard Madoff dapat berarti hilangnya uang sebanyak €2,33 milyar di Banco Santander.[23] Pada tanggal 10 November 2009, HSBC Finance Corporation mengumumkan bahwa bisnis pembiayaan otomotifnya telah mencapai kesepakatan dengan Santander Consumer USA Inc. untuk menjual bisnis pembiayaan otomotif dari HSBC US yang memiliki piutang pembiayaan mobil sebesar US$1 milyar, dengan harga US$904 juta, dan menjalin kerja sama pelayanan pinjaman untuk sisa portofolio pembiayaan otomotifnya di Amerika Serikat yang dilikuidasi. Transaksi tersebut akhirnya selesai pada kuartal pertama tahun 2010.[24] Pada bulan September 2010, Santander membeli Bank Zachodni WBK milik Allied Irish Banks. Pada tanggal 28 Februari 2012, Santander mengumumkan bahwa mereka telah mencapai kesepakatan dengan KBC Bank untuk membeli anak usaha KBC di Polandia, yakni Kredyt Bank. Santander lalu menggabungkan Bank Zachodni WBK dan Kredyt untuk membentuk bank terbesar ketiga di Polandia, dengan nilai sekitar €5 milyar (US$6,7 milyar), pangsa pasar deposito sebesar 9,6%, pangsa pasar pinjaman sebesar 8,0%, dan pangsa pasar cabang sebesar 12,9% (899), serta lebih dari 3,5 juta nasabah ritel. Sebagai hasil dari penggabungan tersebut, Santander memegang 76,5% saham dari bank hasil penggabungan, sementara KBC memegang sekitar 16,4% saham, sedangkan sejumlah pemegang saham lainnya total memegang 7,1% saham. Santander lalu menyatakan bahwa mereka berniat membeli saham yang dipegang oleh KBC, agar saham yang dipegang oleh KBC tidak lebih dari 10%. KBC pun menyatakan bahwa mereka memang berniat untuk menjual saham yang mereka pegang.[25] KBC kemudian menjual saham yang mereka pegang, sehingga Santander resmi memegang 75% saham dari bank hasil penggabungan. Pada bulan Desember 2012, Banco Santander mengumumkan bahwa mereka akan menutup Banesto dan Banco BANIF, setelah membeli 10% saham Banesto yang belum mereka pegang.[26] Pada bulan Oktober 2013, Santander mengakuisisi 51% saham perusahaan pembiayaan konsumen terbesar di Spanyol, yakni El Corte Inglés, dengan harga sekitar €140 juta.[27] Pada tahun 2013, Santander mengakuisisi sejumlah saham Bank of Shanghai dengan harga €470 juta untuk menyeimbangkan kembali bisnisnya ke Asia.[28] Pada bulan Juni 2014, Santander membeli GE Money Bank, bisnis pembiayaan konsumen dari GE Capital di Swedia, Norwegia, dan Denmark, dengan harga €700 juta (US$950 juta).[29] Pada bulan September 2014, diumumkan bahwa Santander sedang berdiskusi untuk menggabungkan unit manajemen asetnya dengan unit manajemen aset dari Unicredit.[30] Pada bulan November 2014, Banco Santander mengakuisisi 5,1% saham Monitise Plc dengan harga £33 juta.[31] Pada tanggal 7 Juni 2017, Banco Santander resmi membeli Banco Popular Español.[32] Pada tahun 2018, bank ini meluncurkan sebuah rencana untuk meningkatkan eksistensinya di Amerika Latin, terutama di Brazil dan Meksiko, dengan menargetkan masyarakat kaya di sana.[33] Rujukan
Referensi
|