Bahasa Yunani Kuno dikategorikan sebagai C9 Dormant menurut SIL Ethnologue, artinya bahasa ini sudah ditinggalkan mayoritas penuturnya dan hanya dituturkan oleh segelintir orang
Logo Wikipedia dalam bahasa Yunani Kuno yang berisi transkripsi "Wikipedia" (atas) ke dalam ortografi masing-masing dan slogan "Ensiklopedia Bebas" (bawah) yang diterjemahkan ke dalam bahasa tersebut.
Cari artikel bahasaCari berdasarkan kode ISO 639 (Uji coba)Kolom pencarian ini hanya didukung oleh beberapa antarmuka
Halaman bahasa acak
Bahasa Yunani Kuno adalah tahap bukti tertulis bahasa Yunani yang digunakan pada tahun 800 SM (setelah Zaman Kegelapan Yunani dan penggunaan alfabet Yunani yang diturunkan dari abjad Fenisia) hingga 300 SM (pemerintahan Aleksander Agung). Terkadang bahasa Yunani Mikenai pada zaman Peradaban Mikenai dan bahasa Yunani Koine masa pemerintahan Aleksander juga dikategorikan sebagai tahap bahasa Yunani Kuno, tetapi karena bahasa Mikenai di prasasti aksara Linear B yang ditemukan pada akhir abad ke-19 oleh Arthur Evans sangat berbeda dengan bahasa Yunani Kuno tahun 800–300 SM, para ahli bahasa memisahkan bahasa yang digunakan di Mikenai sebagai tahap tersendiri.[5]
Bahasa Yunani Kuno merupakan bahasa polisentris, terbagi menjadi banyak ragam dan dialek yang diatur dan dibakukan oleh setiap polis (negara kota). Dialek-dialek utama yang terkenal yaitu Ionia (termasuk Attika), Aiolia, Arkadiasiprus, dan Doria.
Ada juga beberapa dialek berbeda yang hanya dikenal dari satu atau sedikit penulis saja. Bahasa Yunani Homeros adalah bentuk sastra Yunani Kuno yang digunakan untuk menulis beberapa wiracarita: Ilias dan Odisseia. Meskipun bahasanya lebih dekat ke dialek Ionia dan Aiolia, bahasa Yunani Homeros memiliki perbedaan yang sangat mencolok.
Pembagian ragam dan dialek Yunani Kuno yang disepakati oleh banyak ahli bahasa adalah sebagai berikut:[6]
Barat vs. non-Barat adalah pembagian yang paling berbeda dan terawal. Non-barat dalam himpunan Ionia-Attika (atau Attika-Ionia) dan Aiolia vs. Arkadiasiprus, atau Aiolia dan Arkadiasiprus vs. Ionia-Attika. Biasanya ragam non-barat dikenal sebagai ragam 'Yunani Timur'.
Ragam Arkadiasiprus diduga diturunkan atau kerabat terdekat dengan bahasa Yunani Mikenai.
Dialek Boiotia sempat di bawah pengaruh Yunani Barat Laut yang kuat, dan dalam beberapa hal dapat dianggap sebagai dialek peralihan. Dialek Thessalia juga telah berada di bawah pengaruh Yunani Barat Laut, meskipun pada tingkat yang lebih rendah.
Bahasa Yunani Pamfilia, dituturkan di di daerah kecil di pesisir barat daya Anatolia dan tertulis dalam sedikit prasasti, mungkin merupakan kelompok dialek utama kelima, atau turunan bahasa Yunani Mikenai yang dipengaruhi oleh Doria, dengan pengaruh asli non-Yunani setempat.
Mengenai bahasa yang dituturkan oleh suku Makedonia beragam teori telah dikemukakan, tetapi beberapa benda yang diduga alat-alat menulis prasasti dan penemuan arkeologis di wilayah Makedonia selama beberapa dekade terakhir telah memunculkan dokumen-dokumen, di antaranya teks-teks pertama yang ditulis dalam bahasa Makedonia, seperti Loh kutukan Pella, seperti yang dicatat oleh Hatzopoulos dan cendekiawan lainnya.[7][8] Berdasarkan kesimpulan yang ditarik oleh beberapa penelitian dan temuan seperti Loh kutukan Pella, Emilio Crespo dan cendekiawan lainnya menyarankan bahwa bahasa Makedonia merupakan dialek dari Doria,[8][9][10] yang berbagi isoglosa dengan dialek Aiolia yang dituturkan di Thessalia bagian timur laut.[8][9]
Sebagian besar subkelompok dialek yang tercantum di atas memiliki pembagian lebih lanjut, umumnya setara dengan negara-kota dan wilayah sekitarnya, atau ke sebuah pulau. Ragam Doria terutama memiliki beberapa pembagian menengah juga, menjadi Doria Pulau (termasuk Kreta), Doria Peloponnesos Selatan (termasuk Lakonia, dialek yang dituturkan oleh masyarakat Sparta), dan Doria Peloponnesos Utara (termasuk Korintos).
Dialek yang dituturkan di Lesbos merupakan bagian dari ragam Aiolia.
Semua ragam juga diwakili oleh koloni-koloni di luar Yunani, dan koloni-koloni ini umumnya mengembangkan ciri lokal yang khusus, seringkali di bawah pengaruh pemukim atau tetangga yang menuturkan dialek Yunani yang berbeda.
Dialek di luar kelompok Ionia hampir semua diketahui dari prasasti, dengan beberapa pengecualian:
beberapa bagian sajak-sajak puisi oleh Sapfo dari pulau Lesbos (ragam Aiolia)
puisi Pindaros dan beberapa penyair dari Boiotia (ragam Doria).
Setelah penaklukan oleh Aleksander Agung pada abad ke-4 SM, banyak dialek terlebur dan berkembang menjadi bentuk Koine atau Umum, yang sebagian besar berdasarkan Attika-Ionia. Sekarang hanya bahasa Tsakonia yang merupakan dialek turunan Yunani Kuno yang bukan diturunkan dari Koine, tetapi dari Doria, yang dulu dituturkan oleh masyarakat Sparta.
Bahasa Frigia adalah suatu bahasa Indo-Eropa yang pernah dituturkan di Anatolia bagian tengah dan barat, yang dianggap oleh beberapa ahli bahasa sebagai bahasa yang berhubungan dekat dengan Yunani.[11][12][13] Di antara bahasa Indo-Eropa non-Helenik yang masih hidup, bahasa Yunani sering dianggap memiliki hubungan paling dekat dengan bahasa Armenia[14][15][16]
^Hammarström, Harald; Forkel, Robert; Haspelmath, Martin, ed. (2023). "Ancient Greek". Glottolog 4.8. Jena, Jerman: Max Planck Institute for the Science of Human History.Pemeliharaan CS1: Tampilkan editors (link)
^ abCrespo, Emilio (2018). "The Softening of Obstruent Consonants in the Macedonian Dialect". Dalam Giannakis, Georgios K.; Crespo, Emilio; Filos, Panagiotis. Studies in Ancient Greek Dialects: From Central Greece to the Black Sea. Walter de Gruyter. hlm. 329. ISBN978-3-11-053081-0.
^Dosuna, J. Méndez (2012). "Ancient Macedonian as a Greek dialect: A critical survey on recent work (Greek, English, French, German text)". Dalam Giannakis, Georgios K. Ancient Macedonia: Language, History, Culture. Centre for Greek Language. hlm. 145. ISBN978-960-7779-52-6.
^Brixhe, Cl. "Le Phrygien". In Fr. Bader (ed.), Langues indo-européennes, pp. 165-178, Paris: CNRS Editions.
^Brixhe, Claude (2008). "Phrygian". Dalam Woodard, Roger D. The Ancient Languages of Asia Minor. Cambridge University Press. hlm. 69–80. ISBN978-0-521-68496-5. "Unquestionably, however, Phrygian is most closely linked with Greek." (p. 72).
^Obrador-Cursach, Bartomeu (2019-12-01). "On the place of Phrygian among the Indo-European languages". Journal of Language Relationship (dalam bahasa Rusia). 17 (3–4): 243. doi:10.31826/jlr-2019-173-407.Parameter |s2cid= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan) "With the current state of our knowledge, we can affirm that Phrygian is closely related to Greek."
^James Clackson. Indo-European Linguistics: An Introduction. Cambridge University Press, 2007, pp. 11-12.
^Benjamin W. Fortson. Indo-European Language and Culture. Blackwell, 2004, p. 181.
^Henry M. Hoenigswald, "Greek," The Indo-European Languages, ed. Anna Giacalone Ramat and Paolo Ramat (Routledge, 1998 pp. 228-260), p. 228
Daftar pustaka
Adams, Matthew. "The Introduction of Greek into English Schools." Greece and Rome 61.1: 102–13, 2014.
Allan, Rutger J. "Changing the Topic: Topic Position in Ancient Greek Word Order." Mnemosyne: Bibliotheca Classica Batava 67.2: 181–213, 2014.
Athenaze: An Introduction to Ancient Greek (Oxford University Press). [A series of textbooks on Ancient Greek published for school use.]
Bakker, Egbert J., ed. A Companion to the Ancient Greek Language. Oxford: Wiley-Blackwell, 2010.
Beekes, Robert S. P. Etymological Dictionary of Greek. Leiden, The Netherlands: Brill, 2010.
Horrocks, Geoffrey. Greek: A History of the Language and its Speakers. 2d ed. Oxford: Wiley-Blackwell, 2010.
Janko, Richard. "The Origins and Evolution of the Epic Diction." In The Iliad: A Commentary. Vol. 4, Books 13–16. Edited by Richard Janko, 8–19. Cambridge, UK: Cambridge Univ. Press, 1992.
Jeffery, Lilian Hamilton. The Local Scripts of Archaic Greece: Revised Edition with a Supplement by A. W. Johnston. Oxford: Oxford Univ. Press, 1990.
Morpurgo Davies, Anna, and Yves Duhoux, eds. A Companion to Linear B: Mycenaean Greek Texts and their World. Vol. 1. Louvain, Belgium: Peeters, 2008.
Swiggers, Pierre and Alfons Wouters. "Description of the Constituent Elements of the (Greek) Language." In Brill’s Companion to Ancient Greek Scholarship. Edited by Franco Montanari and Stephanos Matthaios, 757–797. Leiden : Brill, 2015.