Bahasa Inggris Kuno Mercia

Bahasa Inggris Kuno Mercia
Dituturkan diKerajaan Mercia
Kepunahank. abad ke-12
Lihat sumber templat}}
Beberapa pesan mungkin terpotong pada perangkat mobile, apabila hal tersebut terjadi, silakan kunjungi halaman ini
Klasifikasi bahasa ini dimunculkan secara otomatis dalam rangka penyeragaman padanan, beberapa parameter telah ditanggalkan dan digantikam oleh templat.
Kode bahasa
ISO 639-3
LINGUIST List
LINGUIST list sudah tidak beroperasi lagi
ang-mer
Glottologmerc1243[1]
Status pemertahanan
Terancam

CRSingkatan dari Critically endangered (Terancam Kritis)
SESingkatan dari Severely endangered (Terancam berat)
DESingkatan dari Devinitely endangered (Terancam)
VUSingkatan dari Vulnerable (Rentan)
Aman

NESingkatan dari Not Endangered (Tidak terancam)
ICHEL Red Book: Extinct

Inggris Kuno Mercia diklasifikasikan sebagai bahasa yang telah punah (EX) pada Atlas Bahasa-Bahasa di Dunia yang Terancam Kepunahan

Referensi: [2][3]
 Portal Bahasa
L • B • PW   
Sunting kotak info  Lihat butir Wikidata  Info templat

Bahasa Inggris Kuno Mercia adalah suatu dialek bahasa Inggris Kuno yang pernah dituturkan di Kerajaan Mercia (di sekitar Midlands, Inggris), sebuah wilayah di mana empat kerajaan telah bersatu di bawah satu monarki. Bersama dengan Northumbria, Mercia merupakan salah satu dari dua dialek Anglia. Dua dialek Inggris Kuno lainnya adalah Kent dan Saxon Barat.[4] Masing-masing dialek tersebut dikaitkan dengan kerajaan merdeka di Pulau Britania. Dari jumlah tersebut, seluruh Northumbria dan sebagian besar Mercia dikuasai oleh Viking selama abad ke-9. Sebagian Mercia dan seluruh Kent berhasil dipertahankan tetapi kemudian dicaplok ke dalam Kerajaan Saxon Barat. Karena pemusatan kekuasaan dan serangan oleh Viking, hampir tidak ada bukti tertulis yang tersisa mengenai perkembangan dialek selain Saxon Barat setelah penyatuan oleh Alfred yang Agung hingga periode bahasa Inggris Pertengahan.[5][6][7]

Sejarah

Dialek Mercia dituturkan hingga ke timur hingga perbatasan Anglia Timur dan hingga ke barat hingga Offa's Dyke, yang berbatasan dengan Wales. Bahasa ini digunakan di wilayah yang membentang hingga ke utara hingga Staffordshire, berbatasan dengan Northumbria, dan hingga ke selatan hingga Oxfordshire bagian selatan/Gloucestershire, yang berbatasan dengan Kerajaan Saxon Barat. Bahasa Nordik Kuno juga diserap secara bertahap setelah berdirinya Danelaw. Keadaan itu terjadi sebelum penyatuan Mercia.

Martirologi Inggris Kuno adalah kumpulan lebih dari 230 hagiografi, kemungkinan disusun di Mercia, atau oleh seseorang yang menulis dalam dialek Mercia pada paruh kedua abad ke-9. Enam gita Mercia disertakan dalam glosa Anglo-Saxon pada Mazmur Vespasianus; antara lain Kidung Zakharia dan Kidung Maria.[8]

Setelah penyatuan oleh Raja Alfred, dialek ini tetap digunakan dalam keseharian tetapi jarang dalam catatan tertulis. Beberapa waktu setelah Penaklukan Inggris oleh Norman, bahasa Inggris Pertengahan berkembang dan kemudian ditemukan dalam karya-karya seperti Ormulum dan tulisan Pujangga Gawain. Pada Abad Pertengahan, dialek Mercia atau Midland Timur diduga memiliki pengaruh di kawasan London, menghasilkan bentuk-bentuk seperti are (dari arun Mercia).

Mercia digunakan oleh penulis dan filolog J. R. R. Tolkien untuk menandakan bahasa Rohirric rekaannya.[9]

Alfabet

Ortografi Inggris Kuno modern menambahkan diakritik tambahan di atas huruf-huruf tertentu untuk menunjukkan ciri-ciri fonologis tertentu. Perbedaan-perbedaan ini sebagian besar tidak diperlihatkan dalam bahasa Inggris Kuno. Diakritik tersebut mencakup makron untuk panjang vokal dan titik berlebih untuk palatalisasi. Perkiraan bunyi dari berbagai bahasa Eropa telah diberikan, namun yang terbaik adalah mempelajari transkripsi IPA untuk pengucapan yang lebih tepat.

  • a (/ɑ/); seperti pada cot bahasa Inggris Amerika
  • ā (/ɑː/); seperti pada ta bahasa Norwegia
  • b (/b/); seperti pada baik
  • c (/k/); seperti pada cold bahasa Inggris Modern
  • ċ (/tʃ/); seperti pada cinta
  • d (/d/); seperti pada diri
  • e (/e/); seperti pada merah
  • ē (/eː/); seperti pada See bahasa Jerman
  • f (/f/); seperti pada fulus; diwujudkan sebagai [v] antara bunyi bersuara, seperti thrive bahasa Inggris Modern
  • g (/g/); diwujudkan sebagai [ɣ] seperti pada getrouw bahasa Belanda
  • ġ (/j/); seperti pada yakin
  • ġġ atau ċġ (/dʒ/); seperti wedge bahasa Inggris Modern
  • h (/h/); diwujudkan sebagai [h], seperti harta pada suku kata awal, tetapi sebagai [x] setelah vokal belakang, seperti Nacht dalam bahasa Jerman, atau sebagai [ç] setelah vokal depan seperti pada Sicht dalam bahasa Jerman; h juga mewakili desonorisasi sebelum konsonan bersuara tertentu
  • i (/i/); seperti pada mí dalam bahasa Spanyol
  • ī (/iː/); seperti pada three dalam bahasa Inggris Modern
  • k (/k/); seperti pada keras
  • l (/l/); seperti pada lihat
  • m (/m/); seperti pada mampu
  • n (/n/); seperti pada makin; diwujudkan sebagai [ŋ] sebelum c atau g (seperti pada bangun)
  • o (/o/); seperti pada ayo
  • ō (/oː/); seperti pada froh dalam bahasa Jerman
  • p (/p/); seperti pada pipa
  • r (/r/); seperti pada roar dalam bahasa Inggris Amerika
  • s (/s/); seperti pada sakit; diwujudkan sebagai [z] sebelum bunyi bersuara (seperti pada zaman)
  • (/ʃ/); seperti pada syarat
  • t (/t/); seperti pada tukar
  • u (/u/); seperti pada muka
  • ū (/u/); seperti pada hut dalam bahasa Inggris Modern
  • x (/ks/); seperti pada maksa
  • y (/y/); sepadan dengan /i/; seperti pada mykkä dalam bahasa Finlandia
  • ȳ (/yː/); sepadan dengan /iː/; seperti pada früh dalam bahasa Jerman
  • ƿ (/w/); biasa juga memakai w; seperti pada waktu
  • ð (/θ/), yang diwujudkan sebagai [θ], seperti pada think dalam bahasa Inggris Modern, atau [ð] seperti pada feather dalam bahasa Inggris, biasa juga memakai þ
  • þ (/θ/), yang diwujudkan sebagai [θ], seperti pada think dalam bahasa Inggris Modern, atau [ð] seperti pada feather dalam bahasa Inggris, biasa juga memakai ð
  • æ (/æ/); seperti pada bat dalam bahasa Inggris Modern
  • ǣ (/æː/); seperti pada ääni dalam bahasa Finlandia
  • œ (/ø/); seperti pada jö dalam bahasa Hungaria
  • œ̄ (/øː/); seperti pada schön dalam bahasa Jerman atau jövő dalam bahasa Hongaria

Tata bahasa

Tata bahasa dialek ini memiliki struktur yang hampir sama dengan bahasa-bahasa Jermanik kuno pada umumnya.

Kata benda

Kata benda dialek ini memiliki tiga gender: maskulin, feminin, netral; dan empat kasus: nominativus, akusativus, dativus, dan genitivus. Selain itu, semuanya mempunyai bentuk tunggal dan jamak. Infleksi (bentuk kata) juga dapat berjenis kuat atau lemah.

Contoh

  • kata benda maskulin kuat stān (batu)
    • nominativus (tunggal, jamak): stān, stānes
    • akusativus: stān, stānes
    • dativus: stāne, stānen
    • genitivus: stānes, stāne
  • kata benda maskulin lemah name (nama)
    • nominativus: name, namen
    • akusativus: namen/name, namen
    • dativus: namen/name, namen
    • genitivus: namen/name. namene/namen

Kata ganti

Kata ganti pihak (aku, kami, kamu, kalian, mereka) muncul dalam semua kasus di atas dan terdiri dari tiga jenis angka: tunggal, ganda ('kalian berdua'), jamak.

Kata ganti tunjuk beragam dengan cara yang sama seperti yang dijelaskan di bawah untuk artikel tak tentu, berdasarkan 'ðes'saja untuk "ini". "Itu" (tunggal dan jamak) dan Those sama dengan artikel pasti.

Kata ganti relatif (siapa, yang mana, itu mana) biasanya 'ðe' dan 'ðet.'

Kata sandang

Kata sandang juga biasanya rumit, dengan semua gender berubah dalam bentuk tunggal dalam semua kasus, berdasarkan ragam 'ðe.' Dalam bentuk jamak, semua gender menggunakan kata yang sama. Kata sandang tak pasti sering dihilangkan dalam dialek ini.

Kata sifat

Kata sifat selalu terdeklinasi, bahkan dengan beberapa kata kerja (yang berarti kata sifat dapat berfungsi ganda sebagai kata keterangan). Contohnya: "aku kedinginan". Setelah dipecah menjadi deklinasi lemah dan kuat (tergantung pada kekuatan kata bendanya), deklinasi ini dipecah lagi menjadi empat kasus, baik tunggal maupun jamak.

Kata keterangan perbandingans (misalnya "lebih" atau "kurang") selalu menambahkan 're.' Contohnya: Æðelen (mulia), æðelenre (lebih mulia).

Kata kerja

Kata kerja dapat dikonjugasikan dari infinitivus ke dalam kala kini, kala lampau tunggal, kala lampau jamak, dan partisip lampau. Ada kata kerja kuat dan lemah dalam dialek ini yang juga berkonjugasi dengan caranya masing-masing. Kala mendatang membutuhkan kata kerja bantu, seperti "akan" (wyllen). Ada tiga modus: indikativus, subjungtivus, dan imperativus. Seperti kebanyakan bahasa terinfleksi, dialek Mercia memiliki beberapa kata kerja tidak beraturan (seperti 'menjadi' bēon dan 'memiliki' habben). Untuk pemahaman dasar, empat bagian utama harus diketahui untuk setiap kata kerja kuat: kata kerja lemah lebih mudah dan lebih banyak jumlahnya, semuanya membentuk partisip lampau dengan -ed.

Kosakata

Kosakata dialek Mercia sebagian besar diwarisi dari bahasa Proto-Jermanik, dengan kata-kata serapan dari bahasa Latin yang berasal dari penggunaan sebagai bahasa Gereja Awal, dan kata-kata serapan dari bahasa Nordik Kuno yang muncul sebagai bagian dari serangan bangsa Nordik dan pendirian Danelaw yang mencakup sebagian besar wilayah midlands dan Inggris bagian utara.

Beberapa perbedaan morfologi antara dialek Mercia dan Saxon Barat antara lain:

  • Perubahan akhiran -c Saxon Barat, tetapi -h Mercia, mungkin mengacu pada hilangnya akhira dalam bahasa Inggris Modern.
Ic (I) ↔ Ih
  • Pelestarian -k yang diwarisi dari bahasa Proto-Jermanik pada beberapa kata ganti, seperti mec (me).

Lihat pula

Rujukan

Catatan kaki

  1. ^ Hammarström, Harald; Forkel, Robert; Haspelmath, Martin, ed. (2023). "Inggris Kuno Mercia". Glottolog 4.8. Jena, Jerman: Max Planck Institute for the Science of Human History. 
  2. ^ "UNESCO Interactive Atlas of the World's Languages in Danger" (dalam bahasa bahasa Inggris, Prancis, Spanyol, Rusia, and Tionghoa). UNESCO. 2011. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 April 2022. Diakses tanggal 26 Juni 2011. 
  3. ^ "UNESCO Atlas of the World's Languages in Danger" (PDF) (dalam bahasa Inggris). UNESCO. 2010. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 31 Mei 2022. Diakses tanggal 31 Mei 2022. 
  4. ^ Campbell, Alistair (1959). Old English Grammar. London: Oxford University Press. hlm. 4. ISBN 0-19-811943-7. 
  5. ^ Skeat, W. W., English Dialects, from the Eighth Century to the Present Day. Cambridge, 1911.
  6. ^ Bennett, J. A. W. & Smithers, G. V., Early Middle English Verse and Prose. Oxford, 1968, etc.
  7. ^ Dickins, Bruce, & Wilson, R. M. Early Middle English Texts. Cambridge: Bowes & Bowes, 1951.
  8. ^ Sweet, H. (1946) Anglo-Saxon Reader; 10th ed. Clarendon Pr.; pp. 170-179
  9. ^ Shippey, Tom (2005) [1982]. The Road to Middle-Earth (edisi ke-Third). Grafton (HarperCollins). hlm. 131–133. ISBN 978-0261102750. 

Daftar pustaka

  • Biddulph, Joseph (2004) The Mercian Language: Introduction to the English Midlands Dialect of Late Anglo-Saxon and Early Middle English. 56 p. Pontypridd: Joseph Biddulph ISBN 1-897999-39-9 (Text in modern English, with examples in Old and Middle English)

Pustaka lanjutan

  • Mitchell, Bruce, and Robinson, Fred C. (2001) A Guide to Old English (6th edition). Oxford: Blackwell ISBN 0-631-22636-2
  • Sweet, H., ed. (1885) The Oldest English Texts: glossaries, the Vespasian Psalter, and other works written before AD 900. London: for the Early English Text Society
    • The Vespasian Psalter facsimile of the MS.: Wright, David H. (ed.) (1967) The Vespasian Psalter. (Early English Manuscripts in Facsimile, #14) Copenhagen: Rosenkilde and Bagger OCLC 5009657, an interlinear gloss found in a manuscript of the Book of Psalms in the Cottonian Library (now British Library). The gloss was prepared around 850. This gloss is in the Mercian dialect.
Kembali kehalaman sebelumnya