Arboretum Nyaru Menteng
Arboretum Nyaru Menteng adalah sebuah kawasan hutan yang di dalamnya terdapat banyak species flora dan fauna, yang menjadi objek wisata menarik di kota tersebut. Di lokasi ini banyak terdapat koleksi kehutanan dengan berbagai jenis seperti tanaman geronggang, meranti, cemara, dan tampan. Terdapat juga proyek reintroduksi sekitar 200 ekor orang utan.[1][2] SejarahArboretum Nyaru Menteng dibangun pada tahun 1988 dan merupakan areal bekas HPH yang telah dieksploitasi sejak tahun 1974. Arboretum Nyaru Menteng dengan luas 65,2 Ha yang merupakan bagian dari bumi perkemahan pramuka adalah kawasan pelestarian plasma nutfah ekosistem hutan rawa di Provinsi Kalimantan Tengah.[3] LetakTerletak di sebelah timur jalan raya Tjilik Riwut Km 28 dari Palangka Raya menuju Kabupaten Katingan. Secara administratif termasuk ke dalam wilayah Kelurahan Tumbang Tahai Kecamatan Bukit Batu Kotamadya Palangka Raya, Kalimantan Tengah. Berdasarkan letak garis lintang dan garis bujur, kawasan ini berada di antara 113° 46’ - 113° 48’ Bujur Timur dan 2° 0’ - 2° 02’ Lintang Selatan.[3] Topografi dan TanahKetinggian wilayah ini adalah ±25 mdpl, topografi kawasan Arboretum Nyaru Menteng secara keseluruhan datar dengan kelerengan 0% - 2%. Formasi geologi kawasan ini tersusun dari lapisan kuarter miosen atas intrusif dan flutonik. Jenis tanah terdiri dari jenis organosol, humus alluvial dan regosol dari batuan induk alluvial dengan fisiografi daratan serta kondisi drainase tergenang sehingga masuk dalam kategori tanah berawa dan bergambut dengan ketebalan gambut 1-2 m. Kondisi air tanah memiliki tingkat keasaman 3,3 s.d. 5,8.[3] FloraJenis vegetasi yang hidup pada kawasan ini adalah jenis-jenis yang tumbuh dalam ekosistem hutan rawa. Berdasarkan hasil identifikasi, jenis pohon yang tumbuh di Arboretum Nyaru Menteng dapat digolongkan ke dalam 43 famili dengan jumlah species sebanyak 139 jenis. Jenis-jenis yang telah teridentifikasi antara lain Ramin (Gonistylus bancanus), Meranti rawa (Shorea spp), Mahang (Macaranga maingayi), Geronggang (Cratoxylon arborescens), Makakang (Melastoma sp), Kapur Naga (Dryobalanop sp), Kempas (Koompasia malaccensis), Rengas (Gluta Rengas), Palawan (Tristania maingayi), Belangiran (Shorea balangeran), [[Punak (Tretramerista glabra). Pohon yang tergolong langka di Arboretum Nyaru Menteng adalah Terentang (Camnospermum sp), Mentibu (Dactylocladus stenostachys), Bintangur (Callophyllum sp), Jelutung (Dyera costulata), Agathis (Agathis sp), Bangkirai (Hopea sp), Gelam Tikus (Melaleuca leucadendron), Jambu-jambu (Eugenia sp) dan Tumih (Combretocarpus rotundotus). Selain itu terdapat 4 (empat) jenis Kantong Semar yang teridentifikasi di kawasan ini yaitu Nepenthes raffesiana, N. maxima, N. ampullaria dan N. Gracilis. Jenis-jenis eksotik yang berasal dari luar kawasan yang ditanam di kawasan ini antara lain Alau (Dacridium sp), Galam (Eucalyptus sp), Nangka (Arthocarpus heterophylus), Sinonim (Arthocarpus integra), Jambu Mente (Anacardium occidentale), Rambutan (Nephelium lappaceum), Saga (Adenathera microsperma), Akasia (Acacia auliculiformis), Sungkai (Peronema canescens), Cempedak (Arthocarpus cempedak), Durian (Durio zibethinus) dan Cemara (Casuarina sp).[3] FaunaJenis satwa liar yang teridentifikasi di antaranya Aves dengan jumlah sebanyak 89 jenis antara lain beo (Gracula religiosa) dan Cucak Rowo (Pyononotus zeylanicus). Jenis lain seperti Biawak (Varanus sp), Ular, Monyet.[3] WisataAdanya pusat reintroduksi orang utan di dalam kawasan ini menjadi objek dan daya tarik bagi wisatawan mancanegara dan wisatawan lokal.[4] Kegiatan wisata yang dapat dilakukan adalah wisata pendidikan konservasi orang utan dan pengenalan ekosistem rawa gambut, pembinaan cinta alam bagi pelajar, mahasiswa, pramuka dan generasi muda.[3] Fasilitas WisataPusat informasi reintroduksi orang utan,bumi perkemahan, aula pertemuan, shelter, pondok kerja, tempat parkir, pos jaga, dan MCK.[3][5] AksesibilitasUntuk menuju ke Arboretum Nyaru Menteng sangat mudah dijangkau, karena telah dibangun fasilitas jalan aspal yang memungkinkan dilalui baik kendaran roda dua maupun roda empat.[6] Dari Palangka Raya ke Lokasi dapat ditempuh dengan kendaraan darat ± 30 menit yaitu melalui jalan Tjilik Riwut menuju ke arah Tangkiling dan pada Km 28 belok ke kanan menuju arah Taman Wisata Danau Tahai.[3] PengelolaanSejak tahun 1994 pengelolaan arboretum ini dilaksanakan oleh Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Tengah, setelah mendapat pelimpahan kewenangan untuk mengelola arboretum dari Kanwil Kehutanan Provinsi Kalimantan Tengah melalui suratnya No. 3274/Kwl-5/I/1994 tanggal 9 Februari 1994. Pengelolaan di lapangan dilaksanakan oleh Seksi Konservasi Wilayah I Palangka Raya.[3] Referensi
|