Agama di Eritrea
Agama di Eritrea utamanya terdiri dari kepercayaan Abrahamik. Sejak Mei 2002, pemerintah Eritrea resmi mengakui Gereja Tewahedo Ortodoks Eritrea, Gereja Katolik Eritrea, Gereja Lutheran Evangelikal, dan Islam. Seluruh kepercayaan dan denominasi lainnya pada prinsipnya disyaratkan untuk memajukan proses pendaftaran; pada praktiknya, mereka tak diperbolehkan untuk mendaftar .[3] Di sisi lain, sistem pendaftaran pemerintah mengharuskan kelompok-kelompok agama untuk mengajukan informasi pribadi tentang keanggotaan mereka agar diperbolehkan untuk beribadah.[3] Terdapat dua agama besar di Eritrea, Kristen dan Islam. Namun, jumlah pengikutnya menjadi bahan perdebatan. Pada 2010, Departemen Negara Amerika Serikat memperkirakan bahwa 50% dari populasi adalah Muslim dan sekitar 48% adalah Kristen.[4] Menurut Pew Research Center, sekitar 62.9% dari populasi Eritrea pada 2010 menganut Kristen, dan 31.2% mengikuti Islam. 0.9% sisanya mempraktikkan agama lain, yang meliputi kepercayaan tradisional dan animisme.[5] Kerajaan Aksum, yang melingkupi sebagian besar Eritrea masa sekarang dan utara Ethiopia, berkembang pada sekitar abad pertama atau kedua.[6][7] Kerajaan Aksum mendirikan sejumlah stelae besar, yang dijadikan sebagai sebuah alata keagamaan pada zaman pra-Kristen.[8] Sepanjang 200 tahun setelah pendirian kerajaan tersebut, kerajaan tersebut mengadopsi Kekristenan di bawah Raja Ezana.[9] Eritrea juga merupakan salah satu pemukiman Islam pertama di Afrika, saat sekelompok Muslim yang menghadapi penindasan di Mekkah bermigrasi ke Kerajaan Aksum. Referensi
|