Abel-Mehola (bahasa Inggris: Abel-Meholah) adalah sebuah kota yang berada di sebelah barat sungai Yordan.[1] Kota ini terkenal sebagai tempat asal nabi Elisa bin Safat, dan di mana nabi Elia memanggil Elisa menjadi muridnya.[1][2][3]
Etimologi
Kata "Abel" dalam bahasa Ibrani diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia sebagai "dataran".[2] Dalam Targum, kata "Abel" secara harafiah berarti "padang rumput".[2] ketika kata "Abel" disandingkan kata "Mehola", akan berubah menjadi "dataran".[2] Kata "Abel-Mehola" juga diartikan sebagai "tarian padang rumput".[4]
Sedang ketiga ratus orang itu meniup sangkakala, maka di perkemahan itu TUHAN membuat pedang yang seorang diarahkan kepada yang lain, lalu larilah tentara itu sampai ke Bet-Sita ke arah Zerera sampai ke pinggir Abel-Mehola dekat Tabat.[5]
Kota Abel-Mehola juga masuk dalam tanah pusaka suku Manasye,[6] dan terkait dengan penyerangan Gideon terhadap bangsa Midian, di mana dengan pertolongan Tuhan, Gideon menang besar.[3]
Baana bin Ahilud memegang Taanakh, Megido dan seluruh Bet-Sean yang di sebelah Sartan di sebelah hilir Yizreel, dari Bet-Sean sampai Abel-Mehola sampai ke seberang Yokmeam.[7]
Selama pemerintahan Salomo, kota ini berada dalam satu distrik dengan kota Bet-Sean,[3] dalam wilayah yang dipimpin oleh seorang kepala daerah atau natzab bernama Baana Bin Ahilud.[8]
"Juga Yehu, cucu Nimsi, haruslah kauurapi menjadi raja atas Israel, dan Elisa bin Safat, dari Abel-Mehola, harus kauurapi menjadi nabi menggantikan engkau."[9]
Dalam 1 Raja–raja 19:19 dicatat pertemuan antara Elia dan Elisa.[2] Waktu itu, Elia baru kembali dari Horeb, dan melihat Elisa sedang membajak dengan dua belas lembu.[2] Secara implisit dari catatan itu dapat dikatakan daerah Abel-Mehola adalah tanah yang subur.[2]
Selain itu, kota Abel-Mehola juga diidentifikasi sebagai kota asal dari Adriel orang Mehola.[3] Dalam 1 Samuel 18:19, lelaki ini adalah orang yang menikahi, Merab, anak perempuan Saul, yang seharusnya dijanjikan untuk diberikan kepada Daud untuk menjadi istrinya.[3][8] Tindakan ini dilakukan Saul sebagai salah satu tanda permusuhan dengan Daud.[4] Dengan kata lain, kota ini menjadi salah satu teritori di mana Saul berkuasa.[4]
Dalam 2 Samuel 21:8, kata "Mehola" dipakai untuk menunjuk kepada orang-orang yang tinggal di Abel-Mehola.[8]
Kota ini juga terkait dengan Tiglat-Pileser III.[1] Saat Tiglat Pileser menyerang beberapa kota yang berada di sebelah utara Israel, Abel-Mehola tidak termasuk dalam daftar kota-kota yang berhasil diduduki.[1] Kota Abel-Mehola juga dikategorikan sebagai kota orang-orang Kanaan.[6]
Letak geografis
Para ahli masih memperdebatkan identifikasi kota ini.[3] Selain itu, lokasi kota ini tepatnya pun masih menjadi perdebatan.[4] Saat ini, kota Abel Mehola tidak begitu banyak meninggalkan jejak dalam dunia geografis dan topografis.[2] Namun, dari segi sejarah dan alkitabiah, kota ini memang pernah ada.[4]
Abel-Mehola berbatasan dengan Bet-Sean di sebelah selatan,[3] dan juga berdekatan dengan lembah Zerera.[3] Kota ini pun berada dekat dengan sebuah gunung yang tinggi[10] dan di persimpangan jalur Wadi El-halway dan Wadi Malih.[8] Daerah lain yang terkait dengan Abel Mehola adalah "Tell Abu Sifri".[8]
Referensi
^ abcd(English) David Noel Freedman. 1992. The Anchor Bible Dictionary: Volume 1. New York: Double Day. Hlm 11.
^ abcdefghCarol A. Dray. 2006. Transalation and Interpretation in The Targum to the Book Of Kings. Leiden:Koninklijke. Hlm 34.
^ abcdefgh(English) J.D.Douglas. 2011. Zondervan illustrated Bible Dictionary. Grand Rapids:Zondervan.
^ abcde(English) James E. Smith. 2000. 1 & 2 Samuel. United States of America: College Press Publishing. Hlm 239.
^(English) Shalom M. Paul. 2003. Emanuel: Studies in the Hebrew Bible, Septuagint, and Dead Sea Scroll in honor of Emanuel Tov. Leiden:Koninklijke Brill. Hlm 433.