1 Yohanes 4
1 Yohanes 4 (disingkat 1Yoh 4) adalah pasal keempat Surat Yohanes yang Pertama dalam Perjanjian Baru di Alkitab Kristen yang ditulis oleh Yohanes, salah satu dari Keduabelas Rasul pertama Yesus Kristus.[1] Pasal ini berisi pengajaran mengenai Antikristus dan kasih.[2] Teks
StrukturTerjemahan Baru (TB) membagi pasal ini:
Ayat 1
Alasan untuk menguji setiap roh (yaitu seorang yang digerakkan atau diilhami oleh roh) ialah karena ada "banyak nabi palsu" akan masuk ke dalam gereja. Kenyataan ini akan berlaku secara khusus apabila toleransi terhadap ajaran yang tidak alkitabiah akan makin meningkat menjelang akhir zaman (lihat Matius 24:11; 1 Timotius 4:1; 2 Timotius 4:3–4; 2 Petrus 2:2). Orang Kristen diperintahkan untuk menguji semua guru, penulis, pengkhotbah, dan nabi Kristen, dan sebenarnya setiap orang yang menuntut bahwa pekerjaan atau berita yang dibawanya berasal dari Roh Kudus. Orang percaya sama sekali tidak boleh menganggap suatu pelayanan atau pengalaman rohani sebagai berasal dari Allah sekalipun ada yang mengatakan demikian. Lagi pula, tidak ada ajaran yang dapat diterima sebagai benar hanya berdasarkan keberhasilan, mukjizat, atau yang kelihatan seperti pengurapan (Matius 7:22; 1 Korintus 14:29; 2 Tesalonika 2:8–10; 2 Yohanes 1:7; Wahyu 13:4; 16:14; 19:20).
Ayat 2
Liberalisme teologis dan bidat-bidat agama menunjukkan bahwa mereka adalah "antikristus" (1 Yohanes 4:3) ketika mereka menyangkal keilahian Yesus Kristus (lihat Yohanes 1:1), kelahiran-Nya dari seorang perawan (lihat Matius 1:23), atau kematian yang menebus dan kebangkitan-Nya bagi keselamatan kita (1 Yohanes 4:9–10; 2:2). Setiap penyimpangan dari penyataan Alkitab mengenai Kristus membuka kesempatan kepada "roh-roh" Iblis yang menipu (1 Yohanes 4:1) karena itu mengesampingkan kekuasaan dan sifat dapat dipercayai penuh dari Firman Allah (lihat 2 Petrus 1:3).[4] Ayat 3
Ayat 7
Walaupun kasih merupakan suatu aspek dari buah Roh (Galatia 5:22-23) dan bukti kelahiran baru (1 Yohanes 2:29; 3:9–10; 5:1), kasih juga adalah sesuatu yang harus dikembangkan oleh orang beriman. Oleh karena itu, Yohanes menasihati orang percaya untuk saling mengasihi, memperhatikan sesama dan berusaha memajukan kesejahteraan mereka. Yohanes tidak berbicara mengenai itikad baik, tetapi mengenai keputusan dan sikap untuk menolong orang lain (1 Yohanes 3:16–18; bandingkan Lukas 6:31). Yohanes mendorong orang beriman untuk memperlihatkan kasih karena tiga alasan:
Ayat 8
Ayat 12
Ayat 19
Lihat pula
Referensi
Pranala luar
|