1 Yohanes 2

1 Yohanes 2
Akhir dari Surat 2 Petrus (pasal 3:16-18) dan permulaan Surat 1 Yohanes (pasal 1:1-2:9) dalam kolom yang sama, pada Codex Alexandrinus yang diperkirakan dibuat antara tahun 400-440 M.
KitabSurat 1 Yohanes
KategoriSurat-surat Am
Bagian Alkitab KristenPerjanjian Baru
Urutan dalam
Kitab Kristen
23
pasal 1
pasal 3

1 Yohanes 2 (disingkat 1Yoh 2) adalah pasal kedua pada Surat Yohanes yang Pertama dalam Perjanjian Baru di Alkitab Kristen yang digubah oleh Yohanes, salah satu dari Keduabelas Rasul pertama Yesus Kristus.[1][2]

Teks

Struktur

Pembagian isi pasal (disertai referensi silang dengan bagian Alkitab lain):

Ayat 1

Anak-anakku, hal-hal ini kutuliskan kepada kamu, supaya kamu jangan berbuat dosa, namun jika seorang berbuat dosa, kita mempunyai seorang pengantara pada Bapa, yaitu Yesus Kristus, yang adil. (TB)[3]

Yohanes percaya bahwa orang Kristen yang telah lahir kembali masih dapat berbuat dosa. Akan tetapi, dia tidak mengajarkan bahwa orang Kristen harus berbuat dosa; dia malah menasihati para pembacanya untuk hidup tanpa dosa (bandingkan Roma 6:15; 1 Tesalonika 2:10). Bagi mereka yang memang jatuh ke dalam dosa, jawabannya ialah mengaku dan meninggalkan dosa itu (1 Yohanes 1:9). Jaminan akan pengampunan terdapat dalam darah Yesus Kristus (1 Yohanes 2:2; 1:7) dan pelayanan-Nya di sorga sebagai "pengantara kepada Bapa" (bahasa Yunani: parakletos). Yesus mengadakan syafaat bagi kita kepada Bapa berdasarkan kematian-Nya yang mendamaikan, pertobatan kita dan iman kita kepada-Nya (bandingkan Roma 8:34; Ibrani 7:25; 1 Yohanes 3:15).[4]

Ayat 4

Barangsiapa berkata: Aku mengenal Dia, tetapi ia tidak menuruti perintah-Nya, ia adalah seorang pendusta dan di dalamnya tidak ada kebenaran. (TB)[5]

Yohanes sedang berjuang melawan suatu salah pengertian tentang doktrin kasih karunia dan keselamatan. Dia menentang guru aliran antinomisme, yang mengajarkan bahwa meninggalkan kehidupan yang berdosa menjadi sesuatu yang tidak diwajibkan bagi orang percaya.

  • 1) Mereka menyatakan bahwa seorang dapat "mengenal" Allah dalam hubungan penyelamatan yang sah, tetapi pada saat yang sama mengabaikan kehendak dan perintah Allah sehingga tidak menaati-Nya (lihat Yohanes 17:3).
  • 2) Mereka yang menuntut hal semacam ini dinyatakan pendusta oleh Yohanes dan kebenaran Allah tidak ada di dalam diri mereka. Usaha untuk dibenarkan oleh iman pada Kristus tanpa suatu komitmen untuk mengikuti Dia pasti gagal.[4]

Ayat 10

Barangsiapa mengasihi saudaranya, ia tetap berada di dalam terang, dan di dalam dia tidak ada penyesatan. (TB)[6]

Ayat 16

Sebab semua yang ada di dalam dunia, yaitu keinginan daging dan keinginan mata serta keangkuhan hidup, bukanlah berasal dari Bapa, melainkan dari dunia. (TB)[7]

Lihat: Pencobaan Yesus

Ayat 22

Siapakah pendusta itu? Bukankah dia yang menyangkal bahwa Yesus adalah Kristus? Dia itu adalah antikristus, yaitu dia yang menyangkal baik Bapa maupun Anak. (TB)[8]

Lihat pula

Referensi

  1. ^ Willi Marxsen. Introduction to the New Testament. Pengantar Perjanjian Baru: pendekatan kristis terhadap masalah-masalahnya. Jakarta:Gunung Mulia. 2008. ISBN:9789794159219.
  2. ^ John Drane. Introducing the New Testament. Memahami Perjanjian Baru: Pengantar historis-teologis. Jakarta:Gunung Mulia. 2005. ISBN:9794159050.
  3. ^ 1 Yohanes 2:1 - Sabda.org
  4. ^ a b The Full Life Study Bible. Life Publishers International. 1992. Teks Penuntun edisi Bahasa Indonesia. Penerbit Gandum Mas. 1993, 1994.
  5. ^ 1 Yohanes 2:4 - Sabda.org
  6. ^ 1 Yohanes 2:10 - Sabda.org
  7. ^ 1 Yohanes 2:16 - Sabda.org
  8. ^ 1 Yohanes 2:22 - Sabda.org

Pranala luar

Kembali kehalaman sebelumnya