Yusril Yusuf

Yusril Yusuf
Lahir20 September 1971 (umur 53)
Pekanbaru
KebangsaanIndonesia
KewarganegaraanIndonesia
AlmamaterUniversitas Gadjah Mada (Sarjana Sains, 1994)
Institut Teknologi Bandung (Master Sains,1999)
Universitas Kyushu (Master of Engineering, 2002.) (Doctor of Engineering,2005)
Dikenal atasPenemu bahan baku otot buatan
PenghargaanGlenn H. Brown Prizes (ILCC, 2006)
Karier ilmiah
BidangFisikawan
InstitusiUniversitas Gajah Mada

Yusril Yusuf (lahir 20 September 1971) merupakan seorang fisikawan di bidang fisika material, seperti polimer kristal cair, biomaterial dan material biokomposit.[1] Dia terkenal karena penemuan otot buatan berbahan elastomer kristalin cair. Penemuannya ini membuatnya mendapatkan penghargaan Gleen Brown pada tahun 2006 dan diundang di Pertemuan Pemenang Hadiah Nobel Lindau pada tahun 2011. Saat ini dia menjabat sebagai guru besar Fisika di Universitas Gadjah Mada (UGM).

Riwayat Hidup

Kehidupan pribadi dan pendidikan

Yusuf lahir di Pekanbaru pada tanggal 20 September 1971[2] merupakan anak bungsu dari sembilan bersaudara. Ayahnya yang seorang guru yang bekerja di dinas pendidikan menginginkan anak-anaknya menjadi guru atau dosen sehingga orang tuanya sangat mementingkan pendidikan, meskipun mereka hidup dalam kesederhanaan.[3]

Yusuf bersekolah di Sekolah Dasar Teladan Pekanbaru dan melanjutkan sekolah ke SMP Negeri 4 Pekanbaru. Setelah lulus SMP, Yusuf pindah ke Daerah Istimewa Yogyakarta dan sekolah di Sekolah Menengah Atas Muhammadiyah 2 Yogyakarta.[4] Yusuf mendalami ilmu fisika karena dia tertarik dengan peristiwa seperti fenomena soliton yang terjadi pada gelombang air.[5]

Dia melanjutkan studi perguruan tinggi di Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) UGM pada tahun 1990 dan lulus pada tahun 1994 dibawah bimbingan Prof. Muslim. Skripsinya saat itu berjudul Quantum Tunneling and Imaginary Time Path. Lalu dia melanjutkan studi magister di jurusan fisika teori di Institut Teknologi Bandung pada tahun 1996 dan lulus pada tahun 1999 dengan tesis berjudul Dynamical System Solution of the Non-Linear Schrodinger Equation di bawah bimbingan Prof. Freddy Permana Zen, D.Sc. Dia kembali mengambil studi magister untuk meraih gelar Master of engineering Jurusan Fisika Terapan di Universitas Kyushu pada tahun 2000 dan lulus pada tahun 2002 dengan tesis berjudul Prewavy Instability in Nematic Liquid Crystal.[6][7] Program doktor dilakukan di universitas yang sama pada tahun 2002 dan meraih gelar Doctor of Engineering pada tahun 2005 yang dibimbing oleh Prof Soichi Kai.[8] Disertasinya berjudul Swelling dynamics of liquid crystal elastomers swollen with low molecular weight liquid crystals [9]

Yusuf menikah dengan Khusnul Solikhah dan memiliki tiga orang anak.[5]

Karier dan penghargaan

Pada tahun 2001, Yusuf mendirikan kelompok riset bernama Liquid Crystal Elastomers (LCE) Group.[4] Pada tahun 2006, disertasinya terpilih sebagai penelitian baru dan mendapatkan penghargaan Glenn H. Brown Prize dari International Liquid Crystal Society ketika dia melaksanakan penelitian pascadoktoral di Universitas Kyushu selama periode program Japan Society for the Promotion of Science.[10][11] Penemuannya ini terus berkembang dan dinamai " Lengan Gatot kaca" dan akhirnya membuatnya diundang dalam Pertemuan Pemenang Hadiah Nobel Lindau pada tahun 2010 yang berlokasi di Lindau, Bayern, Jerman. Penelitannya menciptakan bahan baku otot buatan yang menurutnya "lebih responsif, tahan lama dan murah".[12][13]

Pada tahun 2021, Yusuf diangkat menjadi Guru Besar Fisika di UGM dengan orasinya yang berjudul "Perkembangan Riset dan Teknologi Material Kristal Cair".[14][15]

Daftar Pustaka

  1. ^ "Yusril Yusuf – Departemen Fisika FMIPA". fisika.fmipa.ugm.ac.id. Diakses tanggal 11 April 2021. 
  2. ^ "Yusril Yusuf". Merdeka.com. Diakses tanggal 11 April 2021. 
  3. ^ "Yusril Yusuf dan Penelitian tentang Otot". Kompas.com. 26 Juli 2010. Diakses tanggal 11 April 2021. 
  4. ^ a b "Profil - Yusril Yusuf". Merdeka.com. Diakses tanggal 11 April 2021. 
  5. ^ a b "Yusril Yusuf dan Penelitian tentang Otot". Kompas.com. 26 Juli 2010. Diakses tanggal 11 April 2021. 
  6. ^ "Yusril Yusuf". UGM Press. Diakses tanggal 11 April 2021. 
  7. ^ "Yusril Yusuf, S.Si., M.Si., M.Eng., D.Eng". acadstaff.ugm.ac.id. Diakses tanggal 11 April 2021. 
  8. ^ Anugraha, Rinto (24 April 2006). "2006 Glenn H. Brown Prize for Dr. Yusril Yusuf". www.fisikanet.lipi.go.id. Diakses tanggal 11 April 2021. 
  9. ^ Yusuf, Yusril; Ono, Yukitada; Sumisaki, Yusuke; Cladis, P. E.; Brand, Helmut R.; Finkelmann, Heino; Kai, Shoichi (2004). "Swelling dynamics of liquid crystal elastomers swollen with low molecular weight liquid crystals". Physical Review E. 69 (2): 02171–01–10. doi:10.1103/PhysRevE.69.021710. 
  10. ^ "DOSEN UGM TERIMA GH BROWN PRIZE 2006". ugm.ac.id. 25 April 2006. Diakses tanggal 11 April 2021. 
  11. ^ "Yusril Yusuf awarded 2006 Glenn H". www.e.ap.kyushu-u.ac.jp. Diakses tanggal 11 April 2021. 
  12. ^ "Dosen UGM Diundang Pertemuan Peraih Nobel". VIVA.co.id. 19 Juni 2010. Diakses tanggal 11 April 2021. 
  13. ^ "'Lengan Gatotkaca' Antar Dosen UGM ke Pertemuan Peraih Nobel Dunia". detikcom. 18 Juni 2010. Diakses tanggal 11 April 2021. 
  14. ^ Faisal (28 Januari 2021). "Jogjakartanews.com: Riset Kristal Cair Masih Jadi Tantangan Bagi Peneliti di Tanah Air". Jogjakartanews.com. Diakses tanggal 11 April 2021. 
  15. ^ Ika (28 Januari 2021). "Riset Kristal Cair Indonesia Masih Terbatas". ugm.ac.id. Diakses tanggal 11 April 2021. 
Kembali kehalaman sebelumnya