Yeremia 44
Yeremia 44 (disingkat Yer 44; Penomoran Septuaginta: Yeremia 51) adalah pasal keempat puluh empat Kitab Yeremia dalam Alkitab Ibrani dan Perjanjian Lama di Alkitab Kristen. Berisi perkataan nabi Yeremia bin Hilkia, tentang Yehuda dan Yerusalem, yang hidup pada zaman raja Yosia, Yoahas, Yoyakim, Yoyakhin dan Zedekia dari Kerajaan Yehuda sekitar abad ke-7 SM.[1][2] Teks
Naskah sumber utama
Ayat 1
Yeremia menyampaikan beritanya yang terakhir kepada orang Yahudi yang tidak mau bertobat di Mesir; hukuman Allah atas mereka sudah pasti (Yeremia 44:11–14) karena mereka tetap menolak Tuhan yang Mahakuasa dan terus menyembah berhala.Yeremia menyampaikan beritanya yang terakhir kepada orang Yahudi yang tidak mau bertobat di Mesir; hukuman Allah atas mereka sudah pasti (Yeremia 44:11–14) karena mereka tetap menolak Tuhan yang Mahakuasa dan terus menyembah berhala.[7] Ayat 30
Harapan untuk hidup makmur bagi sisa orang Yahudi yang pindah ke Mesir (dan memaksa Yeremia ikut) itu punah bersama kejatuhan Firaun Hofra. Pada tahun 570 SM, Hofra digulingkan melalui kudeta oleh jenderalnya sendiri, Amasis. Tiga tahun kemudian (567 SM) ia dihukum mati, sesuai nubuat yang disampaikan oleh Yeremia pada ayat ini.[9] Lihat pula
Referensi
Pustaka
Pranala luar
|