Yasin Payapo
Drs. Mohamad Yasin Payapo, M.Pd. (3 Mei 1956 – 1 Agustus 2021)[1][2] adalah seorang politikus asal Indonesia yang menjabat sebagai Bupati Seram Bagian Barat dari tahun 2017 hingga ia wafat pada tahun 2021. Politikus Partai Hanura ini sebelumnya juga pernah menjadi anggota DPRD Maluku dari tahun 2014 hingga 2016. Kehidupan awal dan pendidikanYasin lahir pada 3 Mei 1956 di Negeri Luhu, Maluku. Ia merupakan salah satu putra dari pasangan Moh. Taher Payapo dan Asba Sahupala. Kedua orang tua Yasin memiliki 7 orang anak kandung selain dirinya.[3] Yasin menempuh pendidikan dasar di Madrasah Ibtidaiyah Permi Luhu sampai tahun 1969. Ia lalu meneruskan pendidikan SLTP/sederajatnya di Pendidikan Guru Agama Negeri (PGAN) 4 Tahun Ambon dari 1969 hingga 1973, kemudian pendidikan SLTA/sederajatnya di PGAN 6 Tahun Ambon pada 1973 hingga 1975.[3] Dua tahun kemudian, Yasin mulai belajar di Universitas Pattimura, ia menyelesaikan kuliahnya pada 1984. Ketika menjadi mahasiswa dan setelah tamat kuliah, Yasin aktif di Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), ia pernah menjabat Ketua Umum HMI Komisariat Keguruan Universitas Pattimura pada 1982–1984 dan menjadi Wakil Sekretaris PMII Cabang Ambon dari 1984 hingga 1990.[3] Pada tahun 2012, Yasin meraih gelar Magister Pendidikan dari Universitas Negeri Makassar.[4] Karier awalSebelum terjun ke politik, Yasin adalah seorang guru. Ia pernah mengajar di Sekolah Menengah Pekerja Sosial (SMPS) Negeri Ambon, menjabat kepala sekolah di SMP Negeri 5 Pulau Haruku (kini bernama SMP Negeri 26 Maluku Tengah)[5] dan SMP Negeri 2 Ambon pada tahun 1990-an hingga 2000-an awal. Ia kemudian menjadi Kepala Balai Penataran Guru Kota Ambon selama kurang lebih setahun pada 2002 hingga 2003, hingga akhirnya menjadi Kepala Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan Provinsi Maluku dari 2003 sampai 2011.[3][6] Karier politikPada pilkada Seram Bagian Barat 2011, Yasin mencalonkan diri sebagai bupati berpasangan dengan calon wakil bupati Nurdin, mereka didukung oleh Partai Hanura, PPRN, PBR dan Republikan.[7] Akan tetapi, pasangan ini gagal memenangkan pilkada tersebut karena hanya menempati peringkat ke-4 pada penetapan hasil pemilihan umum dengan perolehan suara sebanyak 10.006 suara atau 10,27 % suara.[8] Pada pemilu legislatif 2014, ia mencalonkan diri sebagai anggota DPRD Maluku dari Partai Hanura mewakili daerah pemilihan Maluku 5 yang meliputi wilayah Kabupaten Seram Bagian Barat. Pada pemilu tersebut ia terpilih setelah mendulang suara sebanyak 5.515 suara.[9] Ia pun dilantik sebagai anggota dewan pada 16 September 2014. Kiprahnya sebagai anggota dewan berhenti ketika pilkada Seram Bagian Barat tahun 2017 akan bergulir. Ia mengajukan pengunduran diri dari jabatannya pada September 2016[10] untuk dapat mencalonkan diri sebagai bupati pada pilkada tersebut. Ia resmi berhenti sebagai anggota dewan pada 24 Oktober 2016 setelah ditetapkan sebagai pasangan calon pilkada.[11] Posisinya di DPRD kemudian digantikan oleh Abdul Rasyid Kotalima.[9] Pada pilkada 2017, Yasin berpasangan dengan Timotius Akerina yang ketika itu sedang menjabat sebagai anggota DPRD Seram Bagian Barat. Mereka didukung oleh dua partai politik, yaitu Partai Hanura dan Partai NasDem, pada akhirnya mereka memenangkan pilkada 2017. KPU Kabupaten Seram Bagian Barat pada 16 Maret 2017 menetapkan pasangan Yasin Payapo dan Timotius Akerina sebagai bupati dan wakil bupati terpilih, mereka memperoleh 40.831 suara.[12] Yasin dilantik sebagai Bupati Seram Bagian Barat untuk periode 2017–2022 pada 22 Mei 2017 oleh Gubernur Maluku, Said Assagaff.[13] Selama ia menjadi bupati, Yasin juga menjabat sebagai Ketua DPD Partai Hanura Provinsi Maluku.[14][15] Kehidupan pribadiYasin menikah dengan Saripa Karim, mereka dikaruniai 2 putra dan 4 putri yang masing-masing bernama Yasrif, Nur Arfani, Iqbal, Fitriani, Asba dan Dika Sari.[3] Salah satu putranya, yakni Iqbal adalah anggota DPRD Maluku untuk periode 2019–2024. Bupati Buru, Ramly Umasugi adalah besan dari Yasin setelah anaknya Iqbal menikahi putri pertama Ramly yaitu Gadis Umasugi pada Februari 2021.[16] MeninggalYasin meninggal dunia pada 1 Agustus 2021 dirumahnya yang berada di kawasan Galunggung, Negeri Batu Merah, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon. Sehari sebelumnya ia sempat dirawat di RSUP J. Leimena, Ambon karena mengeluh sakit asam lambung, tetapi berdasarkan hasil tes polymerase chain reaction (PCR) ia juga dinyatakan positif Covid-19.[2] Referensi
Pranala luar
|