Verona
Verona (pelafalan dalam bahasa Italia: [veˈroːna] ⓘ; bahasa Venesia: Verona, Veròna) adalah sebuah kota di Sungai Adige di regione Veneto, Italia Utara, dengan populasi sekitar 265.000 penduduk dan merupakan salah satu dari 7 ibu kota provinsial regione tersebut. Verona merupakan kota munisipalitas terbesar kedua di Veneto dan terbesar ketiga di Italia Timur Laut. Wilayah metropolitan Verona meliputi area seluas 1,426 km2 (0,55 sq mi) dan memiliki populasi 714.274 penduduk.[1] Wilayah ini merupakan salah satu destinasi wisata utama di Italia utara berkat warisan artistik, sejumlah pameran tahunan, pertunjukan, dan operanya, misalnya pertunjukan opera musim panas skala besar di Arena Verona, sebuah amfiteater kuno yang dibangun oleh bangsa Romawi. Tiga drama Shakespeare menggunakan Verona sebagai latarnya: Romeo and Juliet, The Two Gentlemen of Verona, dan The Taming of the Shrew. Kota ini diberikan status Situs Warisan Dunia oleh UNESCO karena arsitektur dan struktur perkotaannya. EtimologiEtimologi nama "Verona" tidak diketahui. Kata tersebut kemungkinan berasal dari Vera, mungkin nama orang Etruska; atau mungkin juga berasal dari Galia. Kata tersebut dapat saja merupakan nama suatu keluarga Romawi atau berasal dari kata Latin "ver", yang berarti "musim semi". Namun, menurut salah satu legenda, kepala suku Galia bernama Brenno sebagai pendiri legendaris kota ini menyebut pusat hunian baru ini "Vae Roma", yaitu "Roma Terkutuk", yang berabad-abad kemudian berubah menjadi Verona.[2] Teori lainnya mengaitkan asal nama kota ini dengan sungainya. "Vera" merupakan suatu nama Sungai Adige sebelum mengadopsi namanya yang sekarang.[butuh rujukan] Sebagaimana dalam banyak kasus serupa di Eropa, nama kota ini dibentuk dengan penambahan akhiran -ona yang berarti pemukiman di atas. Kota ini terkadang secara arkais dikenal sebagai "Welsch-Bern" dalam bahasa Jerman. SejarahRincian tepat sejarah awal Verona masih merupakan misteri. Satu teori menyebutnya sebagai suatu kota dari suku Euganei, yang terpaksa menyerahkannya kepada suku Cenomani (550 SM). Dengan penaklukan lembah Sungai Po, teritori Verona menjadi milik Romawi (sekitar tahun 300 SM). Verona menjadi suatu colonia Romawi pada tahun 89 SM, dan kemudian suatu municipium pada tahun 49 SM ketika warganya diatribusikan dengan suku Romawi Poblilia atau Publicia. Kota ini menjadi penting karena berada di persimpangan beberapa jalan. Di sini Stilicho mengalahkan Alarik, dan suku Visigoth yang ia pimpin, pada tahun 403. Tetapi, setelah Verona ditaklukkan oleh suku Ostrogoth pada tahun 489, dominasi suku Goth di Italia dimulai. Teoderikus Agung dikatakan membangun sebuah istana di sini. Kota ini tetap berada di bawah kekuasaan suku Goth sepanjang Perang Goth tahun 535–552, kecuali selama satu hari pada tahun 541 ketika perwira Bizantin bernama Artabazes memasuki kota ini. Pembelotan yang terjadi di antara para jenderal Bizantin karena barang jarahan menyebabkan suku Goth dapat menguasai kembali kota ini. Pada tahun 552, Valerianus gagal dalam upayanya memasuki kota ini, tetapi kemudian mereka sepenuhnya dikalahkan sehingga suku Goth menyerahkan kota ini. Pada tahun 569, kota ini direbut Alboin, Raja kaum Langobardi (Lombard), yang dalam kerajaannya kota ini dalam suatu pengertian merupakan kota terpenting kedua. Pada tahun 572, Alboin dibunuh oleh istrinya sendiri di kota ini. Para adipati Treviso sering kali tinggal di sini. Di Verona, Adalgisus, putra Desiderius, pada tahun 774 memberikan perlawanannya yang terakhir dalam keputusasaan terhadap Charlemagne, yang telah menghancurkan kerajaan Langobardi. Verona kemudian menjadi kediaman sehari-hari para raja Italia, pemerintah kota ini secara turun-temurun menjadi di bawah kepemimpinan keluarga Conte Milone, leluhur para conte San Bonifacio. Kedua Berengario tinggal di kota ini antara tahun 880 sampai 951. Otto I menyerahkan kepada Verona kebangsawanan yang melekat pada Kadipaten Bavaria. Ketika Ezzelino III da Romano terpilih sebagai podestà, pada tahun 1226, ia mengubah jabatan tersebut menjadi suatu kekuasaan permanen, dan pada tahun 1257 ia menyebabkan terbunuhnya 11.000 orang Padova (Padua) di dataran Verona (Campi di Verona). Setelah wafatnya, Majelis Tinggi memilih Mastino I della Scala sebagai podestà, dan ia menjadikan "signoria" (pemerintahan) suatu penguasaan keluarga, meski masih menyisakan posisi untuk warga lain di dalam pemerintahannya. Karena gagal terpilih kembali pada tahun 1262, ia melancarkan coup d'état, dan diakui sebagai capitano del popolo, dengan perintah dari pasukan komunal. Bukannya tanpa perselisihan internal yang panjang ia berhasil membentuk jabatan baru itu, yang atasnya melekat fungsi meneguhkan podestà. Pada tahun 1277, Mastino dello Scala dibunuh oleh faksi para bangsawan. Pemerintahan Alberto putranya sebagai capitano (1277–1302) merupakan suatu perang berkelanjutan terhadap para conte San Bonifacio, yang dibantu oleh Wangsa Este. Di antara para putranya, Bartolomeo, Alboino, dan Cangrande I, hanya yang terakhir disebutkan yang masuk dalam pemerintahan (1308); ia dipandang luar biasa sebagai pejuang, pangeran, dan pelindung seni; ia menjadi pelindung Dante, Petrarca, dan Giotto. Melalui perang maupun perjanjian, ia menguasai kota Padova (1328), Treviso (1308), dan Vicenza. Pada masa menjelang Maut Hitam, kota ini merupakan rumah dari 40.000 penduduk.[3] Cangrande digantikan oleh Mastino II (1329–1351) dan Alberto, putra Alboino. Mastino meneruskan kebijakan pamannya, menaklukkan Brescia pada tahun 1332, dan meluaskan kekuasaannya ke luar Sungai Po. Ia menaklukkan Parma (1335) dan Lucca (1339). Setelah Raja Prancis, ia adalah pangeran terkaya pada saat itu. Tetapi, suatu liga yang kuat dibentuk untuk melawan dia pada tahun 1337 – Firenze (Florence), Venesia (Venice), wangsa Visconti, wangsa Este, dan wangsa Gonzaga. Setelah perang selama 3 tahun, kekuasaan keluarga Scaligeri hanya tinggal Verona dan Vicenza (Regina-Beatrice della Scala, putri Mastino, menikah dengan Barnabò Visconti). Cangrande II (1351–1359), putra Mastino, dipandang sebagai seorang tiran yang kejam, tak bermoral, dan penuh rasa curiga; karena tidak percaya pada rakyatnya sendiri, ia mengelilingi dirinya dengan tentara-tentara bayaran dari Brandenburg. Ia dibunuh oleh saudaranya, Cansignorio (1359–1375), yang memperindah kota ini dengan istana-istana, membangun berbagai akuaduk dan jembatan, serta menyediakan kas negara. Ia juga membunuh seorang saudaranya yang lain, Paolo Alboino. Fratrisida tampaknya telah menjadi suatu kebiasaan keluarga karena Antonio (1375–87), saudara sedarah Cansignorio, membunuh Bartolomeo saudaranya sehingga membangkitkan kemarahan rakyat, yang meninggalkan dia ketika Gian Galeazzo Visconti dari Milan berperang melawannya. Karena kehabisan segala sumber daya, ia melarikan diri dari Verona pada tengah malam (19 Oktober 1387), sehingga mengakhiri dominasi keluarga Scaligeri. Bagaimanapun, monumen-monumen yang didirikannya masih terlestarikan. Tahun 1387 juga merupakan tahun Pertempuran Castagnaro yang terkenal, antara Giovanni Ordelaffi, demi Verona, dan John Hawkwood, demi Padova, yang adalah pemenangnya. Canfrancesco, putra Antonio, gagal merebut Verona (1390). Guglielmo (1404), putra biologis Cangrande II, mengalami keberhasilan; dengan dukungan rakyat, ia mengusir orang-orang Milan, tetapi ia wafat sepuluh hari setelahnya, dan Verona kemudian tunduk pada kekuasaan Venesia (1405). Para representasi terakhir keluarga Scaligeri tinggal di istana imperial dan berulang kali mencoba untuk mengembalikan Verona dengan bantuan pergolakan massa. Dari tahun 1508 sampai 1517, kota ini berada di bawah kekuasaan Kaisar Maximilian I. Terdapat banyak penjangkitan wabah, dan Italia pada tahun 1629–33 dikejutkan oleh epidemi terburuknya pada zaman modern. Sekitar 33.000 penduduk meninggal dunia di Verona (lebih dari 60% populasi saat itu) pada tahun 1630–1631.[4] Pada tahun 1776, dikembangkan suatu metode pembunyian lonceng yang disebut seni pembunyian lonceng Verona. Verona diduduki oleh Napoleon pada tahun 1797, tetapi rakyat bangkit pada hari Senin Paskah dan mengusir bangsa Prancis. Saat itulah Napoleon mengakhiri Republik Venesia. Verona menjadi teritori Austria ketika Napoleon menandatangani Traktat Campo Formio pada bulan Oktover 1797. Bangsa Austria menguasai kota ini pada tanggal 18 Januari 1798. Verona diambil dari kekuasaan Austria melalui Perjanjian Pressburg pada tahun 1805 dan menjadi bagian dari Kerajaan Italia bentukan Napoleon, tetapi kembali ke Austria setelah kekalahan Napoleon pada tahun 1814, menjadi bagian dari Kerajaan Lombardia–Venesia yang dikuasai Austria. Pada tahun 1866, menyusul Perang Enam Minggu, Verona beserta seluruh Venesia menjadi bagian dari Italia. Kemunculan fasisme menambah babak gelap lainnya dalam catatan sejarah Verona. Sebagaimana terjadi di seluruh Italia, penduduk Yahudi dilanda Manifesto Ras, serangkaian hukum anti-Semit yang disahkan pada tahun 1938, dan setelah invasi pada tahun 1943 oleh Jerman Nazi, terjadi deportasi-deportasi ke kamp konsentrasi Nazi. Sebuah benteng Austria (sekarang menjadi sebuah gereja, Santuario della Madonna di Lourdes) digunakan untuk memenjarakan dan menyiksa tentara-tentara Sekutu, kaum Yahudi dan anti-fasis, khususnya setelah tahun 1943, ketika Verona menjadi bagian dari Republik Sosial Italia. Sebagaimana pada zaman kekuasaan Austria, Verona memiliki arti penting strategis yang besar bagi rezim tersebut. Galeazzo Ciano, menantu Benito Mussolini, dituduh berkomplot melawan republik; setelah suatu show trial yang diselenggarakan oleh hierarki fasis dan Nazi di Castelvecchio (pengadilan Verona), Ciano dieksekusi di tepi Sungai Adige bersamaan dengan banyak pejabat lainnya yang dieksekusi di tempat yang sekarang dikenal sebagai Via Colombo. Hal ini menandai titik balik lain dalam meningkatnya kekerasan yang baru berakhir saat pembebasan akhir oleh para partisan dan pasukan sekutu pada tahun 1945. Setelah Perang Dunia II, seiring dengan masuknya Italia ke dalam NATO, Verona kembali kembali memperoleh arti penting strategisnya karena posisinya di dekat Tirai Besi. Kota ini menjadi tempat kedudukan Pasukan Terestrial Sekutu Eropa Selatan (SETAF) dan sepanjang periode Perang Dingin memiliki suatu kehadiran militer yang kuat, terutama dari Amerika, yang baru berkurang pada beberapa tahun terakhir. Saat ini Verona merupakan sebuah kota penting yang dinamis, sangat aktif perekonomiannya, dan juga merupakan suatu destinasi wisata yang sangat penting karena sejarahnya, tempat bangsa Romawi pada masa lampau hidup berdampingan dengan Verona Abad Pertengahan, yang dalam beberapa hal memberikan pengaruh arsitektural dan motif artistiknya. IklimVerona memiliki karakteristik iklim subtropis basah dari dataran-dataran pedalaman Italia Utara, dengan musim panas yang panas serta musim dingin yang lembap dan dingin, meskipun iklim Danau Garda yang hampir-hampir Mediterania memberikan pengaruh parsial pada kota ini.[5] Kelembaban relatif kota ini tinggi sepanjang tahun, khususnya saat musim dingin yang menyebabkan timbulnya kabut, terutama sejak senja hari sampai menjelang siang hari, kendati fenomena tersebut semakin berkurang dalam beberapa tahun terakhir.
DemografiPada tahun 2009, terdapat 265.368 orang yang tinggal di Verona, yang terletak dalam Provinsi Verona, di Veneto, dengan 47,6% di antaranya adalah laki-laki dan 52,4% perempuan. Anak di bawah umur (anak-anak berusia 0–17 tahun) komposisinya 16,05% dari populasi dibandingkan dengan para pensiunan yang komposisinya 22,36%. Sementara rata-rata Italia komposisinya 18,06% (anak di bawah umur) dan 19,94% (pensiunan). Rata-rata usia penduduk Verona adalah 43 tahun, sedangkan rata-rata Italia adalah 42 tahun. Dalam rentang waktu 5 tahun antara tahun 2002 dan 2007, populasi Verona tumbuh sebesar 3,05%, sedangkan Italia secara keseluruhan tumbuh sebesar 3,85%.[9] Tingkat kelahiran Verona saat ini adalah 9,24 kelahiran per 1.000 penduduk, sementara rata-rata Italia adalah 9,45 kelahiran. Per tahun 2009, 87% populasi Verona adalah orang Italia.[10] Kelompok imigran terbesar berasal dari negara-negara Eropa lainnya (yang terbesar berasal dari Rumania): 3,60%, Asia Selatan: 2,03%, dan Afrika Sub-Sahara: 1,5%. Verona didominasi oleh penganut Katolik Roma, dan imigrasi membuat kota ini sekarang memiliki beberapa umat Kristen Ortodoks maupun Muslim.
Destinasi wisata utamaLihat pula Kategori: Bangunan dan struktur di Verona
Karena nilai dan arti penting dari banyak bangunan historisnya, Verona tercantum sebagai salah satu Situs Warisan Dunia UNESCO. Verona mempertahankan banyak monumen Romawi kuno, yang tidak lagi digunakan, pada Abad Pertengahan Awal, tetapi banyak di antaranya dan banyak bangunan abad pertengahan awal yang dihancurkan ataupun mengalami kerusakan berat oleh gempa bumi tanggal 3 Januari 1117, sehingga menyebabkan pembangunan kembali secara besar-besaran dengan gaya Romanesque. Versus de Verona dari periode Karoling berisi suatu deskripsi penting mengenai Verona pada era abad pertengahan awal. Bangunan RomawiPemukiman militer Romawi (sekarang merupakan pusat kota) diperluas sampai jalan-jalan kuno cardine dan decumano yang berpotongan di sudut-sudut kanan. Struktur tersebut masih dipertahankan hingga sekarang dan terlihat jelas dari udara. Pengembangan lanjutan tidak mengubah bentuk peta aslinya. Kota Romawi dengan jalan-jalan berlapis basal ini kebanyakan tidak kasatmata, tetapi hampir-hampir utuh sekitar 6 meter di bawah permukaannya. Kebanyakan palazzo (bangunan besar, termasuk istana) dan rumah memiliki ruang bawah tanah yang dibangun di atas artefak Romawi yang umumnya tidak dapat diakses oleh pengunjung. Piazza delle Erbe di dekat forum Romawi dibangun kembali oleh Cangrande I dan Cansignorio della Scala I, para signore Verona, menggunakan material (seperti patung dan balok marmer) dari berbagai villa dan spa Romawi. Verona terkenal akan amfiteater Romawinya, Arena Verona, yang terletak di piazza (alun-alun) terbesar di kota ini, Piazza Bra. Pembangunannya terselesaikan sekitar tahun 30 M, serta merupakan yang terbesar ketiga di Italia setelah Koloseum Roma dan arena di Capua. Arena Verona panjangnya 139 meter dan lebarnya 110 meter, serta dapat menampung 25.000 penonton dalam 44 tingkat kursi marmernya. Ludi (pertandingan gladiator dan pertunjukan) yang diselenggarakan di dalam temboknya sedemikian terkenal sehingga menarik perhatian penonton dari jauh di luar kota ini. Fasadnya saat ini yang berlantai dua sebenarnya merupakan penyokong internal bagi semua tingkatnya; hanya sebuah fragmen tembok perimeter luar yang asli yang berbahan batugamping merah muda dan putih dari Valpolicella, serta masih berlantai tiga. Interior Arena dipandang sangat mengesankan dan nyaris tetap utuh, serta masih digunakan hingga sekarang untuk beragam acara publik, pameran, teater, dan opera ruang terbuka selama malam-malam musim panas yang hangat. Terdapat juga beragam monumen Romawi yang lain di kota ini, misalnya Teatro Romano di Verona. Teater itu dibangun pada abad ke-1 SM, tetapi tidak digunakan selama berabad-abad dan di atasnya dibangun hunian-hunian. Pada abad ke-18, Andrea Monga, seorang Verona yang kaya raya, membeli semua rumah yang dibangun di atas teater, merobohkan semuanya, dan menyelamatkan monumen tersebut. Tidak jauh dari situ terdapat Ponte di Pietra ("Jembatan Tembok Batu"), markah tanah Romawi lainnya yang masih terlestarikan sampai hari ini. Arco dei Gavi (Pelengkung Gavi) dibangun pada abad ke-1 M, dan dikenal karena nama sang pembangun (arsitek Lucius Vitruvius Cordo) yang terukir di sana, suatu kasus yang jarang terjadi dalam arsitektur zaman itu. Arco dei Gavi awalnya berdiri melintasi jalan Romawi yang menuju ke dalam kota ini, sekarang Corso Cavour. Pelengkung itu dihancurkan oleh pasukan Prancis pada tahun 1805 dan dibangun kembali pada tahun 1932. Di dekat situ terdapat Porta Borsari, suatu akses masuk di ujung Corso Porta Borsari. Situs itu merupakan fasad sebuah gerbang dari abad ke-3 dalam tembok kota Romawi yang asli. Inskripsinya bertarikh 245 M dan menyebut nama kota ini Colonia Verona Augusta. Corso Porta Borsari, jalan yang melewati gerbang tersebut, adalah Via Sacra kota Romawi. Saat ini, pada jalan tersebut berjajar sejumlah palazzo Renaisans dan gereja kuno Santi Apostoli, beberapa meter dari Piazza delle Erbe. Porta Leoni merupakan reruntuhan abad ke-1 SM yang dulunya bagian dari gerbang kota Romawi. Suatu porsi yang cukup substansial masih berdiri pada saat ini sebagai bagian dari dinding sebuah bangunan abad pertengahan. Jalan itu sendiri merupakan suatu situs arkeologi terbuka; sisa-sisa struktur gerbang dan jalan Romawi yang asli dapat dilihat pada jarak beberapa kaki di bawah permukaan jalan yang sekarang. Sebagaimana dapat dilihat di sana, gerbang tersebut meliputi suatu lapangan kecil yang diapit oleh menara-menara. Di sini, dahulu, semua alat pengangkutan dan pelintas diperiksa sebelum memasuki ataupun meninggalkan kota. Arsitektur abad pertengahan
Dengan bentangan panjang 4.870 m (15.977,69 ft), jembatan pelengkung segmental Ponte Scaligero menampilkan lengkungan jembatan terbesar di dunia saat pembangunannya terselesaikan pada tahun 1356. Tokoh terkemuka
Verona adalah tempat kelahiran Catullus, dan kota pilihan Julius Caesar untuk tinggal bersantai. Kota ini memiliki keterkaitan dengan banyak peristiwa dan tokoh penting dalam sejarah Eropa seperti Teoderikus Agung, raja suku Ostrogoth, Alboin dan Rosamund, para Adipati Lombard, Charlemagne dan Pepin dari Italia, Berengar I, serta Dante. Konklaf-konklaf pernah diadakan di kota ini, sebagaimana juga kongres-kongres penting. Verona ditampilkan dalam buku-buku harian perjalanan Goethe, Stendhal, Paul Valéry, dan Michel de Montaigne. OlahragaKota ini memiliki tiga tim sepak bola profesional. Secara historis, tim utama kota ini adalah Hellas Verona. Hellas Verona menang dalam kejuaraan Serie A Italia pada musim 1984-85, dan berlaga di Piala Eropa pada musim berikutnya. Chievo Verona merepresentasikan Chievo, suatu frazione di sisi barat kota Verona. Pada musim 2016-17, hanya Chievo yang berlaga di divisi pertama sepak bola Italia, Serie A, sedangkan Hellas berlaga di lapis kedua. Kedua tim itu bersaing dalam Derby della Scala dan sama-sama menggunakan Stadio Marc'Antonio Bentegodi yang berkapasitas 38.402 tempat duduk, yang digunakan sebagai salah satu ajang pertandingan Piala Dunia FIFA 1990. Virtus Vecomp Verona adalah klub sepak bola lainnya yang berbasis di Verona. Pada musim 2021-22 Serie B, Chievo Verona dinyatakan bangkrut dan tidak bisa berkompetisi lagi[12]. Sedangkan Hellas Verona di musim yang sama meraih peringkat 9 di kompetisi Serie A. Verona merupakan rumah bagi tim voli Marmi Lanza Verona (sekarang di Serie A1), tim rugbi Franklin & Marshall Cus Verona Rugby (sekarang di Serie A1), dan tim basket Scaligera Basket (sekarang di Legadue). Kota ini telah dua kali menjadi tuan rumah Kejuaraan Dunia Jalan Raya UCI, pada tahun 1999 (dengan Treviso sebagai tuan rumah rekan) dan pada tahun 2004. Kota ini juga secara rutin menjadi penyelenggara babak-babak balap sepeda tahunan Giro d'Italia. Verona merupakan penyelenggara piala dunia bisbol pada tahun 2009, Piala Dunia Bola Voli pada bulan September–Oktober 2010, dan Kejuaraan Dunia Bola Voli Wanita pada bulan September–Oktober 2014.[13] Infrastuktur dan transportasiBusSemua bus dioperasikan oleh perusahaan angkutan umum provinsial, Azienda Trasporti Verona (ATV). KeretaVerona terletak pada suatu persimpangan rute utama tempat jalur kereta utara-selatan dari Jalur Brenner menuju Roma bersilangan dengan jalur timur-barat antara Milan dan Venesia, memberikan akses kereta dari kota ini ke sebagian besar daerah di Eropa. Karenanya, kota ini dilayani oleh layanan-layanan kereta lokal, regional, maupun internasional. Stasiun utama Verona adalah stasiun kereta Verona Porta Nuova, di selatan pusat kota. Stasiun tersebut dipandang sebagai stasiun kereta tersibuk kesembilan di Italia, menangani sekitar 68.000 penumpang per hari, atau 25 juta penumpang per tahun.[14] Terdapat sebuah stasiun yang lebih kecil di sisi timur kota ini di Porta Vescovo, yang pernah digunakan sebagai stasiun utama Verona, tetapi sekarang hanya melayani kereta-kereta antara Venesia dan Porta Nuova. Bandar udaraBandar Udara Verona letaknya sekitar 50 km (31 mi) sebelah barat daya kota Verona. Bandara tersebut menangani sekitar 3 juta penumpang per tahun, dan terhubung dengan stasiun kereta Porta Nuova melalui layanan bus.[14] Terdapat penerbangan-penerbangan langsung antara Verona dan kota-kota besar di Eropa seperti Roma Fiumicino, München, Berlin, Moskwa, Napoli, Frankfurt, Catania, Paris Charles De Gaulle, London Gatwick, Dublin, Palermo, Manchester, Wina Schwechat, Liverpool,[15] Cagliari, dan lain-lain. Hubungan internasional
Kota kembarVerona memiliki beberapa kota kembar dan kemitraan di seluruh dunia. Beberapa di antaranya tematik:
Lihat pulaCatatan
Pranala luarWikimedia Commons memiliki media mengenai Verona. Wikiwisata memiliki panduan wisata Verona. |