United Airlines Penerbangan 175
United Airlines Penerbangan 175 adalah sebuah penerbangan lintas benua terjadwal setiap pagi oleh maskapai penerbangan United Airlines dari Bandar Udara Internasional Logan di Boston, Massachusetts, ke Bandar Udara Internasional Los Angeles, di Los Angeles, California. Pada Selasa, 11 September 2001, pesawat yang terbang di rute ini—sebuah Boeing 767-222—dibajak oleh lima teroris al-Qaeda, dan ditabrakkan dengan sengaja ke Menara Selatan World Trade Center di New York City, sebagai bagian dari serangan 11 September. Sekitar 30 menit setelah terbang, para pembajak memaksa masuk kokpit, dan mengambil alih tugas pilot dan first officer, sehingga memungkinkan pemimpin pembajak sekaligus pilot terlatih Marwan al-Shehhi mengambil alih kontrol pesawat. Transponder pesawat dimatikan dan penerbangan dialihkan dari jalur terbang awal selama empat menit, sebelum pengawas lalu lintas udara mengetahuinya pukul 08:51. Mereka melakukan usaha-usaha gagal untuk menghubungi kokpit. Beberapa penumpang dan awak pesawat melakukan panggilan telepon dari pesawat dan memberikan informasi mengenai pembajak dan luka-luka yang dialami penumpang dan awak pesawat. Boeing 767 yang beroperasi sebagai Penerbangan 175 menabrak Menara Selatan World Trade Center pukul 09:03, menewaskan ke-65 orang di pesawat, termasuk para pembajaknya. Pembajakan Penerbangan 175 dikoordinasi bersama American Airlines Penerbangan 11, yang menabrak puncak Menara Utara 17 menit sebelumnya. Tabrakan Penerbangan 175 ke Menara Selatan adalah satu-satunya tabrakan yang dilihat langsung di siaran televisi seluruh dunia. Karena kehilangan Penerbangan 175 itulah dunia sadar bahwa tabrakan kedua pesawat di World Trade Center adalah disengaja. Dampak dan kebakaran yang tidak berhenti mengakibatkan Menara Selatan runtuh 56 menit setelah ditabrak, yang menewaskan dan melukai ratusan orang. Selama upaya pencarian di lahan World Trade Center, para pekerja menemukan dan mengidentifikasi lusinan sisa-sisa tubuh korban Penerbangan 11, namun banyak bagian tubuh lainnya yang tidak dapat diidentifikasi. Di antara korban jiwa, selain warga Amerika Serikat, tercatat pula penumpang berkewarganegaraan Israel, Britania Raya, Jerman, Indonesia, El Salvador, Arab Saudi, Uni Emirat Arab dan Nepal. Salah satu penumpang dari Indonesia di pesawat ini adalah Eric Samadikun Hartono. Lihat pula
Catatan kakiPranala luar
|