Trisnomaju, Negeri Katon, Pesawaran
ArtiNama Trisnnomaju terambil dari bahasa jawa, dari kata trisno artinya cinta, dan maju artinya kemajuan, keunggulan. Nama tersebut merupakan suatu platform (cita-cita, keinginan) masyarakat setempat dimana mereka cinta kemajuan dan mereka berupaya untuk mencapai kehidupan berkemajuan dalam segala hal. Cita-cita warga desa tersebut berangkat dari sejarah mereka sebagai orang-orang transmigran mandiri dari jawa untuk mencari penghidupan lebih layak di wilayah luar jawa. Motivasi mereka untuk tinggal di wilayah tersebut hanya untuk meraih kemajuan masa depan, bukan untuk motivasi lain.[butuh rujukan] Pemerintahan DesaStruktur Pemerintahan desa terdiri dari kades (kepala desa) sebagai pemegang otoritas pemerintahan desa yang dibantu oleh seorang sekdes (sekretaris desa). Disamping itu, untuk menunjang pelayanan desa, dibantu oleh 5 orang kepala urusan (KAUR). Ke bawah, pemerintahan desa dibantu oleh 7 orang kepala dusun (Kadus), dan 19 RT (Rukun Tetangga).[butuh rujukan] Usaha/Komoditas PertanianDesa Trisnomaju, merupakan wilayah pertanian yang subur, diapit oleh dua sungai, yaitu di sebelah selatan oleh Sungai Sekampung dan di sebelah utara oleh Sungai Pasir. Luas lahan adalah 1038, dengan luas sawah tadah hujan 100 ha, bangunan 38 ha, dan lainya termasuk perkebunan 800 ha. Pertanian utama wilayah ini adalah perkebunan dan perladangan. Kebun utama yang dimiliki oleh para petani adalah kelapa hibrida. Sehingga banyak petani di Trisnomaju yang memiliki komoditas kopra dan gula merah. Disamping, perkebunan kelapa hibrida, ada petani yang memiliki lahan karet, buah seperti rambutan, mangga, jengkol, dan lain-lain. Sementara untuk perladangan, pada umumnya para petani menanam singkong dan jagung. Sehingga singkong dan jagung merupakan komuditas pertanian unggulan di wilayah tersebut. Disamping pertanian, para petani di wilayah Trisnomaju banyak juga yang menjadi peternak walaupun tidak dalam sekala besar. pada umumnya peternakan yang ada di wilayah Trisnomaju adalah peternakan sedang dan kecil (sekala rumah tangga). Peternakan yang dikembang diwilyah ini adalah sapi, kambing, ayam (unggas. Untuk sapi, wilayah ini pada tahun 80-an pernah mendapatkan hibah dari pemerintah berupa bibit sapi (sepasang) untuk tiap-tiap rumah tangga. Dan bantuan pemerintah berupa bibit sapi pada tahun 80-an tersebut merupakan inisiatif yang positif dan perdampak baik hingga saat ini. Sehingga hampir setiap rumah tangga di wilayah ini memiliki sapi untuk diternakan. Di samping sapi, peternakan unggas juga berkembang dengan baik, baik untuk unggas petelur ataupun unggas potong. Menurut data statistik yang dikeluarkan oleh Kantor BPS Kabupaten Pesawaran, bahwa produktivitas pertanian desa trisnomau adalah jagung adalah 28,57 (ku/ha), Ubi kayu 102,50 (ka/ha); Kelapa 35 (ku/ha); Kakao 20 (ku/ha). Sementara untuk ternak adalah sapi ada 69 (ekor), Kerbau 17 (ekor), Kambing 42 (ekor), dan ayam buras 422 (ekor).[butuh rujukan] Usaha/Komoditas non PertanianBerdasarkan data statistik yang dikeluarkan oleh BPS kabupaten Pesawaran tahun 2012, menunjukan bahwa ada beberapa usaha non pertanian yang dijalankan oleh warga desa trisnomaju. Usaha tersebut adalah misalnya perdagangan ada 17 toko, 1 kedai makanan, dan 1 pasar. Untuk usaha industri misanya, kerajinan kayu ada 3 kelompok, kerajinan anyaman/keramik ada 3 kelompok, kerajinan makanan ada 30 kelompok rumahan, Batu bata ada 2, dan industri genteng ada 1. Sedangkan usaha jasa ada beberapa bentuk, misalnya bengkel: motor ada 2 buah, elektronika ada 2 buah, dan jasa pengelasan ada 2 buah. Sedangkan jasa lainya adalah penggilingan ada 5 buah, dan jasa rias ada 1.[butuh rujukan] Fasilitas publikPasar TrisnomajuDesa Trisnomaju, dilihat dari dinamika sosial ataupun bisnis lebih maju dibndingkan dengan desa lainya yang ada di sekitar. Hal ini dikarenakan faktor keberadaan pasar yang beroperasi di desa tersebut. Pasar Trisnomaju, begitu orang mengenalnya. Pasar ini berdiri seiring dengan kebutuhan masyarakat setempat untuk menukarkan komuditas pertanian dan pememnuhan kebutuhan sehari-hari. Pada awalnya, masyarakat setempat kalau ke pasar harus pergi dengan jarak yang cukup jauh, seperti ke pasar Branti atau Tanjung Karanag. Sehingga kondisi yang demikian itu tidak ekonomis dan efisien. Karena untuk pergi ke pasar harus membutuhkan modal yang cukup, baik uang ataupun energi dan waktu. Kondisi inilah kemudian memaksa masyarakat untuk kemudian membuka jualan sederhana di pingir jalan dan lapangan desa setempat, yang lama kelamaan berubah menjadi pasar desa yang cukup ramai. Seiring dengan perkembangan situasi dan keadaan, Pasar Trisnomaju saat ini berkembangan ke arah pasar tradisonal modern. Dimana, pasar tersebut telah dibangun kios-kios permanen, dan lapak-lapak untuk para pedagang yang berjualan di pasar tersebut. Pasar trisnomaju dibuka setiap hari Selasa dan Sabtu, yang dikenal dengan hari pasaran. Pada dua hari tiap minggu tersebut, pasar desa ini dikunjungi oleh para pedagan dari berbagai wilayah yang ada disekitar wilayah Trisnomaju. Sehingga pada hari-hari tersebut, para konsumen juga berduyun-duyun memenuhi pasar dalam rangka untuk hunting berbagai kebutuhan sehari-hari. Komoditas utama yang dijajakan di pasar tersebut adalah kebutuhan sehari-hari (sembako). Di samping sembako, pasar tersebut juga menyediakan kebutuhan lain seperti sandang dan juga kebutan peralatan kantor dan sekolah. Di samping untuk pemenuhan kebuthan tersebut, pasar tersebut juga digunakan untuk transaksi bisnis pertanian terumtama hasil-hasil pertanian dan peternakan di wilayah tersebut. Sehingga secara sederhana, pasar Trisnomaju menjadi urat nadi penting bagi perkembangan perekonomian desa tersebut untuk era sekarang dan waktu yang akan datang.[butuh rujukan] Fasilitas PendidikanUntuk fasilitas pendidikan di wilayah trisnomaju masih belum memadai. Hal ini diperlihatkan dari data statistik yang ada, yaitu TK ada 2 buah (negeri); sekolah dasar (SD) ada 4 buah (negeri) dan 2 swasta. Sementara Sekolah menengah pertama (SMP), SMA atau SMK, untuk wilayah tersebut belum ada hingga sampai saat ini. sehingga anak-anak sdari desa Trisnomaju untuk dapat melanjutkan ke SMP, SMA/SMK harus keluar dari desa mereka yangjaraknya cukup lumayan jauh.[butuh rujukan] Fasilitas KesehatanUntuk fasilitas kesehatan di Trisnomaju juga belum tersedia dengan memadai. Di desa tersebut baru terdapat 1 puskesmas pembantu yang buka hanya pada hari Selasa dan sabtu, saat hari pasaran. Di samping itu, ada 5 posyandu yang tersebar di desa, 2 orang bidan dan 5 orang dukun bayi.[butuh rujukan] Fasilitas OlahragaDi desa Trisnomaju ada beberapa tempat olahraga yang tersedia. Hingga saat ini, 2013, di Trisnomaju paling tidak ada 1 lapangan bola, 5 klub bulu tangkis, dan 3 klub bola volly. Hanya saja, klub-klub olahraga tersebut tidak semuanya aktif dan rutin melakukan latihan. Event-event olahraga dilaksanakan sesuai dengan mood dan juga kesempatan-kesempatan tertentu, misalnya menjelang agustusan masing-masing dusun melakukan latihan secara intensif, karena dalam rangka untuk menghadapi turnament (lomba) pada saat perayaan kemerdekaan RI, baik itu yang diselenggarakan pada tingkat desa, antar kampung, atau sampai pada level kecamatan.[butuh rujukan] Tempat IbadahUntuk dinamika sosial keagamaan, masyarakat Trisnomjau cukup baik. Hal ini diperlihatkan dengan berdirinya berbagai tempat ibadah di wilayah tersebut, baik masjid dan mushalla. Untuk masjid ada 7 buah, mushalla 7 buah, dan pura 1 buah. Dilihat dari komposisi demografis (penduduk) di wilayah Trisnomaju adalah masyarakat Muslim dan sangat sedikit umat agama lainya. Hanya saja, walaupun masyarakat muslim adalah mayoritas di wilayah tersebut, tetapi dari sisi kualitas belum menggembirakan. Hal ini dapat dilihat dari tidak adanya sekolah islam yang berdiri di desa tersebut.[butuh rujukan] Akses transportasiWilayah Trisnomaju walaupun dari sosial ekonomi tumbuh secara baik, demikian juga pembangunan fisik perumuhan di sana sini semakin meningkat. Hanya saja untuk moda transportasi ke wilayah ini, hingga saat ini, 2013, belum ada. Berdasarkan data statistik yang dikeluarkan oleh BPS Kabupaten Pesawaran tahun 2012, menunjukan bahwa jalan yang ada di desa trisnomaju adalah teraspal 10 km, batu 7 km, dan tanah 2 km. Sementara kondisi jalan 8 km dalam kondisi baik, 7 km rusak, dan 4 km dalam kondisi sedang. Dan alat transportasi yang dimiliki oleh masyarakat adalah 67 motor, 11 mobil, dan 6 truck. Sementara transportasi umum yang digunakan untuk menembus wilayah ini adalah ojek motor. Moda tranportasi ojek ini bisa dimanfaatkan bagi orang yang berasal dari beberapa titik pemberangkatan seperti: Beranti, Tigeneneng, Gedung Tataan, dan Pringsewu. Wilayah tersebut sesungguhnya sangat membutuhkan kemudahan akses dari berbagai wilayah, terutama penngaspalan jalan dan pembuatan jembatan antara trisnomaju dan halangan ratu. Disamping ojek yang dapat mengakses wilayah ini, Moda trasportasi lain sesungguhnya untuk saat ini sudah sangat mendesak. Misalnya angkutan pedesaan (angkutan pedesaan/ANGKUDES). Penyedian ANGKUDES akan semakin meningkatkan mobilitas perekonomian masyarakat desa tersebut. Lebih-lebih wilayah desa tersebut dekat dengan Branti, dimana bandara raden Intan II, satu-satunya bandara yang ada di Lampung. Mudah-mudahan untuk ke depan pemerintahan kabupaten Pesawaran memikirkan untuk mengembangkan trayek dan semakin fokus untuk mengembangkan jalan di wilayah antara Branti-Trisnomaju dan Gedong Tataan-Trisnomaju. Sehingga Trisnomaju semakin mudah untuk dijangkau.[butuh rujukan] |