The Family International
Children of God (COG) yang belakangan dikenal sebagai Family of Loves (Keluarga Kasih), Keluarga cemara dalam serial film, Keluarga, dan kini Keluarga Internasional adalah sebuah gerakan agama baru yang dimulai pada 1968 di Huntington Beach, California, Amerika Serikat. Ini adalah bagian dari Jesus Movement (Gerakan Yesus) pada akhir tahun 1960-an. Sebagian besar anggotanya berasal dari gerakan hippie. Gerakan ini adalah salah satu dari banyak gerakan lainnya yang membangkitkan kontroversi sekte pada tahun 1970-an dan 1980-an di Amerika Serikat dan Eropa dan memicu kelompok anti-sekte terorganisasi pertama (FREECOG). Sementara gerakan ini bertumbuh dan meluas di seluruh dunia, demikian pula pesannya—keselamatan, Milenarianisme, revolusi rohani melawan dunia luar yang mereka sebut sebagai "Sistem"—dan kontroversi yang muncul sebagai akibatnya. Pada 1974, gerakan ini mulai bereksperimen dengan metode penginjilan yang disebut Menjala dengan Lirikan (Flirty Fishing)—dengan menggunakan seks untuk memperlihatkan kasih Allah dan memenangkan anggota baru dan mendapatkan dukungan. Praktik ini dihentikan pada 1987. Pendiri dan pemimpin mereka yang diakui sebagai nabi, David Berg, berkomunikasi dengan para pengikutnya melalui Surat-surat Mo (Mo Letters)—yaitu surat-surat yang berisikan petunjuk dan nasihat tentang berbagai topik rohani dan praktis—hingga ia meninggal dunia pada akhir 1994. Setelah kematiannya, jandanya, Karen Zerby menjadi pemimpin Keluarga. Kehidupan seksual yang bebas dari kelompok ini, penerbitan dan distribusi tulisan-tulisan, foto-foto dan video mereka yang menganjurkan dan mendokumentasikan kehidupan seksual antara orang dewasa dan anak-anak, serta seksualisasi anak-anak, menyebabkan munculnya berbagai laporan tentang hubungan seksual antara orang dewasa dan anak-anak. Sejumlah penyidikan hukum dan akademik pada tahun 1990-an menyimpulkan "Keluarga" sebagai sebuah lingkungan yang aman bagi anak-anak, namun penyidikan-penyidikan itupun juga menyoroti masalah-masalah pada masa lampaunya. Pemimpin "Keluarga", yang mengakui bahwa hanya beberapa anak yang mengalami pelecehan sejak 1978 hingga 1985, membuat kebijakan yang melarang hukuman yang berlebihan ataupun kontak seksual apapun antara orang dewasa dan anak-anak kecil. Mereka yang terbukti melecehkan anak-anak setelah Desember 1988 dikucilkan dari keanggotaan "Keluarga". "Keluarga" mewajibkan orang-orang yang memutuskan untuk melaporkan pelecehan anak-anak kepada pihak penegak hukum ataupun melakukan tuntutan hukum terhadap pihak yang dituduh melakukan pelecehan untuk meninggalkan kelompok ini sama sekali.Atau, apabila si tersangka pelaku pelecehan itu telah dikucilkan karena melakukan pelecehan kepada anak-anak, akan diturunkan status keanggotaannya hingga masalahnya diselesaikan. Pada Januari 2005 seorang bekas anggota "Keluarga" dibunuh oleh Ricky Rodriguez, anak angkat pemimpin kelompok ini, yang telah meninggalkan kelompok ini beberapa tahun sebelumnya. Rodriguez kemudian melakukan bunuh diri. Hal ini mengejutkan anggota-anggota "Keluarga" maupun mereka yang pernah menjadi anggotanya, dan menimbulkan perhatian media yang cukup besar. Sehingga Kepercayaan
Para teolog telah menempatkan teologi dasar "Keluarga" dalam tradisi Kristen yang historis, ditambah dengan sejumlah kepercayaan yang tidak ortodoks. Sampai batas tertentu, mereka mengidentifikasikan diri, dan akan dipandang oleh kebanyakan orang, sebagai orang Kristen fundamentalis, meskipun sebagian dari keyakinan dan praktik mereka yang lebih radikal tentu akan dianggap non-tradisional, atau bahkan sesat, oleh kebanyakan orang Kristen fundamentalis. "Keluarga Internasional" menyatakan bahwa mereka percaya bahwa Alkitab adalah Firman Allah yang diilhamkan dan penyataan yang suci. David Berg dianggap sebagai seorang nabi oleh mereka, dalam arti sebagai orang yang menyampaikan pesan-pesan dari Allah, bukan terutama sebagai orang yang meramalkan masa depan, meskipun sering kali ia berusaha melakukan hal itu, dan kebanyakan ternyata tidak akurat. Mereka percaya bahwa jabatannya telah diturunkan kepada istrinya, Karen Zerby, pada saat kematiannya. Mereka menganggap tulisan-tulisan yang diterbitkan resmi dari mereka bedua, namun bukan segala sesuatu yang telah mereka tulis, sebagai bagian dari Firman Allah. Sementara ada pemahaman dalam gerakan ini bahwa semua firman tidaklah mempunyai signifikansi yang sederajat, pada kenyataannya semuanya itu penting untuk dibaca dan diperhatikan. Mereka percaya bahwa Amanat Agung penginjilan dunia adalah tugas dari setiap orang Kristen, dan bahwa hidup mereka harus dipersembahkan demi pelayanan kepada Allah dan orang lain. Mereka mempunyai sejumlah tingkat keanggotaan dan para "Murid Keluarga" yang paling tinggi komitmennya hidup secara komunal (bersama-sama). Mereka juga sangat menganjurkan anggotanya untuk mempunyai anak. Meskipun keluarga berencana mulanya sangat tidak dianjurkan, pilihannya diserahkan kepada setiap individu dan praktiknya ternyata cukup lazim. Sebuah ajaran sentral dari teologi mereka adalah "Hukum Kasih". Secara sederhana, ajaran ini mengatakan bahwa bila tindakan seseorang dimotivasikan oleh kasih yang tidak egois dan penuh pengorbanan dan tidak dimaksudkan untuk menyakiti orang lain, maka tindakan itu sesuai dengan Kitab Suci, dan dengan demikian sah di mata Allah. Mereka percaya bahwa ajaran ini mengatasi semua hukum Alkitab lainnya, kecuali hukum yang melarang homoseksualitas, yang mereka yakini sebagai suatu "kekejian" di mata Allah. Mereka percaya bahwa Allah menciptakan seksualitas manusia, bahwa seksualitas adalah kebutuhan emosional dan fisik, dan merupakan sesuatu yang alamiah, dan bahwa hubungan heteroseksual antara orang yang dianggap dewasa menurut hukum dan sama-sama mau, adalah suatu keajaiban yang murni dan alamiah dari ciptaan Allah, dan diizinkan menurut Kitab Suci. Para anggota dewasa boleh berhubungan seks dengan sesama anggota dewasa yang berlawanan jenis. Remaja di atas usia 16 tahun juga diizinkan berhubungan seks dengan remaja yang seusia mereka. Hubungan seks antara anak-anak dan orang dewasa dilarang keras. Para anggota "Keluarga" sangat dianjurkan untuk berhubungan seks dengan anggota yang manapun yang mungkin membutuhkan. Hal ini disebut "berbagi" atau "hubungan seks pengorbanan". Tak seorangpun boleh dipaksa melakukan hubungan seks di luar kehendak mereka, namun anggota-anggota yang tidak "berbagi" dianggap egois dan tidak mengasihi. Seperti halnya dengan gerakan-gerakan apokaliptik dan milenarian lainnya, mereka percaya bahwa mereka kini hidup pada suatu masa yang dikenal dalam Kitab Suci sebagai "Hari-hari Terakhir" atau "Akhir Zaman", yaitu masa yang akan segera diikuti oleh kedatangan Yesus Kristus yang kedua kalinya. Sebelum peristiwa itu datang, mereka percaya bahwa dunia akan diperintah selama 70 tahun oleh seseorang yang dikenal sebagai Anti Kristus, yang akan menciptakan suatu pemerintahan sedunia. Pada pertengahan masa pemerintahannya, ia akan sepenuhnya dikuasai oleh Setan dan hal itu akan mempercepat suatu masa yang penuh dengan kesusahan yang dikenal sebagai Zaman Kesusahan Besar. Ini adalah suatu masa yang penuh dengan penganiayaan yang hebat atas orang-orang Kristen serta masa di mana banyak terjadi bencana alam dan bencana-bencana lain yang tidak alamiah. Pada akhir masa ini, orang-orang Kristen yang setia akan diangkat ke surga dalam suatu peristiwa yang dikenal sebagai Pengangkatan yang akan segera diiikuti oleh suatu pertempuran antara Yesus dan Sang Anti Kristus yang biasa disebut sebagai "Pertempuran Armageddon". Dalam pertempuran ini Anti Kristus akan dikalahkan. Yesus Kristus akan memerintah Bumi selama 1000 tahun, suatu masa yang mereka sebut sebagai Milenium. Pernyataan kepercayaan resmi "Keluarga" dapat ditemukan dalam: [1] Diarsipkan 2007-10-04 di Wayback Machine. Ajaran-ajaran belakanganAjaran-ajaran "Keluarga" yang belakangan berpusat di sekitar kepercayaan yang mereka istilahkan "senjata-senjata rohani yang baru". "Keluarga" percaya bahwa mereka adalah tentara-tentara yang terlibat dalam perang rohani dalam konflik antara kebaikan melawan kejahatan dalam memperebutkan jiwa-jiwa dan hati manusia. Meskipun sebagian dari keyakinan ini tidak baru bagi "Keluarga", mereka menempati kedudukan yang lebih penting sekarang. Sebagian dari keyakinan ini adalah:
"Keluarga" terus menekankan kedatangan Kristus yang kedua kali yang akan segera terjadi, yang didahului dengan munculnya suatu pemerintahan sedunia yang dipimpin oleh Sang "Anti Kristus". Doktrin-doktirn in menganggap Akhir Zaman memengaruhi semua pengambilan keputusan jangka panjang. SejarahChildren of God (1968-1977)Pendiri gerakan ini sebelumnya adalah seorang pendeta Christian and Missionary Alliance (C&MA), David Brandt Berg (1919-1994), yang juga dikenal dalam kelompok ini sebagai Moses David, Mo, Bapak David, dan "Papa" bagi para anggota kelompok yang dewasa dan akhirnya sebagai "Kakek" bagi para anggota kelompok yang paling muda. Para anggota Children of God mendirikan komun-komun, yang pertama-tama disebut "koloni" namun kini disebut sebagai "Rumah", di berbagai kota di seluruh dunia. Mereka melakukan proselitisme di jalan-jalan dan membagi-bagikan literatur. Anggota-anggota baru yang bergabung dengan gerakan ini menghafalkan kitab suci, mengambil kelas-kelas tentang pengetahuan Alkitab dan diharapkan meniru kehidupan orang-orang Kristen perdana, sementara di pihak lain menolak agama Kristen dari aliran arus utama. (Lihatkonversi agama) Seperti halnya dengan anggota-anggota baru dalam sejumlah agama lain, dan sesuai dengan kebiasaan di Alkitab, kebanyakan anggota baru mengambil nama "Alkitab" yang baru. Berg berkomunikasi dengan para pengikutnya melalui lebih dari 3.000 suratnya yang diterbitkan selama 24 tahun, yang disebut sebagai "Surat-surat Mo" oleh anggota-anggota kelompok ini. Pada Januari 1972 David Berg memperkenalkan melalui surat-suratnya bahwa ia adalah nabi Allah untuk zaman ini dan dengan demikian meningkatkan wibawa rohaninya di dalam kelompok ini. Meskipun demikian, Berg mengakui kelemahan-kelemahan dan kegagalannya.[1] Hingga akhir 1972 anggota-anggota COG telah menyebarkan sekitar 42 juta traktat Kristen, kebanyakan tentang Keselamatan Allah dan kutukan terhadap Amerika. Penyebaran Surat-surat Berg di jalan-jalan (yang disebut "litnessing") menjadi metode utama COG untuk menjangkau orang lain—serta mendapatkan dukungan—selama lima tahun berikutnya. Children of God tamat riwayatnya sebagai sebuah organisasi pada Februari 1978. Laporan-laporan tentang kelakuan menyimpang yang serius, penyimpangan—penyimpangan finansial, dan penyalahgunaan posisi oleh sejumlah pemimpin yang mapan, termasuk tantangan sejumlah orang terhadap FFing (Flirty Fishing atau Menjala dengan Lirikan), memaksa Berg menata ulang gerakannya. Ia memecat lebih dari 300 orang pimpinan gerakan ini dan membubarkan struktur COG saat itu. Pergeseran ini dikenal sebagai "Revolusi Nasionalisasi Reorganisasi" (RNR). Sepertiga dari seluruh anggota meninggalkan gerakan ini, dan mereka yang tetap tinggal menjadi bagian dari gerakan yang ditata ulang, yang kini dinamai "Keluarga Kasih," dan belakangan disebut "Keluarga" saja. Kebanyakan dari keyakinan kelompok ini masih tetap sama.[2] "Keluarga Kasih" (1978-1981)Masa "Keluarga Kasih" dicirikan oleh gerakan anggota "Keluarga" ke lebih banyak negara. Metode-metode kesaksian biasa termasuk penyebaran traktat dan literatur injil lainnya dari pintu ke pintu, kelas-kelas yang mencakup musik "Keluarga" serta kelas-kelas tentang berbagai aspek kehidupan Kristen. Pada 1974, David Berg memperkenalkan sebuah metode kesaksian baru yang disebut Flirty Fishing (atau ML -- Menjala dengan Lirikan), yang mengizinkan anggota-anggota perempuan untuk secara fisik mengungkapkan kasih Allah melalui keterlibatan dalam aktivitas seksual dengan mereka yang potensial menjadi anggota. Hal ini dimulai sebagai sebuah eksperimen pada tahun 1973 oleh anggota-anggota lingkaran dalam Berg dan akhirnya diperkenalkan kepada seluruh anggota. Pada 1978, cara ini dipraktikkan jauh lebih luas oleh anggota-anggota kelompok. Di daerah-daerah tertentu para pelaku ML menggunakan agen-agen eskort untuk bertemu dengan orang lain. Seperti dalam metode-metode kesaksian lainnya, orang-orang yang dijangkau melalu ML mendukung gerakan ini dengan murah hati. Meskipun ML dipraktikkan dalam waktu yang relatif singkat, sebagian orang yang dijangkau lewat ML tetap menjadi teman, pendukung, dan terus memberikan dorongan hingga sekarang. Menurut "Keluarga", hasil dari "Menjala dengan Lirikan" ini, "lebih dari 100.000 orang menerima karunia keselamatan Allah melalui Yesus, dan sebagian memilih untuk menjalani kehidupan sebagai murid dan misionaris."[2] Menurut data yang diberikan oleh "Keluarga" kepada peneliti Bill Bainbridge, dari 1974 hingga 1987 anggota "Keluarga" melakukan hubungan seksual dengan 223.989 orang sambil mempraktikkan ML.[3] ML juga menyebabkan kelahiran banyak anak, termasuk anak laki-laki Karen Zerby, Davidito (alias Rick Rodriguez). Anak-anak yang dilahirkan akibat ML disebut sebagai "Bayi-bayi Yesus". Pada akhir 1981 lebih dari 300 "Bayi-bayi Yesus" telah dilahirkan. Dalam sebuah pernyataan resmi tentang asal-usulnya, "Keluarga Internasional" menggambarkan "Menjala dengan Lirikan" sebagai berikut:
Dalam keputusannya menyangkut kasus perebutan hak atas anak di Inggris pada 1994, setelah penelitian yang mendalam terhadap penerbitan "Keluarga" dan kesaksian dari banyak orang, Hakim Ward mengatakan berikut ini mengenai ML:
Seorang hakim di Italia tiba pada kesimpulan yang sangat berbeda pada 1991, dan memutuskan bahwa ML bukanlah pelacuran (lihat Tribunale Penale di Roma (Pengadilan Kriminal Roma), 15 November 1991, Tentang kasus Berg dan lain-lainnya, dan dalam arsip dari Pengadilan Kriminal Roma (RG 3841/84):
Praktik Menjala dengan Lirikan atau "ML" resmi ditinggalkan pada 1987 dan digantikan oleh metode-metode kesaksian yang lebih baik dan juga untuk menghindari AIDS. Pada 1987, dikeluarkan aturan-aturan baru yang melarang hubungan seksual dengan non-anggota, dengan sanksi pengucilan. Namun, dinyatakan juga bahwa dalam kasus-kasus tertentu ada pengecualian. Misalnya, sebuah penerbitan menyatakan: "Segala bentuk hubungan seks dengan orang luar dilarang!--Kecuali bila mereka sudah menjadi teman-teman dekat dan dikenal baik!" [3] "Keluarga" (1982-1994)Pada 1982 lebih banyak anggota "Keluarga" yang telah pindah ke bagian dunia selatan dan timur dan pada akhir 1983 "Keluarga" melaporkan 10.000 anggota penuh waktu hidup dalam 1.642 Rumah Keluarga. Selain itu klub radio "Musik dengan Makna" telah berkembang hingga 20.000 anggota. "Keluarga" juga menyatakan bahwa pada saat ini upaya-upaya kesaksian menghasilkan rata-rata 200.000 pertobatan kepada Kristus dan penyebaran hampir 30 juta halaman literatur per bulan. Tulisan-tulisan Berg menyebabkan kecurigaan tentang pemeliharaan anak-anak oleh gerakan ini, karena ia menantang tabu modern di masyarakat barat modern tentang seksualitas orang dewasa dengan anak-anak. Sebagian orang tidak percaya bahwa Berg cuma mempertannyakan batas-batas masyarakat—mereka percaya ia mengabaikannya. Sejumlah perempuan telah secara tebuka menuduh Berg melecehkan mereka pada masa kanak-kanak, termasuk anak perempuan sulungnya Deborah Davis, cucu perempuannya Merry Berg, cucu perempuannya yang lain, Joyanne Treadwell Berg, dan Davida Kelley, seorang anak yang dibesarkan dalam keluarganya. Sebuah pedoman tentang mengasuh anak yang diterbitkan kelompok ini pada Januari 1982 menggambarkan pendidikan, kehidupan keluarga, dan asuhan terhadap anak laki-laki Karen Zerby, yang dikenal sebagai Davidito atau Ricky Rodriguez. Buku 700 halaman ini juga memuat sekitar selusin foto yang menggambarkan anak itu terlibat dalam permainan seksual dengan pengasuhnya, khususnya Sara (juga dikenal sebagai Sara Davidito, Sara Kelley, atau Prisca Kelley). Buku ini dicabut dari perdedaran dan dicetak ulang tanpa halaman-halaman yang bisa membuat orang tersinggung. Beberapa halaman dari edisi aslinya telah dipasang dalam Kisah Davidito dalam Internet Story [4]. Sebagian mengklaim bahwa penerbitan buku ini menyebabkan seksualisasi yang sama terhadap anak-anak di seluruh kelompok ini. Pada 1988, laporan-laporan tentang pelecehan seksual mulai sampai ke pimpinan "Keluarga". Ini mendorong Berg untuk membuang gagasannya tentang seks orang dewasa dengan anak-anak. Ia menulis:"Kami tidak menyetujui hubungan seks dengan anak-anak dan karena itu menolak segala tulisan tentang siapapun dalam "Keluarga" kami yang mungkin digambarkan demikian. Kami mutlak melarangnya! — Moses David 12/88"[4] Pada Maret 1989, "Keluarga" menerbitkan sebuah pernyataan yang berbunyi bahwa, pada "awal 1985" sebuah memorandum penting dikirimkan ke semua anggotanya "untuk mengingatkan mereka bahwa kegiatan seperti itu [kontak seksual dewasa-anak-anak] dilarang keras di kelompok kita."[4] (penekanan dalam teks aslinya). Pada Januari 2005, Claire Borowik, juru bicara "Keluarga Internasional" menerbitkan pernyataan yang berbunyi, "Mengingat kebijakan kami untuk sama sekali tidak menoleransi interaksi seksual antara orang dewasa dengan anak-anak di bawah umur tidak dinyatakan dengan jelas dalam literatur kami yang diterbitkan sebelum 1986, kami kini menyadari bahwa dalam tahap transisi gerakan kami, dari 1978 hingga 1986, ada sejumlah kasus di mana anak-anak di bawah umur dikenai perlakuan-perlakuan seksual yang tidak pantas... Hal ini resmi dikoreksi pada 1986, ketika kontak antara seorang dewasa dengan anak di bawah umur (siapapun di bawah usia 21 tahun) dinyatakan sebagai pelanggaran yang dapat dikenai sanksi pengucilan.[5] Diarsipkan 2005-09-14 di Wayback Machine." Pada Desember 1988 "Keluarga" menerapkan kebijakan yang melarang kontak seksual orang dewasa-anak-anak dengan sanksi pengucilan permanen (pemecatan dari gerakan). Kebijakan ini tidak berlaku surut. Sebagai gerakan keagamaan, "Keluarga" tidak menggantikan kekuasaan sipil bila menyangkut masalah penyelidikan tuduhan kejahatan. Individu, atau orang tua anak-anak di bawah umur, yang mempunyai keluhan dapat mengadukan kasus mereka kepada pihak yang relevan. Karena dampak yang mungkin timbul akibat penyelidikan seperti itu pada anak-anak yang hidup dalam Rumah komunal, para anggota yang mengajukan pengaduan atau melakukan tuntutan hukum lainnay terhadap mereka yang dikucilkan kaerna pelecehan terhadap anak-anak diharapkan meninggalkan "Keluarga" untuk sementara atau pindah status keanggotaannya, demikian penjelasan amendemen Aturan Dasar Juni 2003[5] dalam bagian Hak-hak Anak-anak (hlm. 22) dan Hak Mendapatkan Ganti Rugi (hlm. 51). Pada tahun 1990-an, tuduhan-tuduhan tentang pelecehan seksual diajukan terhadap "Keluarga" di berbagai tempat di dunia, termasuk Argentina, Australia, Brasil, Prancis, Italia, Jepang, Norwegia, Peru, Spanyol, Swedia, Britania Raya, the Amerika Serikat, dan Venezuela (lihat pranala di bawah). Pimpinan "Keluarga" telah menyatakan bahwa mereka tidak mendukung atau menyetujui pelecehan seksual terhadap anak-anak, dan bahwa penyelidikan pemerintah dan kasus-kasus pengadilan tidak menemukan bukti-bukti dalam 750 anak yang mereka teliti. Sebuah garis besar dari sejumlah kasus pengadilan, cuplikan terpilih dari sejumlah keputusan pengadilan, editorial surat kabar dan bahan-bahan lain yang mendukung posisi kelompok ini dapat ditemukan pada [6]. Beberapa dokumen pengadilan yang sesungguhnya dapat ditemukan dalam bagian Kasus-kasus pengadilan di bawah. "Keluarga" telah menerbitkan permintaan maaf. Karen Zerby, yang menulis dalam Surat "Jawaban bagi Yang Bertanya" pada 1995 menyatakan: "Karena pemahaman yang diberikan Papa [Berg] ke dalam Kitab Suci yang memberikan kita banyak sekali kebebasan seksual, tanpa dengan jelas menerangkan batas-batas yang tegas yang melarang semua aktivitas seksual antara orang dewasa dan anak-anak di bawah umur, akibatnya terjadi tindakan-tindakan yang merusak sebagian anak-anak. Karena itu ia harus bertanggung jawab atas kerusakan itu. ... Sebagai pengarang Surat-surat itu, ia mengaku salah, tetapi ini tidak berarti bahwa semua yang lainnya sama sekali tidak bersalah. Siapapun yang berusaha menggunakan Hukum Kasih untuk membenarkan perilaku yang tidak mengasihi, egois, atau menyakiti, bertanggung jawab kepada Allah untuk semuanya itu." Menurut buku Eileen Barker An Introduction to New Religious Movements (Pengantar ke dalam Gerakan-gerakan Agama Baru), kelompok ini telah dibebaskan dari semua tuduhan pelecehan seksual terhadap anak-anak. Peneliti-peneliti lain menyimpulkan bahwa tidak ada ukti tentang kegiatan seksual yang lebih besar di antara para remaja di dalam "Keluarga" dibandingkan masyarakat pada umumnya.[6] Transformasi "Keluarga" pada 1990-anPada awal 1990-an, bersamaan dengan banyak kelompok keagamaan lainya, para anggota "Keluarga" memanfaatkan Eropa Timur yang baru saya dibuka (setelah runtuhnya komunisme) dan memperluas kegiatan penginjilan mereka ke timur. Pencetakan dan penyebaran jutaan eksemplar literature Injil menyebabkan mereka digelari "tukang poster". Awal tahun 1990-an diluncurkan apa yang disebut "Keluarga" sebagai pelayanan "Perhatikan Kaum Miskin" (CTP). Dengan memperluas upaya penjangkauan mereka lebih dari sekadar memberikan kesaksian, para anggota mulai memberikan bantuan dalam bentuk materi kepada orang-orang miskin dan kekurangan. Para anggota “Keluarga” menjadi aktif dalam upaya-upaya penanggulangan bencana, menyediakan dan memberikan bantuan kemanusiaan, pencarian dana lewat acara musik untuk para pengungsi, kunjungan ke rumah sakit, dll. “Keluarga” (1995-2003)Setelah kematian Berg pada Otober 1994, Karen Zerby, yang dikenal dalam kelompok sebagai Mama, Ratu Maria, Maria David atau Maria Fontaine, mengambil alih pimpinan kelompok. Ia kemudian menikah dengan rekan kerjanya yang sudah lama, Steven Douglas Kelly, seorang Amerika yang juga dikenal sebagai Christopher Smith, Peter Amsterdam, atau Raja Peter. Kelly menjadi wakilnya yang sering berkeliling karena Zerby sering kali hidup menyendiri terpisah dari kebanyakan pengikutnya. Pada Februari 1995, kelompok memperkenalkan Aturan Dasar “Keluarga” [7] Diarsipkan 2010-08-25 di Wayback Machine., yang terdiri atas "Aturan tentang Tanggung jawab dan Hak," yang mendefinisikan tanggung jawab yang diharapkan dari anggota Anggota Pendiri, Rumah dan pimpinan sebagai standar kehidupan sebagai murid dan hak-hak para Anggota Pendiri serta Rumah Pendiri. Dari situ kemudian diterbitkan apa yang disebut sebagai “Aturan-aturan Dasar Keluarga,” yang merupakan ringkasan dari semua aturan dan pedoman dari penerbitan-penerbitan “Keluarga” sebelumnya yang masih berlaku hingga diberlakukannya Aturan Dasar. Aturan Dasar menguraikan cara hidup yang baru di dalam organisasi—tentang izin kepada anggota untuk beroperasi sesuai dengan iman mereka sendiri dan sesuai dengan kehendak mereka masing-masing. Hak-hak yang disebutkan dalam Aturan Dasar adalah apa yang dapat diharapkan diterima seorang anggota dari kelompok dan bagaimana anggota harus diperlakukan oleh pimpinan dan sesama anggota. Tanggung jawab yang dimakud di sini adalah apa yang diharapkan diberikan oleh anggota kepada kelompok bila mereka ingin tetap menjadi anggota penuh waktu, termasuk memberikan persepuluhan dari penghasilan mereka kepada Pelayanan Dunia, memberikan tiga persen kepada "Dana Bantuan Keluarga," yang dibentuk dengan tujuan semata-mata untuk menolong dan mendukung situasi lapangan yang membutuhkan di seluruh dunia, dan satu persen kepada dana umum wilayah Rumah, yang untuk digunakan untuk proyek-proyek, aktivitas, dan persekutuan lokal. Aturan Dasar juga menyatakan bahwa aturan itu atau bagian-bagiannya dapat dibatalkan setiap saat oleh Pelayanan Dunia bila memang perlu. Aturan Dasar, saat ini dalam edisi kedua, telah mengalami amendemen dalam tahun-tahun yang lalu sesuai dengan kebutuhan yang kian berkembang dan berubah dari gerakan ini. Dalam sebuah kasus pengadilan tahun 1995, Hakim Ward memutuskan bahwa kelompok ini, termasuk beberapa orang di antara pimpinan puncaknya, telah terlibat dalam praktik-praktik pelecehan seksual dengan anak-anak di bawah umur dan bahwa mereka juga terlibat dalam hukuman fisik yang keras dan penculikan terhadap anak-anak. Namun, ia menyimpulkan bahwa “Keluarga” telah meninggalkan praktik-praktik ini dan bahwa mereka adalah lingkungan yang aman untuk anak-anak. Betapapun juga, ia tetap menuntut bahwa kelompok menghentikan segala bentuk hukuman fisik kepada anak-anak di Britania Raya dan menolak segala tulisan Berg yang "bertanggung jawab atas tindakan-tindakan seksual yang tidak layak terhadap anak-anak di dalam “Keluarga”." Kelompok secara terbuka telah menolak setiap doktrin yang kedengarannya menganjurkan hubungan seks antara orang dewasa dan anak-anak di bawah umur. Ini diperjelas dalam sebuah penerbitan internal yang dikeluarkan oleh Karen Zerby pada 1988; di situ ia mengatakan, “Kami sudah mengeluarkan peringatan penting kepada “Keluarga” & kepada seluruh dunia bahwa kita tidak melakukan hal seperti itu, dan kami maksudkan, kita tidak melakukannya!--Dan siapapun [di dalam “Keluarga”] yang melakukannya akan menghadapi kesulitan besar, bukan hanya dengan dunia tetapi dengan kita! … Bila kami mendengar siapapun yang melanggar aturan-aturan ini, kami akan segera mengucilkan mereka!” [Child Abuse—1988] Penolakan ini belakangan didebat oleh sebagian orang, yang menggunakan apa yang dikatakan oleh pemimpin "Keluarga", Karen Zerby, seperti dikutip dari “Summit '93, Mama Jewels #2,” 1992 [8], ketika ia mengangkat topik cinta kasih antara orang dewasa dan anak-anak untuk dibicarakan hanya dalam konferensi kepemimpinan pada 1992. Betapapun juga, kebijakan "Keluarga" tak berubah dan para pelanggar dikucilkan. “Keluarga Internasional” (2004-sekarang)Pada 2004 nama gerakan ini diubah menjadi “Keluarga Internasional”. Namun kepada Rumah dikatakan bahwa mereka dapat mempertahankan nama lama mereka, asalkan jelas bahwa mereka berafiliasi dengan “Keluarga Internasional”. Pada 2004 terjadi perubahan-perubahan besar dalam kelompok. Dokumen-dokumen kelompok berbicara tentang kecenderungan umum orang untuk kehidupan yang kurang berdedikasi dan kebutuhan untuk membulatkan tekad diri kepada misi umum kelompok dalam memberitakan Injil dengan penuh semangat. Pada paruhan kedua dari tahun 2004 mereka mengadakan suatu masa pembaruan selama enam bulan untuk menolong anggota-anggota memusatkan kembali prioritas-prioritas mereka. Keanggotaan ditata ulang dan tingkat-tingkat baru keanggotaan diperkenalkan. Kini golongan keanggotaan mencakup kategori berikut: Murid Keluarga, Anggota Misionaris, Anggota Rekan, Anggota Aktif, dan Anggota Umum Akta Kemuridan Keluarga yang dikenal juga sebagai Aturan Dasar “Keluarga”, mengatur Murid Keluarga, tetapi Statuta Anggota Misionaris dan Statuta Anggota Rekan ditulis untuk mengatur anggota Misionaris "Keluarga" dan Anggota Rekan. Rumah Murid Keluarga kini menyusun serangkaian kriteria baru yang ditinjau ulang setiap enam bulan. Pada awal tahun 2005 ada 1.238 Rumah Keluarga adn 10.202 anggota di seluruh dunia. Dari semua ini, 266 Rumah dan 4884 anggota adalah Murid Keluarga, 255 Rumah dan 1.769 anggota adalah Anggota Misionaris, dan 717 Rumah dan 3.549 anggota adalah Anggota Rekan. Statistik tentang kategori Anggota Aktif dan Anggota Umum saat ini tidak tersedia. Masalah-masalahPenculikan anak
Sejak akhir tahun 1970-an, telah semakin banyak laporan tentang anak-anak bekas anggota yang diculik dan dipindahkan ke negara-negara lain untuk mencegah orang tua mereka, penegak hukum, dan badan-badan kesejahteraan anak menemukan mereka. Penyelidikan tentang keberadaan empat anak yang hilang, yang ibunya, Ruth Frouman [9], diusir dari kelompok pada Juli 1987, delapan bulan setelah didiagnosis menderita kanker payudara, dan tidak diizinkan pergi bersama anak-anaknya, menyebabkan penyerbuan polisi [10] ke 10 Rumah Keluarga di Buenos Aires, Argentina pada September 1993.[11]. Dua dari anak-anaknya dikembalikan kepada ayah mereka pada Mei 1993. Dua anak lainnya yang diculik tidak dipersatukan kembali denagn ayah mereka dan sanak kelaurga mereka hingga pertengahan 1997. Namun, telah ada pula laporan-laporan tentang salah satu orang tua yang mengambil anak-anak mereka keluar dari “Keluarga” tanpa persetujuan orang tua yang lainnya dan karena itu menimbulkan pertikaian hak atas anak dalam sistem hukum. Misalnya pada 1992 istri dari Grant Borowick, saudara dari juru bicara Keluarga Internasional Susan Claire Borowik, meninggalkan “Keluarga” dan pada 1993 kembali dengan tiga laki-laki sanak keluarganya untuk mengambil anak-anaknya ke kampung halamannya di Salta, Argentina. Menurut berita, Grant Borowick menghabiskan enam bulan untuk berusaha mendapatkan hak-hak kunjungan melalui pengadilan Argentina. [12] Tidak diketahui apakah ia berhasil atau tidak. Meskipun juru bicara resmi "Keluarga" jarang membuat pernyataan terbuka tentang kasus-kasus penculikan anak yang spesifik yang melibatkan anggota-anggotanya, para anggota “Keluarga” mengklaim bahwa ada kejadian di mana kebijakan dan praktik “Keluarga” mengenai penculikan anak dan hak atas anak mulai berubah pada pertengahan 1990-an. Pada Februari 1995, beberapa bulan setelah kematian pendirinya, “Keluarga” memperkenalkan kepada para anggotanya sebuah buku aturan baru yang dikenal sebagai Aturan Dasar Kasih atau Aturan Dasar tentang Hak-hak dan Tanggung Jawab. Bagian 60, Aturan-aturan Pemisahan Perkawinan yang Permanen, menyatakan bahwa pasangan yang mempunyai anak harus membuat persetujuan bersama yang tertulis tentang pemisahan dan hak atas anak dan bahwa mendapatkan perceraian resmi dan hak atas anak adalah sesuatu yang tidak wajib (optional).[13] Kebijakan ini menyatakan bahwa hal ini hanya berlaku bagi pemisahan perkawinan setelah Februari 1995. Amendemen Juni 2003 menyatakan bahwa bila pihak-pihak yang terlibat tidak dapat mencapai kesepakatan bersama dan "memilih untuk menggunakan sistem pengadilan untuk menyelesaikan masalahnya," mereka harus "melepaskan keanggotaan Aturan Dasar hingga masalahnya diselesaikan."[5] Sekurang-kurangnya seorang anggota "Keluarga", Peter Bevan Riddell, diketahui terbukti bersalah melakukan penculikan anak. Pada 1984, ia dinyatakan bersalah menculik anak dan melakukan pemalsuan di Jepang dan dideportasi ke Australia. Setelah dibebaskan dari penjara, ia kembali ke “Keluarga” untuk bekerja untuk David Berg dan Karen Zerby di Pelayanan Dunia.[14] Anggota lainnya, Brian Edward Pickus, telah beberapa dasawarsa dicari oleh Interpol melalui perintah pencarian yang dikeluarkan Amerika Serikat dan negara bagian Hawaii karena menculik, mencuri, dan melarikan diri untuk menghindari tuntutan.[15] Generasi keduaOrang-orang dewasa generasi kedua, mereka yang dilahirkan dan/atau dibesarkan dalam “Keluarga Internasional” dan yang dikenal dalam gerakan ini sebagai "SGAs," telah mengambil banyak posisi kepemimpinan, kalaupun bukan mayoritas dari mereka, dalam organisasi. Hal ini mencakup jabatan kedua di banyak dewan internasional, regional, dan nasional. Namun, seperti banyak kelompok keagamaan yang menuntut komitmen tinggi, banyak anggota generasi kedua dari kelompok ini yang telah keluar untuk mengejar karier sekuler, mendapatkan pendidikan universiter dan mendidik anak-anak mereka dalam lingkungan yang sangat berbeda dengan apa yang mereka alami. Ada banyak sekali sentimen anti-Keluarga di antara sebagian dari mereka yang keluar, termasuk ancaman-ancaman untuk secara hukum melakukan tuntutan terhadap para pelaku pelecehan fisik dan seksual yang, demikian tuduhan sebagian orang, telah dilindungi dari tuntutan oleh pimpinan kelompok. “Keluarga Internasional” menekankan bahwa para bekas anggota generasi kedua telah memilih untuk tetap bungkam tentang pengalaman mereka, dan bahwa kebungkaman dari kelompok ini menunjukkan bahwa sebagian terbesar dari mereka tetap mempertahankan hubungan yang baik dengan mereka yang masih bertahan di dalam kelompok. Mereka mengklaim bahwa ada cukup banyak bukti dari tangan pertama untuk mendukung pernyataan ini. Banyak bekas anggota generasi kedua telah secara terbuka mengeluh tentang pengalaman negatif mereka di dalam kelompok. Sebagai bekas anak misionaris, generasi kedua dari para bekas anggota kini telah menjadi orang dewasa. Banyak dari mereka yang telah kembali ke negara asal mereka dan dengan demikian menjadi Anak-anak Budaya Ketiga. Banyak dari bekas anggota generasi kedua tetap berhubungan satu sama lain. Sebuah contoh yang penting tentang hal ini adalah penggunaan situs mereka, MovingOn.org[7] yang dibentuk oleh seorang bekas anggota generasi kedua pada 2001. Mereka yang tetap tinggal di dalam kelompok telah memilih untuk melanjutkan pekerjaan misi orang tua mereka dan membela dengan lantang gaya hidup “Keluarga” di MyConclusion.com,[8] sebuah situs yang dibentuk oleh anggota-anggota generasi kedua dari “Keluarga Internasional” tak lama setelah pembunuhan dan bunuh diri dari Rick Rodriguez[pranala nonaktif permanen] dan Angela Smith[pranala nonaktif permanen] pada Januari 2005. Para anggota “Keluarga Internasional” didorong untuk mempertahankan hubungan yang bersahabat dengan saudara-saudara mereka yang meninggalkan mereka. Namun mereka jug dianjurkan untuk tidak berhubungan dengan saudara-saudara yang dianggap sebagai musuh aktif “Keluarga”. Sebagian dari bekas anggota generasi kedua merasa sulit untuk mempertahankan hubungan yang bersahabat dengan saudara-saudara mereka yang masih berada dalam “Keluarga” ketika orang tua dan saudara-saudara kandung mereka muncul di program-program televisi di seluruh dunia untuk mengecam mereka sebagai penipu-penipu yang secara mental tidak stabil dengan menerima bayaran dari gerakan anti-sekte. Ada banyak bekas anggota generasi kedua yang telah melaporkan perbuatan kriminal kepada badan-badan penegak hukum, yang memberikan kesaksian yang memberatkan kelompok dalam kasus-kasus pengadilan yang melibatkan anggotanya. Mereka secara terbuka juga mengungkapkan pandangan yang negatif mengenai anggota-anggota dan praktik-praktk kelompok. “Keluarga” menggunakan istilah-istilah sosiologis/keagamaan murtad untuk menggambarkan para bekas anggota ini dan mengatakan bahwa kesaksian mereka tidak dapat diandalkan dan kurang dapat dipercaya dibandingkan dengan kesaksian mereka yang masih menjadi anggota. “Keluarga” juga telah mengatakan bahwa para anggota generasi kedua yang menuduh bahwa mereka dilecehkan di dalam kelompok adalah penipu, yang mentalnya tidak stabil atau dirasuk setan dan bahwa gerakan anti-sekte memberi mereka sejumlah besar uang untuk berdusa tentang “Keluarga”. Sebagian dari generasi kedua dari bekas anggota membenci cap "murtad" itu, karena kebanyakan mereka tidak pernah memilih untuk bergabung dengan kelompok (mereka dilahirkan di dalamnya) dan karena itu mereka merasa tidak dapat disebut murtad. Hubungan dengan pemerintahAnggota-anggota "Keluarga" diharapkan menaati pemerintah dari negara-negara tempat mereka tinggal, sesuai dengan nasihat Alkitab dalam Roma 13. Anggota dapat menggunakan nama keagamaan yang mereka pilih dalam kehidupan sehari-hari, ketimbang nama resmi mereka. Dalam istilah sosiologis, gerakan ini hidup dalam ketegangan yang tinggi dengan lingkungan sekitarnya. Namun para anggota secara konsisten telah memperlihatkan kesediaan mereka untuk bekerja sama dengan damai dengan para penguasa yang diangkat dengan sah, bahkan ketika mereka diprovokasi oleh polisi dan ketika komunitas mereka diserang oleh departemen sosial pada awal 1990-an.[9] Di Indonesia, kepercayaan "Children of God" dilarang oleh Kejaksaan Agung pada tahun 1984. RahasiaSebuah ciri yang konsisten sepanjang sejarah “Keluarga” adalah penghargaan yang tinggi yang diberikan kepada independensi dan privasi mereka dari apa yang mereka sebut "Sistem"—lingkungan politik dan ekonomi sekitar. Ini menyebabkan dipraktikkannya kerahasiaan sekitar pimpinan dan keuangan kelompok. Pelayanan Dunia (WS), sayap administratif pusat “Keluarga”, terus bekerja secara rahasia, dan hanya sedikit sekali anggota “Keluarga” yang sungguh-sungguh tahu di mana mereka berada. Sebagian anggota secara hukum telah mengganti nama mereka. Muncul tuduhan bahwa para anggota “Keluarga”, termasuk para pimpinan seniornya, telah memalsukan atau menggunakan paspor palsu dan dokumen-dokumen identitas palsu lainnya dari Australia, Kanada, AS dan negara-negara lain. Pimpinan senior juga biasanya berusaha mencegah nama resmi mereka dari peredaran umum, meskipun ini menjadi semakin sulit pada paruhan kedua tahun 1990-an, karena sejumlah tuntutan hukum di banyak negara. Khususnya, sebuah kasus pengadilan besar di Inggris menyebabkan tersorotnya banyak nama anggota senior yang mulanya sangat dijaga ketat. Dalam penerbitan “Keluarga”, foto-foto yang dicetak dari anggota-anggota WS biasanya "disensor" dengan cara menutupinya dengan gambaran pensil yang kasar yang ditempelkan di atas muka orangnya. Yang biasa terjadi dalam seni yang dihasilkan "Keluarga" untuk kepala Berg dipasang kepala singa yang digambar dengan tangan. Setelah kematian David Berg pada 1994, semua anggota “Keluarga” dan publik akhirnya diizinkan foto-foto terbaru almarhum organisasi itu. Bagi banyak anggota itulah kali pertama mereka melihat foto wajahnya. Dalam tahun-tahun belakangan ini, Steven Kelly membawa foto-foto Karen Zerby bersamanya dalam perjalanannya untuk diperlihatkan kepada para anggota, karena kebanyakan dari mereka belum pernah melihat wajah pemimpin rohani mereka. Meskipun sekarang kebanyakan anggota kelompok sudah pernah melihat foto atau potongan video Karen Zerby dan Steven Kelly, identitas dan lokasi mereka masih sangat dirahasiakan oleh anggota-anggota yang bekerja terdekat dengan mereka. Foto-foto dan potongan video terbaru dari Karen Zerby, Steven Kelly, dan kebanyakan anggota WS tidak dapat dilihat bahkan bagi anggota penuh waktu dari “Keluarga”. Sebagian mengatakan bahwa ini adalah keunikan pimpinan organisasi, bahwa mereka tidak pernah menonjol atau hidup dengan standar yang lebih tinggi daripada anggota biasa—sangat berbeda dengan kebanyakan pimpinan dan organisasi keagamaan lainnya. KeuanganKeuangan "Keluarga" pada sistem persepuluhan. Sepuluh persen dari pendapatan semua anggota keluarga wajib disumbangkan bagi Pelayanan Dunia. Tiga persen berikutnya, biasanya di setiap wilayah, disumbangkan untuk kantor regional untuk proyek-proyek yang ditangani secara lokal dan program peminjaman komunitas. Satu persen berikutnya diberikan untuk penerbitan literatur regional. Studi tentang bagaimana “Keluarga” menyalurkan dana-dana ke seluruh dunia sangat menarik dari sudut sosiologis karena hal ini sangat tergantung pada kepercayaan terhadap para anggota non-senior yang dengan hati-hati ditempatkan dan yang biasanya mengelola rekening bank atas nama mereka sendiri dan yang mengandung dana organisasi. Yang mengejutkan, sedikit sekali penyelewengan yang terjadi, dan kasus-kasus yang menonjol menyangkut jumlah uang yang tidak berarti. Literatur organisasi mencakup banyak pembicaraan tentang kehancuran finansial dunia yang segera akan terjadi. Akibatnya, “Keluarga” telah berusaha untuk menghindari investasi dan tindakan-tindakan yang dianggap tidak stabil apabila terjadi kehancuran finansial dunia. Biasanya mereka menyimpan dana mereka dalam yen Jepang, franc Swiss, atau emas. “Keluarga” secara konsisten telah mengindari investasi dalam properti, saham, atau surat-surat berharga, karena mereka pecaya hal itu bertentangan dengan tuntutan-tuntutan kitab suci dalam kehidupan sebagai murid Kristen dan keyakinan mereka tentang Akhir Zaman. KritikKelompok ini telah sering dan dengan deras dikritik oleh pers dan gerakan anti cult. Pada 1971, sebuah organisasi yang dinamai FREECOG didirikan oleh para anggota keluarga pengikut "Keluarga" yang peduli, termasuk pendeprogram Ted Patrick, untuk "membebaskan" mereka dari keterlibatan mereka di kelompok ini. Seringkali, para pengkritik gerakan ini mengutip tulisan-tulisan David Berg dan/atau kejadian-kejadian dan perilaku spesifik dari anggota-anggota tertentu, termasuk para anggota pimpinan. Sementara itu, para anggota "Keluarga" berkata ahwa keseluruhan kumpulan tulisan Papa David tidak mencerminkan baik keyakinan dasariah (yang dikandung dalam "Pernyataan Iman") atau kebijakan-kebijakan organisasi (termuat dalam Aturan Dasar, yang dterbitkan pada 1995). Demikian pula, mereka menolak konsep bahwa seluruh kelompok harus dipersalahkan atas apa yang dituduh sebagai kesalahan individu-individu. Pertikaian tentang gerakan ini telah melahirkan perasaan yang galau baik di antara anggota maupun bekas anggota. Contoh tentang penafsiran yang berlawanan mengenai kehidupan "Keluarga" dapat dilihat pada cerita-cerita para anggota generasi kedua: bekas anggota pada Movingon.Org Diarsipkan 2008-02-10 di Wayback Machine. dan anggota (sebagian besar) yang sekarang di MyConclusion.com.[8] Anggota terkenal (dulu dan sekarang)Bintang film River Phoenix, Joaquin Phoenix, Summer Phoenix, Rain Phoenix, dan Rose McGowan adalah anggota kelompok ini pada masa kanak-kanak mereka. Penyanyi [16] blues dan pemain slide guitar terkenal Jeremy Spencer [17], anggota pendiri Fleetwood Mac, menjadi anggota kelompok ini sejak 1971. Komedian Tina Dupuy [18] juga pernah menjadi anggota, dan kini menyebutkan masa kanak-kanaknya dalam kelompok ini dalam pertunjukannya. StatistikMenurut Children of God, pada 1972 ada 130 komun atau "koloni" di 15 negara. Pada 1993, 7.000 dari 10.000 anggotanya berusia di bawah 18 tahun. Statistik terbaru dari "Keluarga Internasional" menyebutkan anggota penuh waktu dan anggota sahabat (fellow members) sedikit di atas 11.200 di lebih dari 100 negara (sekitar 4.000 anggota dewasa penuh waktu dan 4.000 anak-anak). Sebagian perkiraan menyebutkan bahwa jumlah anggota kelompok in telah melampaui angka 35.000 orang. Program proyek, dan produksi
"Keluarga Internasional" (demikian kelompok ini menamai dirinya sekarang) atau Persekutuan Keluarga Internasional mempunyai berbagai program untuk operasinya. Yang terutama mencakup Yayasan Kepedulian Keluarga (FCF), Aurora Productions AG, dan Pelayanan yang Diaktifkan. Namun kelompok ini juga mempunyai berbagai yayasan dan proyek lokal di berbagai negara di seluruh dunia. Pimpinan, Kantor-kantor regional, dan manajemen
Pimpinan "Keluarga Internasional" adalah:
Di bawah mereka, manajemen kelompok ini dibagi menjadi Pelayanan Dunia, Penciptaan, dan Yayasan Peduli Keluarga. Masing-masing wilayah dikelola oleh Petugas Benua (Continental Officers atau CO), dan masing-masing tim biasanya terdiri dari lima hingga tujuh anggota. Struktur manajemen di bawah tim CO berbeda-beda dan anggota-anggotanya sering kali berubah-ubah. Lihat pulaRujukan
Sumber-sumberAkademik
Jurnalistik dan tulisan populer
Pranala luarSumber-sumber utama
Situs bekas anggota
Pandangan yang menentang
Kasus-kasus pengadilan
Lainnya
|