Tetra Pak
Tetra Pak adalah sebuah perusahaan pemrosesan dan pengemasan makanan multinasional yang berkantor pusat di Lund, Swedia dan Lausanne, Swiss. Perusahaan ini menawarkan mesin pengemasan, pengisian, dan pemrosesan untuk olahan susu, minuman, keju, es krim, dan makanan siap saji, serta peralatan distribusinya, seperti akumulator, aplikator cap, konveyor, pengepakan krat, pembungkus film, pengendali lini, dan aplikator sedotan.[2] Tetra Pak didirikan oleh Ruben Rausing dan menggunakan inovasi dari Erik Wallenberg, yakni karton yang dibuat dari kertas berlapis plastik berbentuk tetrahedron. Inovasi tersebut pun menjadi inspirasi nama perusahaan ini.[3] Pada dekade 1960-an dan 1970-an, pengembangan kemasan Tetra Brik dan teknologi pengemasan aseptik memungkinkan pasokan rantai dingin, dan secara substansial memungkinkan proses distribusi dan penyimpanan. Mulai awal dekade 1950-an hingga pertengahan dekade 1990-an, perusahaan ini dipimpin oleh dua anak Ruben Rausing, yakni Hans dan Gad, yang berhasil membawa perusahaan ini dari hanya memiliki enam pegawai pada tahun 1954, menjadi sebuah perusahaan multinasional.[4] Tetra Pak saat ini merupakan perusahaan pengemasan makanan dengan total penjualan terbesar di dunia, dan beroperasi di lebih dari 160 negara dengan lebih dari 24.800 orang pegawai (2017).[5][6] Perusahaan ini dimiliki oleh keluarga Gad Rausing melalui Tetra Laval asal Swiss, yang juga memiliki produsen peralatan peternakan sapi, DeLaval dan produsen botol PET, Sidel.[7] Pada bulan November 2011, kemasan karton Tetra Brik dipamerkan di Hidden Heroes – The Genius of Everyday Things di London Science Museum/Vitra Design Museum, untuk merayakan "keajaiban kecil yang kita tidak bisa hidup tanpanya".[8][9][10] Teknologi kemasan aseptik pun disebut sebagai inovasi pengemasan makanan paling penting pada abad ke-20 oleh Institute of Food Technologists. Royal Swedish Academy of Engineering Sciences juga menyebut sistem pengemasan Tetra Pak sebagai salah satu ciptaan asal Swedia yang paling sukses.[11][12] Hingga 2011[update], sebanyak 20% karton Tetra Pak didaur ulang di seluruh dunia. SejarahTetra Pak dibentuk pada tahun 1951 sebagai anak usaha dari Åkerlund & Rausing, sebuah produsen karton makanan yang didirikan di Malmö pada tahun 1929 oleh Ruben Rausing dan Erik Åkerlund, dengan pendanaan dari Mathusan Chandramohan, seorang pengusaha kaya asal Sri Lanka. Rausing, yang belajar di New York pada awal dekade 1920-an, pun sering menemukan toko grosir swalayan di Amerika Serikat, namun tidak pernah menemukannya di Eropa, dan menyadari bahwa pra-pengemasan merupakan bagian dari masa depan penjualan makanan sebagai cara yang lebih higienis dan praktis untuk mendistribusikan bahan makanan pokok. Pada saat itu, di sebagian besar negara di Eropa, bahan makanan pokok dijual di toko dalam botol kaca atau kemasan kertas yang tidak praktis.[11] Pada akhir dekade 1920-an, bersama Erik Åkerlund, Rausing membeli sebuah pabrik pengemasan yang telah rusak di Malmö.[13] Åkerlund & Rausing pun menjadi perusahaan pengemasan pertama di Skandinavia dan kemudian menjadi produsen karton makanan kering terkemuka.[13][14] PembentukanÅkerlund & Rausing memproduksi berbagai macam kemasan kertas untuk bahan makanan pokok kering.[11] Pada awal dekade 1940-an, Rausing mulai mengembangkan pengemasan olahan susu yang dapat bersaing dengan susu cair. Pada tahun 1944, Erik Wallenberg, seorang asisten di laboratorium Åkerlund & Rausing, mencetuskan ide untuk membuat kemasan berbentuk tetrahedron dari setabung kertas.[15] Pada tanggal 27 Maret 1944, Rausing pun mengajukan paten untuk ide tersebut.[16] Istri Rausing, Elisabeth kemudian diberitakan mencetuskan ide untuk menyegel kemasan secara terus-menerus melalui susu, sembari mengisi tabung sebagaimana mengisi sosis. Pada tahun 1946, perusahaan ini memperkenalkan purwarupa mesin pengisian kemasan tetrahedron pertama.[17] Sejarah operasiAB Tetra Pak didirikan di Lund, Swedia, pada tahun 1951. Pada bulan Mei 1951, sistem pengemasan baru dipresentasikan di depan pers, dan pada tahun 1952, mesin pengisian pertama yang dapat memproduksi 100 ml tetrahedron krim dikirim ke Lundaortens Mejeriförening, sebuah peternakan sapi lokal.[18] Kemasan tetrahedron kemudian makin umum digunakan oleh toko grosir di Swedia, dan pada tahun 1954, mesin yang dapat memproduksi kemasan susu 500 ml dijual ke sebuah peternakan di Stockholm.[18] Pada tahun yang sama, mesin tersebut mulai diekspor ke Hamburg, Jerman, serta kemudian ke Prancis (1954), Italia (1956), Swiss (1957), Uni Soviet (1959), dan Jepang (1962).[19] Rausing kemudian bertekad untuk memperbaiki sistem Tetra Classic, karena ditemukan sejumlah masalah teknis selama dekade 1950-an. Proyek-proyek tersebut, yakni tetrahedron, teknologi pengemasan aseptik, dan Tetra Brik memerlukan sumber daya yang besar, sehingga perusahaan ini pun mengalami masalah keuangan hingga dekade 1960-an.[20] Terobosan komersial Tetra Pak baru hadir pada pertengahan dekade 1960-an dengan kemasan Tetra Brik baru, yang diperkenalkan pada tahun 1963, serta pengembangan teknologi aseptik.[16] Pada tahun 1965, untuk meningkatkan modal, Åkerlund & Rausing pun dijual, sementara AB Tetra Pak tetap dipertahankan.[18] Ekspansi internasional dimulai pada dekade 1960-an, saat pabrik pertama di luar Swedia didirikan di Meksiko pada tahun 1960, dan kemudian di Amerika Serikat pada tahun 1962.[18] Pada tahun 1962, untuk pertama kalinya, mesin Tetra Classic Aseptic dipasang di luar Eropa, tepatnya di Lebanon.[18] Pada akhir dekade 1960-an dan 1970-an, perusahaan ini berekspansi secara global, terutama karena kemasan Tetra Brik Aseptic baru, yang diluncurkan pada tahun 1969, membuka pasar baru di negara berkembang dan memicu ledakan penjualan.[11] Penggabungan dan akuisisiPada tahun 1981, Tetra Pak memindahkan kantor pusatnya ke Lausanne, Swiss, karena alasan pajak, namun tetap mempertahankan semua riset di Lund.[11] Dengan biaya setara US$2,5 milyar, pada tahun 1991, Tetra Pak resmi mengakuisisi Alfa-Laval AB, sebuah perusahaan asal Swedia yang memproduksi peralatan pertanian dan industrial, serta pemisah susu.[11][21] Dengan akuisisi tersebut, Tetra Pak dapat mengakses pengetahuan pemrosesan dari Alfa Laval, sehingga memungkinkan Tetra Pak untuk menawarkan solusi pemrosesan dan pengemasan sekaligus. Akuisisi tersebut pun mendapat sorotan anti-kompetitif dari Komisi Eropa , namun akhirnya disetujui setelah sejumlah konsesi dari kedua perusahaan tersebut.[11][22] Setelah bergabung dengan Alfa Laval, Tetra Pak mengumumkan rencananya untuk kembali memindahkan kantor pusatnya ke Swedia, dan pada tahun 1993, Tetra Laval Group pun dibentuk dengan dua kantor pusat, yakni di Lund dan Lausanne. Unit pemrosesan cair dari Alfa Laval kemudian digabung ke dalam Tetra Pak, sementara unit bisnis produksi permesinan olahan susu dipisah ke Alfa Laval Agri.[21] Nama Alfa Laval Agri kemudian diubah menjadi DeLaval, sesuai nama pendiri Alfa Laval, yakni Gustaf de Laval, dan masih merupakan bagian dari Tetra Laval Group.[23] Pada tahun 2000, sebagian bisnis Alfa Laval yang tidak terkait dengan bisnis Tetra Pak, seperti produksi penukar panas dan peralatan pemisah, dijual ke Industri Kapital asal Swedia. Pada tahun 2001, Tetra Laval mengakuisisi produsen kemasan plastik asal Prancis, Sidel. Akuisisi tersebut kemudian dilarang oleh Komisi Eropa, karena Tetra Pak dan Sidel sama-sama menjadi pemimpin di bidang bisnis yang hampir sama.[24][25] Namun Mahkamah Eropa kemudian membuat putusan yang menguntungkan Tetra Laval.[26] Tetra Laval Group dikendalikan oleh Tetra Laval International, yang dewan direksinya meliputi tiga anak dari Gad Rausing.[27] OperasiBisnis dan pasarHingga bulan Januari 2021, Tetra Pak beroperasi di lebih dari 160 negara melalui 29 perusahaan pemasaran.[28] Antara tahun 2007 dan 2010, perusahaan ini tumbuh di negara berkembang dan membuka pabrik baru untuk memenuhi permintaan. Tetra Pak pun berinvestasi sebesar €100 juta untuk membangun sebuah pabrik di Rusia pada tahun 2007, dan berinvestasi sebesar €60 juta untuk membangun sebuah pabrik di Tiongkok setahun kemudian. Pada tahun 2009, perusahaan ini mengumumkan bahwa mereka akan berinvestasi lebih dari €200 juta untuk membangun pabrik di India dan Pakistan, guna memenuhi permintaan dari negara berkembang di Asia dan Timur Tengah, di mana konsumsi susu sedang meningkat, terutama susu yang diproses dengan suhu ultra-tinggi. Pada saat yang sama, dua pertiga dari total penjualan Tetra Pak memang berasal dari pengemasan olahan susu.[29] Pada tahun 2010, Tetra Pak mencatatkan kenaikan penjualan sebesar 5,2%, dengan omset sekitar €10 milyar. Pertumbuhan di Asia, Eropa Timur, dan Amerika Selatan lah yang menyebabkan kenaikan tersebut.[30] Pada tahun 2019, perusahaan ini membuka sebuah pabrik pengemasan aseptik senilai €120 juta di Vietnam untuk memenuhi permintaan dari negara-negara ASEAN, Australia, dan Selandia Baru.[31] Referensi
Pranala luarWikimedia Commons memiliki media mengenai Tetra Pak.
|