Terminal Giri Adipura
Terminal Giri Adipura atau lebih dikenal dengan Terminal Krisak merupakan terminal penumpang tipe A dan merupakan terminal induk terbesar di Kabupaten Wonogiri. Terminal ini terletak di Jalan Wonogiri - Sukoharjo, Desa Singodutan, Kecamatan Selogiri, Kabupaten Wonogiri. Terminal dengan luas 50.800 m2 ini dibangun sejak tahun 2010 dan mulai resmi dioperasikan pada tanggal 16 Oktober 2014. Terminal ini dioperasikan untuk menggantikan fungsi Terminal Klampisan (1,5 km di arah timur terminal baru) yang sudah tidak representatif. Terminal ini melayani moda transportasi umum berupa angkutan kota, angkutan pedesaan, angkutan antarkota dalam provinsi (AKDP) dan antarkota antarprovinsi (AKAP). Moda transportasi umum bus merupakan moda transportasi utama yang paling banyak digunakan masyarakat Wonogiri untuk pergi ke luar kota seperti Bandung, Jabodetabek, Sumatera dan kota lainnya. Hal ini dikarenakan banyak masyarakat Wonogiri yang pergi ke luar kota merantau ke kota- kota tersebut, sehingga banyak perusahaan otobus (PO) yang membuka trayek dengan asal dan tujuan Wonogiri dan sekitarnya.[1][2][3][4][5][6] Budaya Kaum Boro WonogiriWonogiri merupakan daerah yang terkenal dengan tingginya jumlah kaum boro. Istilah boro berasal dari bahasa Jawa yang berarti perantau. Kaum boro merupakan sebutan untuk kaum perantau asal Wonogiri yang melakukan migrasi menuju berbagai daerah di Indonesia untuk bekerja. Berdasarkan data Disnakertrans Wonogiri tahun 2006, setidaknya 10% dari jumlah total seluruh penduduk Wonogiri melakukan migrasi. Saat ini data jumlah kaum boro sudah tidak tercantum dalam data Wonogiri dalam angka. Namun berdasar informasi instansi terkait, jumlah kaum boro per tahun cenderung naik sekitar 5%.[7][8] Budaya migrasi kaum boro merupakan fenomena yang telah terjadi secara turun temurun dan berlangsung pada beberapa generasi. Selain itu, pola migrasi cenderung bersifat sirkuler, yaitu mereka lebih suka tidak menetap secara permanen dan cenderung bolak-balik dalam jangka waktu satu tahun. Hal tersebut menjadikan bus antarkota menjadi salah satu moda transportasi umum yang sangat diminati di daerah ini. Banyak perusahaan otobus berlomba-lomba membuka dan menyediakan layanan bus antarkota dengan kualitas yang baik dan harga yang terjangkau. Umumnya, banyak perusahaan otobus membuka layanan angkutan antarkota menuju kota-kota besar di pulau Jawa seperti Bandung, Jabodetabek, Merak, Surabaya, dll. Bahkan beberapa perusahaan otobus berani membuka layanan angkutan antarkota menuju kota-kota di luar pulau Jawa seperti Bali dan Sumatera. Terhubungnya akses jalan tol Transjawa pada akhir tahun 2018 membuat perusahaan otobus berlomba-lomba melakukan berbagai inovasi, seperti membuka jadwal keberangkatan bus antarkota via Tol Transjawa yang notabene mempunyai waktu tempuh yang lebih cepat. Selain itu, beberapa perusahaan otobus mulai membuka jadwal keberangkatan pagi dari Wonogiri, yang membuat penumpang sampai di tujuan akhir sebelum malam hari.[9][10][11] Rute Lintasan AngkutanRute Lintasan Minibus
Rute Bus Antarkota Kelas Ekonomi20 perusahaan otobus (2020)
Rute Bus Antarkota Kelas Non EkonomiSebagian bus AKAP arah barat Wonogiri mempunyai start awal pemberangkatan di beberapa sub terminal yang tersebar di seluruh penjuru kabupaten Wonogiri seperti Ngadirojo, Jatisrono, Purwantoro, Pracimantoro, dan Baturetno. Bus-bus ini menaikkan penumpang dari agen-agen yang tersebar di jalur lintasan trayek sampai memasuki terminal induk Giri Adipura. Berikut merupakan trayek AKAP Kelas Non Ekonomi di Terminal Giri Adipura. 47 perusahaan otobus (2020)
Referensi
|