Tempe gembus
Ampas tahu, yakni sisa bahan padat dari proses pengolahan kedelai menjadi tahu, umumnya dimanfaatkan sebagai pakan ternak, pakan ikan,[1] atau untuk membersihkan lantai rumah.[4] Di Banyumas, tempe ini juga dikenal dengan nama tèmpé gajês; sedangkan di Surabaya dan sekitarnya, sebutannya adalah tèmpé mènjés. Bahan dan proses
Bahan pembuatan tempe gembus biasanya adalah ampas tahu yang telah dimasak dan didinginkan,[1][4] meskipun ada pula yang menggunakan bahan-bahan yang lain.[5] Kapang yang digunakan dalam fermentasi terutama adalah kapang atau ragi tempe Rhizopus oligosporus dan Rh. arrhizus.[1] Ampas tahu yang telah dikurangi kadar airnya dan dicampuri dengan kapang tempe itu kemudian difermentasikan. Tempe gembus dihasilkan lebih kurang 20 jam setelah inokulasi dilakukan; dan paling baik untuk dikonsumsi hingga umur 28 jam.[1] Setelah 44 jam[1] hingga 48 jam,[4] tempe mulai berbau tengik amoniak, tanda bahwa telah terjadi penguraian protein.[1] Kandungan giziMeskipun berasal dari sisa pembuatan makanan, tempe gembus masih mengandung cukup kadar gizi. Namun demikian, dibandingkan dengan tempe kedelai, tempe gembus memiliki kadar protein dan lemak yang lebih rendah, kandungan energi yang hanya sekitar setengahnya, tetapi dengan kadar serat makanan yang lebih tinggi.[3] Tempe gembus juga memiliki kandungan jenis-jenis asam amino yang sama dengan tempe kedelai, namun dengan kadar yang jauh lebih kecil. Di samping itu tempe gembus mengandung asam-asam lemak esensial, di antaranya asam linoleat (21,51%), asam lemak tak jenuh oleat (16.72%) dan linolenat (1.82%).[3] Tempe gembus juga mempunyai kandungan senyawa isoflavon berupa daidzein dan genistein. Kadar daidzein dan genistein tertinggi didapati pada tempe gembus hasil fermentasi hari ke-3, yaitu berturut-turut sebesar 9,868 µg/g dan 3,480 µg/g.[4] Proses fermentasi tempe ini boleh dikatakan tidak mengubah nilai gizi yang dikandung ampas tahu, akan tetapi proses ini telah mengubah tampilan dan rasa ampas tahu yang semula tidak menarik dan tidak enak dimakan.[1] MasakanTempe gembus digemari sebagian penduduk Jawa Tengah dan Jawa Timur karena rasanya yang cukup enak. Serupa dengan tempe kedelai umumnya, tempe gembus biasa digoreng atau dimasak dengan sayuran dan cabai. Di Jawa Timur, tempe ini juga dikenal sebagai tempe menjes. Catatan kaki
Pranala luarLihat entri tempe gembus di kamus bebas Wiktionary. |